Oleh: Nisa Rahmi Fadhilah, S.Pd. (Praktisi Pendidikan & Member Akademi Menulis Kreatif)
Tak pernah ada habisnya permasalahan yang dialami jika masih mengalami pandemi covid-19, khususnya pada bidang pendidikan. Pada bidang pendidikan, semula dilakukan secara tatap muka antara pendidik dan peserta didik kini terbatasi jarak tatap muka dengan melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Sisi lain, PJJ merupakan bentuk dukungan kenapa Negara ini agar bisa memutus mata rantai virus, tetapi sisi lain banyak kendala yang dialami oleh para peserta didik ketika melakukan PJJ. Kondisi psikis anak pun menjadi kendala pada saat melakukan PJJ. Sudah banyak anak yang merasa bosan harus belajar di rumah, selain tak dapat bermain atau bertemu dengan teman-temannya, tak sedikit siswa yang belajar di rumah malah akhirnya beradu mulut dengan orang tuanya sehingga kondisi rumah pun semakin membosankan.
Tak hanya itu, sarana yang tak memadai pun menjadi sebuah kendala untuk melakukan PJJ. Mulai dari handphone yang tidak mendukung aplikasi pembelajaran, kuota internet yang terbatas, sampai perangkat handphone yang rebutan dengan orang tua karna orang tuanya harus kerja sehingga siswa harus menunggu orang tuanya berada di rumah.
Untuk mengurangi kendala yang terjadi, dilansir dari republika.co.id Telkom Jabar menggelar Program Bebas Belajar Online Bersama Wifi.id dan Indihome Study. Program tersebut merupakan salah satu inisiatif Telkom Jabar dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat Jabar dalam menjalankan PJJ.
Sebagai tahap awal, program tersebut akan diimplementasikan di 30 Desa di Wilayah Telkom Jabar, diantaranya adalah di Bandung, Kab. Bandung Barat, Cirebon, Karawang, Sukabumi dan Tasikmalaya. Ada lima desa dari masing-masing wilayah tersebut yang mendapatkan akses layanan internet gratis bagi para pelajar yang kurang mampu.
Namun fasilitas ini pun perlu ada pengawasan dari orang tua terhadap anak dalam penggunaannya, orang tua juga harus bisa memanfaatkan fasilitas ini untuk menciptakan suasan belajar yang menyenangkan bagi anak.
Sayangnya yang mendapatkan fasilitas ini belum secara menyeluruh, hanya sepersekian persen saja dari jumlah keseluruhan daerah Jabar. Seharusnya wifi gratis ini difasilitasi oleh Negara secara permanen sehingga dapat diakses oleh semua kalangan.
Tentunya dengan Islam percepatan digitaliasi ini tidak akan dijadikan kesempatan untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi semata-mata melaksanakan tanggungjawab Negara untuk memfasilitasi rakyatnya.
Wallahu’alam bishshawwab…