Sumpah Pemuda Refleksi Kebangkitan Umat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Sumpah Pemuda Refleksi Kebangkitan Umat

Oleh Susi Maryam Mulyasari, SPd.I

Aktivis Dakwah dan Penggiat Literasi

 

Peringatan hari sumpah pemuda sering dimaknai sebagai hari kebangkitan pemuda. Sebab, dikala itu para pemuda di seluruh belahan Nusantara bersatu untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa ini, itulah yang membuat mereka bertekad melawan penjajah.

Keinginan untuk bersatu, satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air yaitu Indonesia menjadi sebuah ikrar akan komitmen melawan keterpurukan bangsa ini. Kalau kita menelaah lebih jauh nuansa patriotisme yang tertanam di jiwa para pemuda kala itu, sangat jauh berbeda dengan kondisi pemuda saat ini. Pemuda zaman dahulu rela mengorbankan harta, tenaga bahkan nyawa sekalipun untuk mengusir para penjajah negeri ini. Tak ada yang mereka pikirkan kecuali bagaimana caranya penjajah bisa hengkang dari tanah air kita yang tercinta ini.

Pemuda saat ini justru mereka rela meninggalkan masa depannya, rela membuang waktu dengan sia-sia, demi mengejar popularitas. Alhasil, kondisi pemuda saat ini sungguh sangat memprihatinkan, banyak diantara mereka terbajak potensinya oleh gaya hidup yang hedonis, serba bebas dan mengejar kebahagiaan yang semu menjadikan para pemuda saat ini akhirnya lupa akan jati dirinya sebagai lapisan berikutnya yang akan membangun sebuah peradaban.

Maka tidaklah sesuatu yang tabu pemuda saat ini menghalalkan segala cara demi tercapainya tuntutan hidup yang selama ini mereka cari. Oleh karena itu yang terjadi adalah dekadensi moral yang dialami oleh para pemuda saat ini menunjukan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Eksistensi seorang pemuda sangatlah penting, sebab akan menjadi generasi penerus dengan segala potensi yang banyak dimiliki oleh mereka. Para pemuda seharusnya diposisikan di tempat yang strategis dalam kehidupan bernegara, sebab pemuda akan menjadi martir bagi kebangkitan sebuah bangsa. Memberlakukan pemuda sebagai aset bangsa yang harus didorong eksistensinya, nampaknya tidak mungkin terjadi apabila kita hidup di bawah bayang-bayang sekularisme di mana pemuda sudah tidak memiliki pemikiran Islam, tujuan dan identitas diri sebagai hamba yang harusnya berkeinginan menjadi generasi yang lebih baik di hadapan Allah Swt., maka sekularisme inilah yang menjadi penyebab terjadinya pembajakan potensi pemuda.

Ketika nilai-nilai agama tidak dijadikan sebagai standar dalam berbuat, mengakibatkan para pemuda terjerumus ke dalam kehidupan kelam yang akan merenggut masa depannya. Betapa banyak para pemuda yang terjerumus ke dalam kubangan pergaulan bebas, narkoba, free sex, aborsi, dll yang telah merenggut masa depan mereka.

Ditambah di era digital seperti ini di mana perkembangan informasi begitu cepat terjadi, dan batas sebuah bangsa dengan bangsa lain terbuka lebar. Sehingga nilai-nilai Barat yang sangat bertentangan dengan nilai ketimuran dan agama, menjadi penyokong pemikiran dan pemuasan hasrat para pemuda saat ini.

Namun demikian kita tidak boleh pesimis apalagi terbawa arus. Indonesia adalah bangsa dengan jumlah kaum muslim terbesar di dunia dengan begitu ini salah satu jalan kebangkitan jika para pemuda dibina pemikirannya dengan pemikiran Islam, kita bisa bercermin bagaimana hebatnya pasukan kaum muslimin yang karyanya bisa kita rasakan sekarang justru terlahir dari para pemuda yang dimana secara pemikirannya dibentuk dengan Islam.

Di masa kejayaan Islam banyak bermunculan para pemuda pejuang dengan karya yang luar biasa. Yang bisa dirasakan karyanya oleh seluruh manusia sampai sekarang. Oleh karena itu untuk mengembalikan peran sentral pemuda di dalam kehidupan ini, hal yang harus kita lakukan adalah mengubah pemikiran menjadi pemikiran Islam, suasana kehidupan yang tenang dan penuh keberkahan dan itu hanya bisa dilakukan di dalam kehidupan yang islami di bawah naungan khilafah ala minhaj nubuwwah di mana yang akan mengembalikan banyaknya potensi para pemuda untuk menjadikan semuanya memiliki nilai rida di hadapan Allah Swt. dan bermanfaat bagi umat manusia.

Oleh karena itu peringatan hari sumpah pemuda harus direfleksikan ke dalam perjuangan para pemuda untuk dakwah syariah dan khilafah. Sebab, hidup di dalam kehidupan yang islami akan mewujud kepada kehidupan yang tenang, penuh keberkahan. Oleh karena itu tak ada sebuah solusi bagi para pemuda, apabila ingin mengalami kebangkitan kecuali hidup di dalam sistem Islam.

Wahai para pemuda jangan sia-sia kan waktu muda kita dengan kelalaian dengan meninggalkan peran pemikiran Islam sebagai petunjuk kehidupan. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allâh di bawah naungan ‘Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allâh Azza wa Jalla (yaitu): imam yang adil; Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla. (HR. Bukhari dan Muslim)

Wallahualam bissawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *