Kejahatan Merajalela Saat Bulan Ramadan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Kejahatan Merajalela Saat Bulan Ramadan

Aini 

Kontributor Suara Inqilabi

Bulan ramadan adalah bulan yang sangat dimuliakan, di bulan tersebut juga merupakan turunnya Alqur’an. Namun sayang seribu sayang bahwa ramadhan hanya sebatas seremonial tahunan tanpa memahami tujuan dari puasa adalah takwa.

Dari Abu Hurairah Ra bahwa Rasulullah Saw bersabda :”Apabila Ramadan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhori-Muslim)

Dalam hadis diatas jelas bahwa tergodanya manusia dalam kejahatan bukanlah setan berwujud jin, namun setan berwujud manusia itu sendiri seperti dalam penggalan ayat dalam surat Annaas.

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Dari golongan jin dan manusia (QS. Annaas :6)

Seperti yang terjadi di Kawasan Perum Bukit Agung, Kecamatan Banyumanik-Semarang terjadi pencurian saat tuan rumah melakukan ibadah tarawih di masjid. Pencuri membawa laptop, perhiasan emas, ponsel, dan emas batangan 40gram. (Kumparan, 24 Maret 2024)

Tidak hanya itu, di kota Bogor polisi juga menangkap pencuri di tiga wilayah yang berbeda. Pertama di Kelurahan Bondongan-Kecamatan Bogor Selatan menangkap YG (26) dengan beat street nopol F4171DX. Kedua, pencurian terjadi di jalan Malabar

Ujung, Kecamatan Bogor Tengah oleh S dan BR yang mencuri beat nopol F2259FHV. Ketiga, pencurian terjadi di jalan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal-Kota Bogor. Pelaku mencuri motor dan HP.  Kompol Luthfi Olot Gigantara sebagai Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota menyiapkan 6 pos penjagaan mulai dari pukul 21.00-06.00 dalam rangka antisipasi kejahatan. (radar-bogor, 14 Maret 2024)

Dan masih banyak kejahatan yang terjadi di sekitar kita. Ramadan yang seharusnya tiap individu khusyuk dan tenang dalam menjalankan ibadah, namun merasa khawatir dengan banyaknya kasus curanmor dan kejahatan lainnya. Seharusnya penjagaan dan pengawalan kejahatan tidak hanya dilakukan sebatas seremonial saja saat ramadan hingga lebaran.

Menurut Bambang Rukminto sebagai pengamat kepolisian dari Intitute for Security and Strategic Studies (ISSES) bahwa meningkatnya kejahatan pada bulan ramadan hingga lebaran dikarenakan peningkatan kebutuhan masyarakat yang tinggi. (mediaindonesia, 27 Maret 2024)

Tidak hanya itu, menurut Bambang bahwa operasi kejahatan seharusnya tidak dilakukan hanya setahun sekali saat ramadhan hingga kebaran seperti operasi ketupat yang fokus pada pengamanan lalu lintas. Namun perlu dilakukan patroli keliling.

Memang betul bahwa memasuki bulan ramadhan, kebutuhan masyarakat makin meningkat. Sudah menjadi tabiat di negeri ini ketika memasuki ramadan, kebutuhan akan melonjak drastis bahkan langka. Gaya hidup masyarakat secara mayoritas saat ramadan pun berbeda di bulan lain. Sehingga ada yang mengatakan puasa di bulan ramadhan harus dengan menu spesial. Maka tak ayal akhirnya kebutuhan semakin tinggi. Apalagi mau berlebaran, masyarakat selalu menyiapkan kue-kue spesial yang hanya ada di hari raya idul fitri dan ditambah lagi bagi-bagi uang lebaran. Sehingga jadilah masyarakat makin konsumtif dan semakin membutuhkan uang banyak dalam memenuhi semua kebutuhannya.

Di satu sisi, negara abai dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat karena barang-barang yang dibutuhkan dimonopoli oleh pengusaha sehingga harga menjadi semakin tidak wajar. Inilah sistem kapitalisme yang sangat menyengsarakan rakyat.

Keamanan wilayah pun harus menjadi tugas negara disaat masyarakat melaksanakan ibadah selama bulan puasa ramadhan hingga ritual mudik dan kembali pada rutinitas biasa pun tetap ada penjagaan keamanan.

Rasul bersabda “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis lain rasul bersabda “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dari hadis inilah maka dalam Islam tentu menjadi pemimpin negara harus memikul tanggung jawab besar dalam mengurus semua kebutuhan rakyat dan menjamin keamanan dalam negri. Sehingga masyarakat bisa ibadah dengan khusyuk dan meraih gelar taqwa yang hakiki.

Wallahu a’lam bishowab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *