Ketahanan Negara Tergadai Karena Hutang

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Siti Aminah (Pemerhati Masalah Sosial Lainea, Sulawesi Tenggara)

 

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Salah satunya adalah Natuna. Akhir-akhir ini Natuna menjadi perbincangan. Bagaimana tidak, beberapa kapal Cina masuk ke Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE) Indonesia di Natuna Utara. Mereka mengklaim bahwa Natuna masuk dalam wilayah mereka.

Seperti yang dilansir oleh Faktakini.net (03/01/2020), Silang pendapat China dan Indonesia tentang klaim perairan Laut Natuna belum selesai. Setelah Indonesia menegaskan klaim China bertentangan dengan hukum internasional yang sah, China tetap menganggap perairan Laut Natuna bagian dari negaranya.

Dan sangat disayangkan dari pemerintah kita ada yang mengatakan bahwa kasus ini tidak usah dibesar-besarkan. Seperti yang dilansir oleh detikFinance 03/01/2020, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta permasalahan dengan China di perairan Natuna jangan diributkan. Alasannya makin ribut akan membuat investasi terganggu.

Ketika kita memperhatikan pernyataan di atas itu sangat jauh dari kewibawaan seorang pemerintah. Mestinya sebagai bagian dari pemerintah harus menunjukan kewibawaannya terhadap negara lain. Apalagi ini masalah ketahanan negara. Wibawa dari negara terlihat dari pemerintahnya. Jika pemerintah sudah tidak berwibawa ketika negaranya diancam, maka tunggulah kehancuran dari negara tersebut. Maka, penjajahan akan merajalela di negri ini. Baik penjajahan dari segi sumberdaya alam ataupun sumber daya manusia.

Sebagai seorang aparat misalnya baik itu TNI ataupun POLISI pasti sudah tau seperti apa menjaga negara ini. Sebagaimana slogan mereka bahwa NKRI harga mati. Tetapi pada faktanya hal tersebut berbanding terbalik dengan slogan yang ada. Karena ada kalangan Mentri dan dia sebagai purnawirawan TNI seakan lunak ketika menghadapi China. Ini sangat disayangkan tentunya.

Seperti yang dilansir oleh CNN Indonesia — Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dinilai bersikap lunak dalam insiden kapal China yang wara-wiri di perairan Natuna. Prabowo mengatakan pemerintah akan menempuh jalan yang baik (3/01/2020).

Semua ini adalah karena penerapan sistem yang hanya fokus pada uang atau kapital. Jika musuh membawa harta, maka musuh itu bisa menjadi sahabat. Misalnya saja terkait investasi, jika suatu negara memberikan hartanya atau berinvestasi ke dalam negri kita maka seakan pemerintah lunak terhadap mereka. Mengambil sumberdaya alam, menjajah, dan sebagainya.

Sistem yang diterapkan di Indonesia adalah sistem kapitalisme sekuler. Maka sistem inilah yang menjadi dasar penjajahan terhadap negri kita. Salah satunya adalah Natuna. Natuna, seakan China menganggap bahwa pulau itu adalah milik mereka. Sehingga negri ini tergadai ketahanan negaranya. seakan ketahana negara Indonesia sirna ketika menghadapi China. NKRI harga mati seakan mati dihadapan China. Sistem kapitalismelah yang menjadikan para pemangku kebijakan lunak dihadapan China atau para penjajah.

Tentunya, negara akan terlihat gagah, berwibawa, dan tegas ketika sistem Islam yang diterapkan. Karena sistem ini adalah sistem paripurna, maka semua masalah pasti ada solusinya. Terkait ketahanan negara, Islam memiliki aturan di dalamnya. Akan aman sebuah negara jika dia mampu berdiri sendiri. Misalnya, negara tidak diintervensi oleh negara lain dengan cara tidak berutang. Karena dengan utang maka akan mudah dijajah oleh negara lain. Dan sistem Islam tidak akan berutang kepada negara lain apalagi negara kafir harbi. Karena negara Islam akan mengelola sendiri sumberdaya alamnya.

Sistem Islam memiliki cara untuk menjaga negaranya, yaitu dengan cara dakwa dan jihad. Ketika ada negara yang melanggar batas wilayah maka pertama-tama akan ditegur terlebih dahulu. Tetapi kalau sudah ditegur ternyata tetap mengacak negara, maka negara akan tegas yaitu dengan jihad. Maka, peran militer sangat penting untuk menjaga negara. Walla a’lam bi Al-Shabab.

 

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *