ABAINYA NEGERI MUSLIM ATAS SOLUSI HAKIKI KONFLIK PALESTINA DAN ISRAEL

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

ABAINYA NEGERI MUSLIM ATAS SOLUSI HAKIKI KONFLIK PALESTINA DAN ISRAEL

Oleh Anna Franicasari

Aktivis dakwah

 

Islam bagaikan satu tubuh yang jika sebagian tubuhnya sakit, bagian tubuh lainnya ikut merasakan sakit. Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang mukmin terhadap mukmin lainnya tak ubahnya suatu bangunan yang bagian-bagiannya (satu sama lainnya) saling menguatkan.” (HR Muslim).

Rasulullah ﷺ juga mengingatkan dalam sabdanya, “Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim lainnya, janganlah ia menganiaya saudaranya itu, jangan pula menyerahkannya – kepada musuh. Barang siapa memberikan pertolongan pada hajat saudaranya, Allah selalu memberikan pertolongan pada hajat orang itu. Dan barang siapa melapangkan kepada seseorang muslim akan satu kesusahannya, Allah akan melapangkan untuknya satu kesusahan dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang menutupi cela seseorang muslim, Allah akan menutupi celanya pada hari kiamat.” (Muttafaq‘alaih).

Menyoal abainya negeri muslim atas konflik yang terjadi antara palestina dan Israel,Penguasa negeri Islam sejatinya memiliki kemampuan dan amunisi untuk mengerahkan segala daya dan upaya mereka untuk menolong muslim palestina melawan penjajah zionis. AS dan negara barat lainnya tanpa ragu berdiri membela Israel. Lantas, mengapa penguasa negeri muslim seakan malu untuk mendukung dan membela palestina?

Ikatan akidah dan ukhuah islamiah mestinya menjadi pendorong terkuat para penguasa muslim mengirim tantara militer untuk menolong saudaranya di palestina, tetapi mereka tidak melakukan itu.Nation-state telah mengikis ikatan akidah Islam antarkaum muslim.Di balik operasi ini, ada sayap militer Hamas Brigadir Al-Qassam- Muhammad ad-Dhaif, menyerukan jihad di palestina. Seperti yang disampaikan:

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji untuk Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat untuk Baginda Muhammad, Rasulullah SAW, komandan mujahidin, dan segenap keluarga berikut saudaranya. Allah SWT berfirman :

سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّونَ الدُّبُرَ بَلِ السَّاعَةُ مَوْعِدُهُمْ وَالسَّاعَةُ أَدْهَىٰ وَأَمَرُّ

“Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang. Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” (QS Al-Qamar: 45-46) .

Sungguh otoritas zionis Israel telah menjajah tanah, mengusir penduduk, menghancurkan kota-kota, dan meluluhlantahkan desa-desa, dan merampas hak-hak bangsa palestina. Zionis Israel telah membantai anak,wanita orang tua menyakiti para penjaga masjid dengan pukulan tendangan yang berulang-ulang adapula anak anak palestina yang ditangkap dan dimasukkan penjara dengan siksaan yang keji,serta melarang keluarga kami masuk ke dalam Al-Aqsa. Sedangkan zionis Israel mengotori Al-Aqsa dengan pengepungan tiap hari. Mereka leluasa menggelar ritual dan doa-doa Talmud serta meniup terompet, mengenakan busana perdukunan, menyamarkan tujuan mereka untuk menghidupkan kembali Haikal Sulaiman yang diklaim berada di atas bekas lokasi Isra nabi kita, Muhammad SAW.

Mereka sengaja mendatangkan sapi-sapi merah untuk dibakar dan ditinggalkan abunya, sebagai sinyal aksi untuk menghancurkan Al-Aqsa dan membangun Haikal. Mereka berani mencaci-maki nabi kita, Muhammad SAW, di dalam ruangan Masjid Al-Aqsa yang suci, merobek Alquran. Israel juga memberlakukan blokade yang bertentangan norma kemanusiaan, dengan mematikan aliran listrik, makanan, dan kebutuhan obat-obatan. Tidak ada tempat aman bagi rakyat palestina untuk berlindung.Perilaku biadab Israel ini mengundang simpati besar kaum muslim di seluruh dunia, Namun terkadang tidak sama dengan kebijakan penguasanya. Seperti yang dilakukan penguasa negeri muslim yang lebih memilih bungkam dan menghindari konfrontasi dengan AS yang menjadi sekutu abadi Israel. Dan bahkan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Dengan memahami fakta ini, hal yang dilakukan Hamas dan rakyat Palestina adalah bentuk perlawanan atas pendudukan yang selama ini Israel lakukan.Teroris teriak teroris, begitulah Israel, negara zionis dengan segudang pelanggaran hukum internasional, kebengisan yang di luar nalar.Faktanya, bahwa Israel tidak bisa dihentikan dengan bahasa diplomasi atau kecaman. Melainkan ditundukkan dengan kalimat perang.

Allahu Akbar!!!

Oleh sebab itu, langkah konkret yang harus dilakukan penguasa negeri muslim adalah mengirimkan pasukan militer ke palestina untuk menghentikan serangan militer Israel agar penjajahan Israel bisa dihentikan. Sayangnya, sekat-sekat nasionalisme membuat penguasa negeri muslim terhalang menolong saudara muslimnya di palestina. Mereka lebih memilih mengirimkan bantuan atau dana kemanusiaan ketimbang harus mengerahkan pasukan militer untuk memerangi Israel.

Melihat fakta ini, tidak ada solusi hakiki bagi palestina dan kaum muslim yang tertindas selain hadirnya Khilafah yang akan melindungi kaum muslim dari penjajahan, penganiayaan, penyiksaan, dan kezaliman yang dibuat musuh-musuh Islam. Negeri Islam harus bersatu dalam satu kekuatan, satu ikatan, dan satu kepemimpinan dalam naungan satu negara, yakni Khilafah. Dengan cara ;

1.Umat harus melakukan dakwah untuk menyadarkan pemikiran bahwa menjauhkan Islam dari kehidupan (sekularisme) tidak akan mengantarkan kita sebagai umat terbaik, malah menjadi umat terpuruk di kehidupan.

2.Menyuarakan fakta dan kebenaran yang sesungguhnya bahwa akar masalah Palestina adalah penjajahan Israel dan nestapa umat tanpa Khilafah.

3.Menyeru kepada penguasa muslim untuk mengarahkan loyalitasnya kepada Islam dan kaum muslim, bukan berharap pada solusi semu PBB atau perjanjian internasional yang menghalangi mereka menolong saudara seiman.

Palestina adalah milik umat Islam seluruh dunia. Masalah palestina bukan sekadar masalah kemanusiaan atau konflik internal,Di tanah palestina terhimpun banyak keutamaan dan keistimewaan, di antaranya adalah kiblat pertama umat Islam.

Mirisnya, masih saja ada muslim yang berdiri dalam barisan pendukung Israel. Mungkin mata hati dan pikiran sudah mati dan tergadai oleh kesenangan dunia. kita melihat diamnya penguasa negeri muslim atas genosida yang Israel lakukan terhadap Palestina. Sejauh ini, hanya bisa mengecam, mengutuk, dan menyerukan penghentian perang tanpa aksi nyata.

Israel, dibantu mesir memblokir Jalur Gaza,pemblokiran itu dapat dijustifikasi karena kebutuhan pokok dapat saja digunakan untuk membeli persenjataan. Membangun permukiman yahudi di tepi barat yang sebenarnya melanggar hukum internasional. Perang Gaza kali ini akan membuat Israel memperluas wilayahnya. Massa memprotes tindakan amerika mendukung Israel, terutama dengan mengirimkan armada kapal induk USS Gerald R. Ford dan beberapa kapal perusak ke kawasan itu sehari setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu.

Islam mengajarkan pemeluknya menjalin persatuan yang kuat antara sesama umat Islam kendati berbeda bangsa, budaya, dan bahasa.Karena itu, seorang muslim tidak boleh berbuat zalim, menelantarkan, berdusta, dan menghina muslim lainnya. Pada redaksi hadis yang berbeda dijelaskan bahwa tidak sempurna iman seorang muslim sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.

Dalam hadis lainnya dijelaskan seorang muslim ketika menyaksikan kemungkaran di muka bumi, yaitu dengan mengubah keadaan yang mungkar tersebut dengan kekuatan atau dengan lisan atau minimal menolaknya dengan hati dalam hal ini mendoakan agar kemungkaran berakhir. Indonesia memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap palestina yakni akidah antara umat Islam Indonesia yang membentuk populasi muslim terbesar di dunia dan muslim palestina, keberadaan masjidil Aqsha pun menjadi salah satu pengikat kuat relasi muslim Indonesia dan palestina.

Melalui kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 15 Hijriyah Palestina telah dibebaskan dari kekuasaan Romawi dan ditetapkan pemilik tanah ini tidak lain adalah kaum Muslim. Khalifah Umar langsung menerima tanah Palestina dari pemimpin gereja kristen Patriach Shoporonius di atas sebuah perjanjian yang dikenal dengan perjanjian Umariyah.

Khalifah Umar bin Khattab juga mengatakan, jika tanah Palestina adalah tanah wakaf bagi umat Muslim yang artinya adalah tanah Palestina tidak boleh dijual atau diserahkan ke orang lain Muslim.

Maka, keberadaan zionis Yahudi Israel tidak lain hanyalah sebagai penjajah yang menjarah tanah kaum Muslim. Sehingga adalah sebuah kewajiban bagi kaum Muslim untuk mengusir penjajahan Israel dari tanah Palestina sebagaimana firman Allah SWT,

وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِۚ فَاِنْ قٰتَلُوْكُمْ فَاقْتُلُوْهُمْۗ كَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ

“Dan bunuhlah mereka dimana saja kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu.”(QS. Al-Baqarah: 191)

Palestina adalah negeri subur yang disirami dengan darah para syuhada. Palestina merupakan bagian negeri Syam, bumi para nabi. Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Para nabi tinggal di Syam. Tidak ada sejengkal pun Kota Baitulmaqdis, kecuali seorang nabi atau malaikat pernah berdoa atau berdiri di sana.” (HR At-Tirmidzi)

Mari bergerak bersama memperjuangkan pembebasan Palestina dan negeri-negeri muslim lainnya yang masih terjajah dengan terus menyerukan dakwah dan menyuarakan hanya Khilafah solusi hakiki bagi Palestina.

Wallahu’alam bish-shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *