Miss Universe, Gelar Kecantikan Semu ala Kapitalisme

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Miss Universe, Gelar Kecantikan Semu ala Kapitalisme

 

Oleh. Febri Ghiyah Baitul Ilmi

Kontributor Suara Inqilabi

 

Gelar ratu kecantikan sejagat menjadi dambaan bagi seluruh peserta Miss Universe 2023. Namun, sungguh ironi. Ketika, pejuang gelar ratu kecantikan sejagat, justru dipaksa untuk membuka busana saat body chacking.

Diketahui, sejumlah finalis Miss Universe Indonesia (MUID) mengalami kasus pemotretan tanpa busana. Kemenkumham Dhahana Putra menilai bahwa pelecehan seksual tidak dapat ditoleransi karena tidak sejalan dengan tujuan diselenggarakannya Miss Universe. Selain itu, pelecehan seksual juga bertentangan dengan upaya pemerintah mendorong penghormatan dan perlindungan HAM bagi perempuan. (news.detik.com, 12-8-2023)

Seputar Miss Universe

Miss Universe merupakan ajang kecantikan internasional yang berbasis di New York, Amerika Serikat. Di mana, tujuan Miss Universe adalah mematahkan kurangnya perempuan dalam mencapai karier di bidang pemerintahan, keuangan, bisnis, hiburan, dan penyiaran. Maka, output dari Miss Universe yaitu agar perempuan menjadi seseorang yang cantik, percaya diri, mandiri, cerdas, berkarier, menginspirasi, panutan, dan dikagumi di seluru dunia.

Karena itu, Miss Universe juga memperjuangkan kesetaraan gender di seluruh dunia. Di mana kesetaraan gender adalah program secara global yang bertujuan agar perempuan memiliki kebebasan atas dirinya. Sehingga, perempuan memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri, kebebasan berpendapat, kebebasan berkarya, dll.

Tipu Daya Kapitalisme

Sejak awal, Miss Universe didesain untuk melecehkan perempuan. Di mana, seluruh peserta Miss Universe harus mengikuti proses seperti body chacking. Kemudian, harus terlihat cantik dengan make-up dan rela memperlihatkan auratnya agar terlihat menarik. Artinya, perempuan saat ini berpandangan memiliki kebebasan penuh terhadap tubuhnya.

Olehnya sangat wajar jika saat ini, ada oknum yang memanfaatkan keadaan untuk melakukan pelecehan seksual terhadap peserta Miss Universe. Namun anehnya, dengan mengatas namakan HAM, korban meminta perlindungan dari pemerintah agar pelaku pelecehan seksual dihukum. Seperti inilah, hidup di sistem yang berasakan sekuler dan menjunjung tinggi kebebasan.

Wanita Hanya Menjadi Komoditas

Dalam sistem kapitalisme, perempuan hanya dijadikan sebagai komoditas semata yang berkedok memuliakan. Di mana, Miss Universe menjadi modal dalam industri ekonomi kreatif dan pariwisata tanah air. Sehingga, pemerintah sangat mendukung agenda kecantikan yang ada di Indonesia.

Seperti inilah, kondisi yang dialami perempuan di Indonesia yang tertipu dengan sistem kapitalisme. Namun sayangnya, para perempuan di Indonesia tidak menyadari jika dijadikan sebagai komoditas. Justru, mereka bangga dan berlomba-lomba mendapatkan gelar ratu kecantikan sejagat semu ala kapitalisme.

Islam Memandang Perempuan

Pada masa jahiliah, perempuan memiliki kedudukan yang hina dan rendah. Di mana, ketika seorang ibu melahirkan anak perempuan maka akan di kubur hidup-hidup atau di rawat dengan tidak mendapat keadilan layaknya anak laki-laki. Sebab, anak perempuan dianggap sebagai aib bagi keluarga kala itu.

Kemudian setelah Islam hadir, kemerdekaan diperoleh kaum perempuan. Sebab, di dalam Islam, perempuan memiliki derajat yang sama dengan laki-laki sebagai seorang hamba Allah Swt. Karena, di mata Allah Swt. manusia yang mulia adalah manusia yang bertakwa.

Selain itu, di dalam Islam juga diatur secara terperinci atas hak-hak perempuan dan laki-laki yang sesuai dengan fitrahnya. Misalnya, perempuan memiliki hak mendapatkan nafkah jadi tidak perlu mewajibkan diri untuk bekerja meskipun hukum bekerja bagi perempuan adalah boleh dengan syarat tidak meninggalkan kewajibannya. Kemudian, contoh kewajiban perempuan adalah menjadi ibu dan mengurusi rumah tangga. Seperti itulah, salah satu contoh Islam mengatur hak dan kewajiban perempuan sesuai dengan fitrahnya. Olehnya, di dalam Islam tak memerlukan program kesetaraan gender untuk memperoleh hak dan kewajibannya perempuan.

Di dalam Islam telah dijamin kemuliaan atas perempuan. Sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda, “Paling baiknya kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku paling baik untuk keluargaku. Tidak memuliakan perempuan kecuali laki-laki mulia. Tidak menghinakan perempuan kecuali laki-laki hina.” (HR. Imam Hakim)

Kemudian, cara Islam memuliakan perempuan dengan memberikan gelar ummu warobatul bait yaitu ibu dan pengurus rumah tangga. Sebab, menjadi ibu adalah tugas mulia perempuan. Di mana, tugas seorang ibu adalah menjadi madrasah pertama bagi generasi.

Kemudian, seorang ibu lebih diutamakan ketimbang ayah karena kepayahan sejak mengandung, melahirkan, menyusui, dan merawat anak hingga besar. Sebagaimana, dari Mu’awiyah bin Haidah al-Qusyairi ra. beliau bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya.” (HR. Al-Bukhari)

Selain itu, di dalam Islam cara memuliakan perempuan dengan memerintahkan menutup aurat secara sempurna. Sebab, dengan menutup aurat akan terhindar dari pelecehan seksual. Sebagaimana, Allah Swt. berfirman,

“Wahai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun, maha penyayang.” (QS. Al-Azhab: 59)

Demikian, cara Islam menjamin kemuliaan perempuan. Sehingga, perempuan di dalam Islam tidak membutuhkan gelar ratu kecantikan sejagat untuk kemuliaannya. Sehingga, terhindar dari pelecehan seksual.

Wallahu a’lam bishawwab

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *