Visi Indonesia Maju Bisakah Diwujudkan Pemuda Saat Ini?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Visi Indonesia Maju Bisakah Diwujudkan Pemuda Saat Ini?

Oleh Ummu Faqih

Kontributor Suara Inqilabi

 

Sumpah pemuda ke-95 diperingati tahun ini dengan mengusung tema “Bersama Majukan Indonesia”. Pemerintah sangat berharap kepada pemuda saat ini untuk menjadi agen mewujudkan visi tersebut. Namun, jika kita lihat para pemuda saat ini apakah bisa visi Indonesia maju diwujudkan menjadi nyata.

Menurut Sesjen Kemendikbud Ristek, Suharti pada upacara hari sumpah pemuda pada hari sabtu (23/10/2023) pagi kemarin manyampaikan bahwa perayaan hari sumpah pemuda tahun ini harus dijadikan momentum untuk membangun kolaborasi antargenerasi dan antarsektor dalam dunia pendidikan, kebudayaan, teknologi dan riset agar semangat dalam memajukan negri. (Kompas, 28-10-2023)

Namun pada faktanya hal tersebut berbanding terbalik dengan apa yang sedang terjadi di negri ini. Melihat dunia pemuda yang makin carut marut tak menentu arah rasanya sangat jauh jika para pemuda saat ini diandalkan dalam memajukan bangsa.

Dalam hal pendidikan misalnya, di satu sisi pemerintah mewajibkan sekolah dan kampus menggunakan kurikulum merdeka belajar dan kampus merdeka. Namun, di sisi lain pada realitanya kurikulum ini menjadikan para pemuda sekarang nir adab terhadap guru dan orang tua. Bahkan program ini mengkerdilkan tujuan mereka dalam belajar di sekolah dan kampus dengan memberi mindset kepada siswa dan mahasiswa bahwa setelah lulus mereka harus bekerja.

Inilah kapitalisme, mahasiswa yang seharusnya menjadi salah satu agent perubahan malah disibukkan dengan bagaimana ketika lulus mereka harus mencari materi sebanyak-banyaknya untu memenuhi gaya hedonisme mereka. Mahasiswa yang sejatinya bisa menjadi SDM berkualitas tinggi, namun di dunia kapitalisme mereka hanya ditujukan untuk memenuhi dunia kerja. Bahkan tertanam jiwa individualis dan pragmatis dalam diri mereka, hanya memikirkan diri mereka sendiri tanpa memikirkan problematika yang sedang dihadapi umat.

Belum lagi di bidang ekonomi. Di satu sisi pemerintah gencar mengkampanyekan program UMKM agar daya beli masyarakat tinggi terhadap produk-produk dalam negeri. Namun sayang, di sisi lain pemerintah melakukan impor besar-besaran, membuka kran investasi kepada asing, memberikan kuasa pengelolaan SDA kepada swasta sehingga dengan leluasa mereka mengeruk SDA kemudian dijual keluar negara. Dan negara pun hanya mendapat uang pajak yang tak seberapa. Bukankah ini bentuk penjajahan.

Seharusnya peringatan hari sumpah pemuda bisa menjadi refleksi peran mereka sebagai pemuda untuk memajukan bangsa ditengah-tengah pembajakan potensi pemuda di berbagai bidang. Jika seperti ini, maka benarkah visi memajukan bangsa oleh para pemuda bisa terealisasi.

Dari berbagai segi pemuda saat ini telah jauh dari pemikiran Islami dan berkepribadian Islami. Padahal pada zaman Rasulullah SAW, paling banyak yang bersemangat menyambut seruan beliau adalah dari kalangan pemuda. Kondisi yang semakin memburuk ini seharusnya disadari oleh para pemuda, sehingga ia bisa merubahnya. Seharusnya mereka juga sadar bahwa saat ini pemuda digiring menjadi insan yang jauh dari kepribadian Islami. Dari mulai cara mereka berpakaian, bergaul, bermuamalah, dan lain sebagainya. Hampir di segala lini kehidupan pemuda saat ini jauh dari kata insan yang bertakwa.

Untuk itu dibutuhkan perubahan yang menyeluruh untuk merubah kondisi pemuda saat ini dari yang rusak menjadi pemuda yang berkepribadian Islami, dari pemuda yang amburadul menjadi pemuda yang bertakwa. Tentunya hal ini membutuhkan peran negara.

Di dalam Islam peran pemuda sangat diperhatikan karena merekalah yang melanjutkan estafet kepemimpinan. Oleh sebab itu negara harus bisa mengarahkan pemuda menjadi generasi pembangun peradaban mulia. Sehingga orientasi mereka jauh kedepan bukan hanya untuk duniawi semata, mempunyai kepribadian Islami, pemikiran Islami, dan menjadi insan yang bertakwa.

 

Wallahu a’lambisshowab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *