Mungkinkah Tercapai Target Kemiskinan 0% Pada 2024?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Mungkinkah Tercapai Target Kemiskinan 0% Pada 2024?

 

Agung Andayani

Kontributor Suara Inqilabi

Sangat baik jika ada manusia memiliki target. Namun timbul pertanyaan baru jika target yang digaungkan itu bisa dikatakan tidak masuk akal. Misal seperti target ketika presiden ingin mengakhiri masa jabatan pada periode ke dua ini, dengan target mengentaskan kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun depan (2024). Target tersebut menimbulkan rakyat bertanya-tanya. Kemarin pada periode pertama dan awal periode ke dua, kemana saja? Dan apa yang sudah dilakukannya? Karena sekarang sudah memasuki pertengahan tahun 2023. Dalam waktu setengah tahun mungkinkah tercapai?

Membahas kemiskinan, mari kita tengok di salah satu wilayah Indonesia yang berada di paling ujung yaitu wilayah Papua. Tenaga Ahli Utama KSP Theofransus Litaay, Minggu (11/6), menyatakan bahwa tingkat kemiskinan mengalami penurunan signifikan di Papua yakni dari 28,17 persen di Maret 2010 menjadi 26,56 persen di 2022. (CNN Indonesia, 11 Juni 2023). Dalam kurun waktu sepuluh tahun hanya turun 1,61 persen, ini baru di salah satu bagian wilayah Indonesia. Mungkinkah dalam waktu setengah tahun target nol persen kemiskinan tercapai pada seluruh wilayah Indonesia?

Jadi sangatlah ambisius target penghapusan kemiskinan ekstrem hanya dalam waktu setengah tahun. Akan tetapi melihat kekayaan SDA Indonesia, sesungguhnya sangatlah mungkin menjadikan negeri ini terbebas dari kemiskinan. Apabila SDA tersebut seratus persen dikelola sendiri. Namun SDA yang dimilikinya bukannya dikelola sendiri malah diserahkan kepada pihak asing dan Aseng. Hasilnya bisa dilihat, misal SDA gunung emas yang berada di Papua tidak membuat kesejahteraan terhadap masyarakat setempat.

Hal tersebut tidak lain karena SDA Indonesia dikelola dengan menggunakan sistem kapitalis. Maka yang bisa menikmatinya hanya segelintir orang yaitu para kapital saja. Sedangkan yang lainnya tersingkir secara sistemik. Selain itu sistem ekonomi yang diterapkan di negeri ini juga siste ekonomi kapitalis. Hasilnya apapun serba dikapitalisasi. Pendidikan dikapitalisasi, kesehatan dikapitalisasi, pemenuhan kebutuhan pokok rakyat juga dikapitalisasi. Mungkinkah sistem kapitalis ini mampu menghapus kemiskinan.

Wallahu’alam bishshawaab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *