Ramadan Bersiap Meninggalkan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Ramadan Bersiap Meninggalkan

Oleh. Ummu Faiha Hasna

Kontributor Suara Inqilabi 

Tamu agung yang istimewa itu bernama Ramadan. Kini, Ramadan sudah ada dipenghujung dan telah bersiap meninggalkan kita, kawan. Dan hari kemenangan pun di depan mata kita. Hanya saja, sudahkan kita bermuhasabah diri kawan, apakah ibadah yang sudah kita lakukan di bulan mulia ini mengantarkan kita pada kemenangan? Kemenangan di sini tentu bukan kemenangan sekedar selesai melaksanakan ibadah shaum Ramadan dan ibadah tarawih selama satu bulan penuh. Sebab, shaum hanyalah sarana yang mengantarkan pada teraihnya tujuan utama dari puasa yaitu takwa. Akan tetapi, apakah takwa itu teraih atau tidak adalah persoalan yang tidak kalah penting. Rasulullah telah mengabarkan kepada kita, bahwa betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi yang disayangkan adalah dia tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga.

Nah, agar kita bisa mengetahui apakah kita berhasil masuk golongan orang yang meraih takwa atau tidak, maka kita harus melihat sikap dan juga ketaatan kita terhadap berbagai perintah dan larangan Allah ta’ala. Inilah hakikat kemenangan sejati.

Misalnya, ketika Sang Pencipta kita memerintahkan umat Islam berpuasa, maka otomatis kita bersegera, kita mampu menaati dan mengamalkan kewajiban tersebut. Atau ketika Allah memerintahkan kita melakukan amar ma’ruf ,saling nasehat menasehati kepada sesama, dan bersedekah kita melakukannya seperti halnya kita bersegera dalam puasa Ramadan.

Maka, ini adalah indikasi kita termasuk orang-orang yang bertakwa. Dan hanya kita sendirilah yang mampu menjawab hal tersebut.

Kawan, saat ini, kita menyaksikan betapa banyak perintah Allah yang belum diamalkan. Dan berbagai larangan Allah yang masih dilanggar terutama syariat Islam yang berkaitan dengan pengaturan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Baik dalam bidang pemerintahan, ekonomi, sosial, hukum pidana, urusan pendidikan, urusan politik luar negeri dan yang lainnya.

Kini, menjelang usainya Ramadan, umat Islam sejatinya masih diliputi oleh berbagai kemiskinan, kebodohan, praktek korupsi, pergaulan bebas, kriminalitas, dan berbagai penyimpangan lainnya. Tak cukup dengan itu, para imperialis Barat melalui tangan-tangan penguasa dalam negeri telah merampas kekayaan kaum muslim dan mengeksploitasinya dengan cara-cara licik hingga detik ini.

Hal ini terjadi, karena belum diamalkannya syariat Islam secara kaffah dalam kehidupan kita, sehingga nasib kaum muslim saat ini terpuruk, terjajah, hancur, dan bahkan tertindas di belahan bumi lainnya.

Maka, disinilah penting dan mulia para generasi muda, para hamlu dakwah dalam menghantarkan umat meraih kemenangan hakiki menuju peradaban Islam.

Para hamlu dakwah harus memantaskan diri sebagai penyeru kebaikan yang kokoh keimanannya dan juga dalam keilmuannya serta senantiasa dekat dengan Penciptanya yaitu Allah Azza wajalla.

Para penyeru kebaikan juga harus memaksimalkan aktivitas dakwah pemikiran sebagai upaya perubahan dari kondisi buruk menjadi kondisi baik. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah ia harus sabar atas panjangnya perjuangan dan bahaya tipu daya musuh. Allah selalu mengingatkan untuk selalu bersabar dengan kesabaran yang baik. Sebagaimana firman nya,

“Maka bersabarlah engkau dengan kesabaran yang baik”. (QS. Al-Ma’arij 70: Ayat 5)

Ketika menafsirkan surat al Ma’arij ini, Dalam Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an jilid. 18, dikatakan bahwa kesabaran yang baik adalah kesabaran yang tidak ada di dalamnya sikap stress tidak ada pula aktivitas mengeluh terhadap selain Allah ta’ala.

Maka, sejatinya, jika para penyeru kebaikan terlibat penuh dalam kewajiban agung tersebut, niscaya ia termasuk hamba yang mendapat kemenangan dan mendapatkan gelar takwa. Semoga kita termasuk orang yang dipelihara oleh Allah dan diberi-Nya taufik dan petunjuk kepada kebaikan dan memudahkan jalan untuk meraih ridho-Nya.

Wallahu a’lam bishshawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *