Dampak Sistem Kapitalis Banyak Pembunuhan Makin Sadis

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Dampak Sistem Kapitalis Banyak Pembunuhan Makin Sadis

 

Oleh Munamah
Ibu Rumah Tangga

Lagi-lagi karena masalah hutang, manusia menjadi gelap mata tak kuasa menahan amarah hingga tetangga sendiripun dibunuh.

Pria bernama Iin Wensi (43 tahun), warga Desa Sumaja Makmur, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Ditangkap polisi karena menusuk tetangganya hingga tewas.

Kasus penganiayaan ini sendiri disebabkan karena masalah hutang. Di mana korban yang bernama Musfa alias Epot memiliki hutang kepada Iin dan tak mau membayarnya.

Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi, mengatakan kasus tersebut terjadi di rumah korban di Kecamatan Gunung Megang, Senin 10 Juli 2023.

“Berawal saat pelaku datang ke rumah korban untuk menagih hutang hasil penjualan kayu yang sekitar satu bulan belum dibayar,” katanya, Minggu 16 Juli 2023, dikutip dari Urban.id (16/7).

Manusia Berwatak Iblis

Manusia-manusia berwatak iblis menjamur di sistem kapitalis. Kehidupan yang jauh dari agama karena dampak sekularisme kian memperburuk kepribadian manusia di masa sekarang ini. Berbuat sesuka hati melawan norma agama dan sosial dianggap hal yang lumrah hingga tindakan pembunuhan keji menjadi hal yang tak terelakkan lagi. Di atas hanyalah satu contoh berita yang terjadi di Sumatera Selatan, di lain daerah pun tak luput dari pemberitaan pembunuhan yang makin sadis.

Ekonomi

Faktor ekonomi sangatlah berpengaruh terhadap tingkat kriminalitas yang terjadi di suatu masyarakat. Sistem kapitalis yang tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat adalah bukti gagalnya sistem kapitalis untuk menyejahterakan rakyatnya. Mahalnya kebutuhan pokok saat ini tidak diikuti dengan pendapatan yang mencukupi, pada akhirnya mengantarkan rakyat pada pilihan-pilihan yang sulit untuk memenuhi kebutuhannya. Banyak yang kemudian mengambil jalan pintas dengan cara berhutang.

Selanjutnya, faktor ketakwaan individu yang sangat lemah dan rapuh turut menyumbang tingginya tingkat kriminalitas. Masyarakat tidak ter-instal dengan kuat akidah dalam dirinya, serta hanya sekadar mengerjakan ibadah mahdoh saja tanpa memaknai nilai ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Itupun banyak yang meninggalkan kewajiban tersebut, hingga pada akhirnya tidak ada lagi rasa takut kepada Allah SWT sehingga kemaksiatan dan kedzaliman semakin marak dilakukan.

Hukum yang tidak memiliki efek jera menyebabkan para pelakunya tidak berfikir panjang. Tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Banyak pengurangan masa pidana atau remisi bagi pelaku kejahatan, tak jarang banyak dijumpai pelaku kejahatan yang keluar masuk penjara. Hal ini membuktikan bahwa hukuman yang diterima pelaku kejahatan tidak membuat jera.

Solusi Islam

Negara dengan sistem Islam akan menyediakan lapangan pekerjaan yang memaksimalkan penyerapan tenaga kerja. Upah yang layak bagi pekerja pun akan diupayakan negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.

Untuk menjaga jiwa/nyawa manusia, Islam memiliki hukum qisas yang dapat mengadili pelaku kejahatannya. Nyawa dibalas nyawa, sehingga pelaku kejahatan akan berfikir seribu kali jika ingin menghilangkan nyawa seseorang.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh, orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.” (QS. Al-Baqarah: 178).

Selain itu, negara membina masyarakat menjadi individu yang berkepribadian Islam. Yaitu memiliki pola pemikiran & tindakan yang sesuai syariat Islam. Masyarakat betul-betul memahami tujuan hidup mereka di dunia ini serta bahwa segala perbuatan memiliki konsekuensi yang akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Sehingga setiap langkah yang ingin diambil tidak akan seenaknya dilakukan.

Wallahu a’lam bishshawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *