TAK CUKUP MILISI, PEMBELAAN ATAS PALESTINA BUTUH AKSI NYATA NEGERI MUSLIMIN

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

TAK CUKUP MILISI, PEMBELAAN ATAS PALESTINA BUTUH AKSI NYATA NEGERI MUSLIMIN

oleh Anna Franicasari

Aktivis dakwah

Ikatan akidah dan ukhuwah islamiah mestinya menjadi pendorong terkuat para penguasa muslim mengirim tantara militer untuk menolong saudaranya di Palestina, tetapi mereka tidak melakukan itu. Nation-state telah mengikis ikatan akidah Islam antarkaum muslim, padahal umat Islam bagaikan satu tubuh yang jika sebagian tubuhnya sakit, bagian tubuh lainnya ikut merasakan sakit.

 

_Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang mukmin terhadap mukmin lainnya tak ubahnya suatu bangunan yang bagian-bagiannya (satu sama lainnya) saling menguatkan.” (HR Muslim)_.

 

Kementerian kesehatan palestina pada ahad (15-10-2023) pagi waktu setempat melaporkan bahwa serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 2.329 orang, sedangkan korban terluka di Gaza disebut telah mencapai 9.714 orang. Sementara itu, tepatnya pada pada 7-10-2023. Setelah Hamas melakukan penyerangan terhadap Israel zionis baik dari udara, darat, dan laut jumlah korban tewas dalam perang Hamas-Israel terbaru mencapai 3.629 orang dan korban terluka total 12.941 orang. Sejak sepekan lalu, Israel telah membombardir palestina secara membabi buta. menghancurkan rumah penduduk, masjid, hingga rumah sakit. Mereka juga memblokade total aliran listrik, makanan, dan kebutuhan obat-obatan. Tidak ada tempat aman bagi rakyat Palestina untuk berlindung.

Perilaku biadab Israel ini mengundang simpati besar kaum muslim di seluruh dunia kecuali negeri arab. Dukungan kaum muslim terkadang tidak sama dengan kebijakan penguasanya. Seperti yang dilakukan penguasa negeri muslim yang lebih memilih bungkam dan menghindari konfrontasi dengan AS yang menjadi sekutu abadi Israel. Ironisnya lagi, beberapa negeri muslim bahkan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, seperti Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, Sudan, Bahrain, dan lainnya. Dukungan mereka sebatas bantuan kemanusiaan yang hanya meredakan sejenak derita rakyat Palestina, tetapi tidak menghilangkan penjajahan Israel.

 

 

Tidakkah penguasa negeri muslim bergetar jika di akhirat kelak muslim Palestina menuntut balik atas diamnya mereka terhadap penyiksaan dan pembunuhan saudara seimannya. Sedangkan Rasulullah ﷺ juga mengingatkan dalam sabdanya ;

 

_Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim lainnya, janganlah ia menganiaya saudaranya itu, jangan pula menyerahkannya – kepada musuh. Barang siapa memberikan pertolongan pada hajat saudaranya, Allah selalu memberikan pertolongan pada hajat orang itu. Dan barang siapa melapangkan kepada seseorang muslim akan satu kesusahannya, Allah akan melapangkan untuknya satu kesusahan dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang menutupi cela seseorang muslim, Allah akan menutupi celanya pada hari kiamat.” (Muttafaq‘alaih).

Mirisnya, masih saja ada muslim yang berdiri dalam barisan pendukung Israel. Serta manakala kita melihat diamnya penguasa negeri-negeri muslim atas genosida yang Israel lakukan terhadap Palestina. Yang mana sejauh ini para penguasa negeri muslim hanya bisa mengutuk dan menyerukan berhenti nya peperangan.

Faktanya zionis Israel tidak lagi bisa dihentikan dengan diplomasi. Melainkan hanya dituntuaskan dengan perang jihad .Bukti dari biadabnya zionis dalam perang ini sudah memborbardir , anak, wanita dan tempat warga sipil. Hal Ini bukti bahwa dengan 30 diplomasi PBB sekalipun zionis tetap menentang dan melanggar aturan hukum internasional sendiri.Teroris teriak teroris, begitulah Israel, negara Zionis dengan segudang pelanggaran hukum internasional, kebengisan yang di luar nalar.

Memahami fakta ini, hal yang dilakukan Hamas dan rakyat Palestina adalah bentuk perlawanan atas pendudukan yang selama ini Israel lakukan. Maka dari itu langkah konkret yang harus dilakukan penguasa negeri-negeri muslim adalah mengirimkan pasukan militer ke Palestina untuk menghentikan serangan militer Israel agar penjajahan Israel bisa dihentikan. Dengan ini persatuan umat dalam hal pemikiran dan perasaan menjadi solusi, islam sebagai pengatur segala urusan, bahwa khilafah adalah solusi atau wadah yg islam siapkan.

Hanya hadirnya khilafah yang menjadi solusi hakiki bagi palestina dan kaum muslimin yang tertindas atas kezaliman yang dibuat musuh-musuh Islam. Negeri-negeri Islam harus bersatu dalam satu kekuatan, satu ikatan, dan satu kepemimpinan dalam naungan satu negara, yakni Khilafah.

Dan yang dilakukan saat ini kita harus melakukan dakwah dengan menyadarkan pemikiran umat bahwa menjauhkan Islam dari kehidupan (sekularisme) tidak akan mengantarkan kita sebagai umat terbaik, malah menjadi umat terpuruk di segala lini kehidupan.Serta mengerahkan segala daya dan upaya yang bisa kita lakukan untuk menyuarakan fakta dan kebenaran yang sesungguhnya.

Kaum muslimin wajib menyeru kepada penguasa muslim untuk mengarahkan loyalitasnya kepada Islam. Bukan berharap pada solusi semu PBB atau perjanjian internasional yang menghalangi mereka menolong saudara seiman.

Palestina adalah milik umat Islam seluruh dunia ,bukan sekedar masalah kemanusiaan atau konflik internal. Lebih dari itu,Ketika Masjidilaqsa dihinakan, itu penghinaan bagi umat muslim di seluruh dunia. Di tanah Palestina terhimpun banyak keutamaan dan keistimewaan, di antaranya adalah kiblat pertama umat Islam.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Para nabi tinggal di Syam. Tidak ada sejengkal pun Kota Baitulmaqdis, kecuali seorang nabi atau malaikat pernah berdoa atau berdiri di sana.” (HR At-Tirmidzi).

Mari bergerak bersama memperjuangkan pembebasan Palestina dan negeri-negeri muslim lainnya yang masih terjajah dengan terus menyerukan dakwah dan menyuarakan hanya Khilafah solusi hakiki.

Wallahu alam bishawb

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *