Islam Wujudkan Individu Bertaqwa 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Islam Wujudkan Individu Bertaqwa 

Oleh Aisyah Yusuf

(Kontributor Suara Inqilabi)

Ibarat pepatah, “buah jatuh, tidak jauh dari pohonnya”. Inilah kondisi umat Islam saat ini. Jika diibaratkan Sekulerisme itu ibunya atau pohonnya, maka perilaku-perilaku adalah buahnya.

Selain itu, Islam selalu dikambing hitamkan. Seperti kejadian yang terjadi pada baru-baru ini yaitu saat pelecehan terhadap seorang qori’ah yang sedang melantunkan ayat suci Al- qur’an, eh ini malah di sawer bak penyanyi dangdut.

Belum lagi viral seorang ibu selingkuh dengan suami anaknya. Astaghfirullah, Semua pelaku tersebut adalah muslim, mereka yang mengaku agama Islam. Wajarlah jika hari ini agama Islam menurun, baik dari sisi kuantitas maupun quality.

Dari sisi kuantitas, Menurut laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa. Jumlah penduduk muslim tersebut setara dengan 86,7% populasi di dalam negeri per 2 Nov 2022, berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya penduduk muslim di Indonesia mencapai 90%.

Begitupun dari sisi quality, Muslim di negeri ini jauh dari sisi pemahaman Islam sebenarnya, sehingga melahirkan generasi – generasi yang rusak dan tak bermoral.

Sekulerisme adalah memisahkan agama dari kehidupan, atau menjauhkan agama dalam berbuat, sehingga melahirkan generasi – generasi (manusia)saat ini bebas berbuat sekehendaknya tanpa mempedulikan aturan agama, apalagi mereka dilindungi oleh HAM (Hak Azasi Manusia).

Maka wajarlah jika saat ini banyak bermunculan peristiwa – peristiwa di luar nalar. Dan Islam selalu menjadi pihak tertuduhnya.

Misalnya saja, Seperti gambaran di atas, pelaku LGBT, korupsi dan belum lagi stigma – stigma negatif terhadap Islam. Sehingga orang mengenal Islam dari sisi keburukannya saja, dan akhirnya jauh dari Islam, bahkan enggan atau takut dengan syariat Islam itu sendiri.

Begitulah sekulerisme telah berhasil melahirkan generasi rusak, tak bermoral dan tak beradab. Padahal Allah telah berfirman.

”Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (rahmatan Lilalamin)”. (Al-Anbiya :107).

Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa Allah mengutus nabi muhammad dengan membawa Islam, semata untuk membawa keberkahan dan kebaikan bagi seluruh ummat dan alam semesta ini.

Namun bagaimana semua ini terjadi adalah bukan karena Islamnya sendiri, tapi karena Individunya. Dalam hal ini, individu yang baik tidak terbentuk dengan sendirinya, kecuali ada faktor lain yang menunjangnya, yakni

1. Individu itu harus memiliki Aqidah yang kuat, yakni meyakini bahwa Allah adalah maha pencipta segala sesuatu, dan maha mengetahui atas semua apa yang kita perbuat.

2. Individu itu harus memahami sesungguhnya Allah menciptakan kita pasti ada tujuannya, yakni beribadah.

Sebagaimana disebutkan dalam Al- qur’an surat Adzariyat : 56

” Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”.

Dengan ini, akan menghantarkan pada individu yang bertaqwa. Namun ada juga hal yang tidak kalah penting dari itu semua, yakni sebuah sistem yang diemban oleh negara.

Islam adalah agama yang bukan hanya mengurusi urusan spiritual saja, namun Islam adalah agama juga sebuah sistem yang mengatur seluruh aspek kehidupan, mulai dari ibadah, pergaulan, ekonomi, pendidikan hingga pemerintahan.

Dengan demikian, individu yang baik (solih) juga harus didukung oleh negara yang menerapkan sistem yang benar pula, sebab sistem yang benar inilah yang akan menghantarkan pada individu-individu yang bertaqwa, dan bermartabat.

Wallahu a’lam Bishawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *