Pendidikan dalam Sistem Kapitalis Mustahil Gratis

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Pendidikan dalam Sistem Kapitalis Mustahil Gratis

Ana Yuliana

Aktivis Muslimah

 

Krisis pendidikan dalam kadar yang signifikan tengah melanda negeri ini. Hal ini ditandai oleh minimnya penyediaan infrasturktur sekolah, perguruan tinggi, univeritas dan fasilitas pendidikan berkualitas lainnya. Belum lagi kasus buta huruf yang tinggi, pelatihan dan gaji guru yang buruk, metode pengajaran yang tidak efektif, dan rendahnya akses masyarakat terhadap pendidikan yang komprehensif.

Dilansir dari salah satu media online MELANSIR.COM, KABUPATEN BANDUNG – Guna mencapai target meningkatnya Rataan Lama Sekolah (RLS) menjadi 10 tahun pada 2024 ini, Pemerintah Kabupaten Bandung kembali membuka program Beasiswa ti Bupati (Besti) bagi para siswa berprestasi dan penghafal Al Quran yang ada di Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan pemberian Beasiswa ti Bupati (Besti) ini merupakan upayanya untuk meningkatkan RLS Kabupaten Bandung yang ada di angka 9,10 tahun menjadi 10 tahun sekaligus untuk mewujudkan pemerataan pendidikan di wilayahnya. “Beasiswa ti Bupati (Besti) merupakan implementasi dari visi Pemkab yakni menyediakan layanan pendidikan yang berkualitas dan merata, guna mendukung terwujudnya masyarakat yang edukatif,” kata Dadang, ditulis Minggu (18/2/2024).

Selain diperuntukkan bagi siswa berprestasi yang kurang mampu, program ini pun diberikan pula kepada para penghafal Quran dan guru ngaji yang belum mengenyam pendidikan sarjana.

Untuk guru ngaji tersebut, pihaknya pun menyediakan 30 tempat dari 130 kuota yang diberikan. “Jadi tidak hanya bagi penghafal Al-Quran dan siswa miskin berprestasi saja, bagi guru ngaji yang berusia di bawah 21 tahun juga kami berikan kesempatan untuk mendapat beasiswa ini agar ke depannya lahir SDM yang hebat, berkualitas, memiliki daya saing, berintegritas dan profesional untuk bisa bersama membangun Kabupaten Bandung sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” harapnya.

Program beasiswa Besti mungkin bisa menjadi harapan calon mahasiswa penduduk kabupaten Bandung. Hanya saja ini tidak mampu memberikan solusi secara keseluruhan, hanya sebagian dan terbatas. Artinya yang tidak mampu mengakses pendidikan justru lebih banyak dari kuota yang ada. Padahal pendidikan merupakan kebutuhan asasi yang harus dipenuhi penguasa tanpa memandang mampu atau tidak.

Tentu saja orang tua dan siswa harus menanggung beban keuangan yang besar untuk mendapatkan taraf pendidikan yang baik, sejumlah uang harus dipersiapkan jika ingin menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti tingkat perguruan tinggi.

Kapitalisasi pendidikan yang membuat mahalnya biaya pendidikan tentu tidak akan terjadi jika saja negara menjalankan perannya untuk menyediakan pendidikan yang gratis dan bermutu pada setiap generasi di negerinya. Namun sayang, hal demikian bertentangan dengan ideologi kapitalis yang diterapkan di negeri ini. Ideologi kapitalis sungguh ‘mengharamkan’ peran negara yang terlalu jauh mengurusi urusan masyarakat, peran negara sangat minim. Dalam sistem kapitalis-sekuler negara dibuat tidak mampu membiayai dan mengurusi penyelenggaraan kebutuhan masyarakat. Sumber-sumber kekayaan negara dalam sistem kapitalis tidak boleh dikelola oleh negara, tetapi harus diserahkan kepada swasta. Walhasil pendidikan dijadikan layaknya dagangan, siapa yang mampu membayar maka dia yang mendapatkannya. Wajar saja jika tidak semua kalangan mampu menggapai pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.

Pengelolaan urusan masyarakat dalam sistem kapitalis harus diserahkan kepada swasta. Semua sektor harus dibuka untuk swasta dan dijadikan sebagai lahan bisnis termasuk pendidikan. Akibatnya biaya sekolah terus-menerus mengalami kenaikan yang cukup tinggi bahkan untuk bisa melanjutkan ke jenjang lanjutan tingkat atas hingga perguruan tinggi merupakan barang mahal bagi kebanyakan masyarakat.

Pendidikan dalam Islam

Pendidikan dalam Islam merupakan perkara penting. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat sebagaimana kesehatan dan keamanan. Islam sangat menjamin terpenuhinya kebutuhan pendidikan dan mewajibkan setiap warganya untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin dengan jaminan penuh dari negara baik dari kualitas yang harus diperhatikan maupun pembiayaannya yang semua itu menjadi tanggungan negara. Masyarakat hanya berkewajiban dan fokus pada apa yang harus mereka dapatkan dalam pendidikan tanpa memikirkan hal-hal lainnya.

Kebutuhan akan pendidikan merupakan keniscayaan, oleh karena itu negara wajib menjamin tersedianya layanan pendidikan untuk seluruh warga negara. Ini ditunjukkan dengan kebijakan Nabi saw. ketika menjadi kepala negara, saat menjadikan kaum kafir Quraisy sebagai tawanan, maka tebusan pembebasan mereka adalah dengan mengajari kaum muslim baca tulis (Ibn Hisyam, as-Siroh an-Nabawiyah, Juz I/).

Ilmu adalah kunci dunia dan akhirat. Dengan ilmu dunia dan akhirat bisa dikuasai. Ilmu bisa didapat melalui pendidikan. Dalam Islam, negara menyediakan infrastuktur pendidikan terbaik untuk seluruh rakyatnya. Mulai dari sekolah, kampus perpustakaan, tenaga pengajar hingga biaya pendidikan yang lebih dari memadai.

Salah satu contoh, di Cordoba, Spanyol, pada zaman itu juga telah berkembang Le Mosquet yang asalnya merupakan gereja, kemudian dialihfungsikan sebagai masjid, lengkap dengan madrasah, dengan berbagai fasilitas pendidikan lainnya. Lembaga pendidikan telah menelorkan ulama sekaliber Al Qurthubi, As Syathibi, dan lain-lain. Tidak hanya ahli tafsir dan usul, akademi pendidikan di era Khilafah juga berhasil melahirkan para pakar di bidang kedokteran seperti Ali At Thabari, Ar Razi, Al Majusi dan Ibn Sina; di bidang kimia seperti Jabir bin Hayyan; astronomi dan matematika, Mathar, Hunain bin Ishaq, Tsabit bin Qurrah, Ali bin Isa Al Athurlabi dan lain-lain; geografi, seperti Yaqut Al Hamawi dan Al Khuwarizmi; historiografi, seperti Hisyam Al Kalbi, Al Baladzuri, dan lain-lain. Mereka merupakan produk akademi pendidikan di era Khilafah

Fakta sejarah di era keemasan Islam di atas membuktikan, bahwa kualitas output pendidikan yang dihasilkan oleh Khilafah telah mendapatkan pengakuan dunia. Padahal pendidikan terbaik dan bermutu itu diberikan kepada seluruh rakyat dengan cara gratis tidak dipungut biaya sedikitpun.

Dalam negara Islam, pendidikan gratis tetapi bermutu bisa diwujudkan dengan cara kekayaan milik negara dan milik umum dikelola langsung oleh negara yang hasilnya didistribusikan kepada rakyat, negara juga bisa membangun infrastruktur pendidikan yang lebih dari memadai, serta mampu memberikan gaji dan penghargaan yang tinggi kepada ulama atas jasa dan karya mereka. Semua masyarakat baik kaya maupun miskin bisa mengenyam pendidikan dengan kualitas yang sama.

Maka meninggalkan sistem kapitalis dan diterapkannya sistem Islam pendidikan yang bermutu dan gratis bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.

Wallahu’alam bish-shawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *