Mendamba Generasi Tangguh dan Takwa

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Mendamba Generasi Tangguh dan Takwa

Erna Ummu Azizah

Kontributor Suara Inqilabi

 

Rapuh, mudah emosi, dan barbar adalah potret buram generasi hari ini. Bagaimana tidak, rasanya tiada hari tanpa berita mengenai perilaku buruk generasi. Mulai dari tawuran, narkoba, perundungan, pemerkosaan hingga pembunuhan.

Seperti dilansir dari laman berita online, “Siswi SMP di Lampung diperkosa 10 Pria, disekap 3 hari tanpa makan, ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Dari 10 pelaku, 3 diantaranya masih di bawah umur.” (Kompas.com, 15/3/2024)

Tak hanya itu, di bulan suci Ramadan yang seharusnya generasi disibukkan dengan ibadah kepada Allah, justru sekelompok pelajar di Kabupaten Bekasi malah melakukan aksi tawuran ‘perang sarung’. Hingga menyebabkan satu orang tewas dalam aksi tawuran tersebut. (CNN Indonesia, 16/3/2024)

Maraknya pelajar dan anak di bawah umur menjadi pelaku beragam kejahatan mencerminkan rusaknya generasi. Di sisi lain menjadi bukti bahwa kurikulum pendidikan gagal mencetak generasi yang berkualitas. Selain itu, lingkungan yang rusak juga berpengaruh dalam membentuk kepribadian generasi, termasuk maraknya tayangan dengan konten kekerasan dan seksual. Tentu hal ini tidak bisa dibiarkan, karena bagaimanapun juga mereka adalah generasi penerus peradaban. Harus ada upaya untuk memperbaiki generasi agar kasus-kasus kejahatan yang terjadi tidak terulang kembali.

Islam sebagai agama yang sempurna dan paripurna memiliki seperangkat aturan. Dimana aturan itu akan membawa manusia hidup sesuai fitrahnya. Tidak seperti saat ini, ketika manusia hidup di bawah sistem kapitalisme dengan asasnya sekulerisme yang menjadikan manusia hidup porak poranda karena dijauhkan dari agama. Akhirnya generasi berbuat semaunya tanpa takut akan dosa.

Sejatinya, agama adalah benteng agar manusia terhidar dari kerusakan. Begitulah Islam mengajarkan. Sehingga agama dengan seperangkat aturannya wajib menjadi landasan kehidupan. Maka kelak akan lahir generasi-generasi yang hebat, tangguh, dan tentunya mulia karena ketakwaannya.

Hal itu dimulai dari ranah keluarga. Dimana orang tua akan mendidik putra putrinya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Juga menimba ilmu di sekolah dengan sistem pendidikan yang berasakan akidah Islam. Dengan metode pengajaran talqiyan fikriyan, yaitu adanya proses berfikir yang membekas dan berpengaruh sehingga mampu mencetak generasi yang beriman bertakwa.

Tak hanya keluarga, lingkungan masyarakat pun memiliki andil dalam pembentukan generasi yang mulia. Budaya amar makruf nahi munkar senantiasa dijaga. Sehingga generasi pun akan jauh dari kata rapuh dan barbar. Karena masyarakat dalam Islam akan senantiasa saling mengingatkan dalam kebaikan. Semuanya diniatkan karena Allah ta’ala.

Dan yang tak kalah pentingnya adalah peran negara untuk mewujudkan penerapan Islam dalam berbagai sistem kehidupan. Seperti sistem ekonomi, sistem pendidikan, sistem pergaulan, sistem peradilan, dan lain sebagainya. Karena generasi akan kuat jika didukung sistem yang hebat. Dan hal itu hanya ada dalam sistem Islam.

Wallahu a’lam bish-shawwab.[]

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *