Upaya Pengaburan Sejarah Islam Kaffah dengan Moderasi Islam

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Widiawati. S.Pd (Ibu Rumah Tangga dan Aktifis Dakwah)

 

Baru-baru ini kementrian agama (kemenag) meminta guru madrasah pengampu mata pelajaran Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI) menyampaikan materi secara komprehensif. Semua itu dilakukan agar siswa memiliki pandangan yang utuh atas fakta- fakta sejarah Islam yang terjadi.

Sebagaimana yang di sampaikan Direktur Guru dan Tenaga kependidikan Madrasah Muhammad Zain beberapa waktu lalu.
“Sampaikan kepada peserta didik, fakta sejarah yang komprehensif agar siswa memahami sejarah Islam masa lalu secara utuh”. ( kemenag.go.id, 26/2/2021)

Pesan ini disampaikan secara daring kepada puluhan guru mata pelajaran SKI dari berbagai wilayah di Indoesia yang mengikuti Worskshop pengembangan Kompetensi Guru Sejarah Kebudayaan Islam MA/MAK.

Adapun tujuan sejarah disampaikan secara komprehensif diharapkan memiliki andil untuk membentuk generasi muda yang moderat nantinya.
Zain juga mencontohkan, materi tentang kejayaan islam di Spanyol yang melahirkan para filsuf hebat seperti Ibnu Rusyd dan tokoh mufassir Abi Abdullah al-Qurthuby, tak cukup hanya menjelaskan perkembangan ilmu pengetahuan pada masa itu, namun seorang guru juga harus mampu mengelaborasikan bagaimana sikap dan prilaku umat Islam saat itu.

“ kebesaran Islam di Spanyol dan berjaya selama 750 tahun karena para ulama dan muslim Spanyol kala itu memperaktikkan Islam yang insklusif, terbuka dan toleran”.

Jika kita cermati adanya fakta diatas semakin membuktikan bahwa kampanye moderasi Islam di sekolah mulai massif di lakukan. Salah satunya dengan adanya penyesatan orientasi pengajaran materi sejarah.

Materi Sejarah Kejayaan Islam (SKI) dianggap hadir karena peradaban yang insklusif, terbuka dan toleran menurut padangan liberal. Dengan dalih agar generasi memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem.

Padahal target yang sesungguhnya adalah bagaimana generasi penerus ini tidak memahami dan jauh dari Islam kaffah.
Berbagai upaya dilakukan agar generasi buta akan sejarahnya, namun apakah dengan cara seperti ini mampu menjauhkan generasi dari Islam kaffah? Atau justru sebaliknya.

Semakin massif di gencarkan modersi Islam maka semakin meningkatkan kesadaran umat Islam bahwa pentingnya mempelajari sejarah secara utuh dan mengupayakan penerapan Islam kaffah agar kembali berjaya seperti masa kejayaan Islam selama 14 abad lamanya.

Sesungguhnya sebuah kesalahan besar jika menganggap kejayaan Islam di masa lalu di karenakan lahir dari peradaban yang inklusif sebagaimana cara pandang liberal.

Sejatinya kejayaan Islam di masa lalu tidak terlepas dari penerapan Islam secara kaffah sehingga mampu melahirkan ilmu pengetahuan, kesejahteraan, keadilan baik muslim maupun non muslim serta melahirkan generasi-genrasi yang unggul dalam bidang sains dan teknologi seperti Abbas Ibnu Firnas (810-887) dari Andalusia yang saat ini jadi Spanyol pencetus pertama kali pesawat terbang, seribu tahun lebih awal sebelum Oliver dan Wilbur Wright melakukan percobaan untuk membuat pesawat terbang.

Bahkan sang ilmuwan menekuni berbagai ilmu sekaligus seperti kimia, fisika, kedokteran, astronomi dan juga sastra. Bukan hanya itu dia juga menguasai ilmu agama seperti fiqih.

Agenda moderasi pengajaran sejarah Islam sejatinya tidak lepas dari upaya kafir barat untuk menjauhkan generasi umat Islam dari pemahaman Islam secara menyeluruh( kaffah). Bahakn jauh sebelum runtuhnya daulah khilafah di Turki Ustmaniyah pada 3 maret 1924 oleh Mustafa Kamal Attaturk upaya menjauhkan umat dari Islam kaffah dengan cara penghapusan bahasa arab sebagai bahasa persatuan, ditutupnya pintu ijtihad serta menguasai percetakan sehingga mudah menerbitkan buletin dan buku-buka sesuai arahan barat.

Saat ini upaya mengembalikan sejarah kegemilangan Islam dalam naungan khilafah sedang bangkit di tengah umat. Oleh sebab itu, negara kafir barat dan antek-anteknya berupaya menggagalkan dengan cara moderasi pengajaran sejarah Islam.

Barat yang sejatinya pengemban idiologi kapitalis sekuler( pemisahan agama dari kehidupan) memahami betul cara terbaik untuk melawan Islam idiologis ialah dengan cara memunculkan moderasi Islam di tengah-tengah umat. Cara yang di pandang strategis ialah lewat pengajaran atau kurikulum sekolah, khususnya materi sejarah, karena sekolah adalah tempat yang efektif dan efisien dalam menyebarkan ide-ide moderasi Islam.

Mereka juga menginginkan para generasi penerus yang sekuler dan moderat menerima peradaban barat, yang hanya mencukupkan diri dengan kondisi rusak saat ini. Larut dalam angan – angan serta kenikamatan semu tanpa ada upaya memahami Islam secara benar, serta menjadikannya sebagai pandangan hidup dalam segala aspek kehidupan.

Subtansinya, modersi Islam adalah Islam yang menerima nilai-nilai barat, seperti Demokrasi dan HAM, bahkan berkompromi dengan imperialis barat yang diwujudkan dengan “toleran” terbuka serta bisa menjadi mitranya.

Jika memang setiap guru madrasah mata pelajaran SKI di haruskan memahamkan sejarah secara komprehensif, semestinya sejarah Islam diajarakan secara utuh kepada peserta didik, bukan malah mengaburkan materi sejarah kekuasaan Islam dan khilafah.

Sebab kemajuan peradaban Islam masa lampau tidak lepas dari kebersatuan umat Islam yang hidup dalam satu naungan yaitu khilafah yang menerapkan Islam kaffah mulai dari ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial politik dan budaya seperti yang di contohkan pada masa Rasulullah SAW, khulafaurasyidin, kekhilafahan sampai pada masa khilafah Ustmaniyah.

Sudah saatnya para pemuda dan seluruh umat menyadari bahwa Islam bukan hanya agama tapi sebuah idiologi yang mampu menuntaskan segala probelamatika kehidupan yang tidak berkesudahan. Berbagai derita dan kehinaan yang di alami saat ini di karenakan tidak diterapkannya Islam secara kaffah dalam bingkai khilafah.

Allah SWT sudah memerintahkan umat Islam agar masuk kedalam Islam secara menyeluruh( kaffah) sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al- baqoroh ayat 208 :
“ Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia musuh yang nyata bagimu”. (TQS. Al- Baqarah : 208).

Berislam secara kaffah tidak mungkin dapat diterapkan tanpa adanya sebuah institusi/negara yang menaungi umat Islam. Maka sudah menjadi kewajiban bagi seluruh kaum muslim dari berbagai elemen bahu membahu untuk memenuhi seruan Allah SWT. Karena sejatinya kalian adalah umat terbaik.

Sebagaimana firman Allah SWT.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” ( TQS Ali Imran: 110)

Wallaahu’alam bishshowab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *