Jejak Khilafah di Nusantara Nyata

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Sri Rahayu

“Ikatan-ikatan Islam akan terburai satu persatu, setiap kali ikatan terburai orang-orang bergantung pada ikatan selanjutnya. Yang pertama terburai adalah ikatan al-hukum (kekuasaan/pemerintahan) dan yang terakhir adalah shalat.” (HR Ahmad, Ibnu Hibban al Hakim)

Benar, sejak khilafah diruntuhkan oleh Mustofa Kemal at-Taturk seorang Yahudi Dunama maka satu demi satu ikatan-ikatan Islam yang digambarkan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam terlepas.

Lepasnya satu ikatan sudah tentu melepaskan ikatan lainnya. Kekuasaan Islam sebagai pelaksana syariat dan penjaga manusia, ketika hilang maka secara otomatis sistem sosial, ekonomi, pendidikan, sanksi, hilang semua dan berganti dengan peraturan sekulerisme liberal.

Benarlah apa yang dikatakan oleh Iman Ghazali, “agama dan kekuasaan itu dua saudara kembar. Agama adalah dasar, sementara kekuasaan adalah penjaga. Segala yang tidak punya dasar akan roboh,apa yang tidak memiliki penjaga akan hilang.” (Imam Al Ghazali)

Ketika Islam tak lagi menjadi pondasi kekuasan, maka semua peraturan yang lahir dari pondasi bukan Islam tak lagi mampu menjaga manusia. Inilah yang terjadi paska runtuhnya kekuasaan Islam di Turki Utsmani, pada 3 Maret 1924. Semua berubah 180°. Pantas akhirnya pemahaman umat Islam pun perlahan kabur. Karena musuh-musuh Islam berupaya mengaburkan sejarah kita. Musuh- musuh Islam juga berupaya mengubur dalam-dalam sejarah umat Islam yang sebenarnya.

Benar, setiap ajaran ada pengamalannya. Khilafah adalah ajaran Islam. Pengamalan khilafah dalam penerapan 2/3 dunia dalam rentang ratusan tahun lamanya, sungguh nyata jejaknya.

Termasuk ‘Jejak Khilafah di Nusantara’ itu nyata. Saking nyatanya mereka kalang kabut untuk menghapus setiap jejaknya melalui berbagai macam cara. Agar pengaburan dan penguburan sejarah terjadi selamanya. Agar umat Islam tetap dalam kegelapan di telapak kaki mereka para penjajah. Itulah keinginan mereka. Agar mereka tetap menjadi adidaya dan terus menjajah kita.

Padahal khilafah akan menebarkan hidayah. Memberikan bantuan dan pertolongan termasuk negara non muslim yang membutuhkan bantuan. Sebagaimana Irlandia yang saat itu dalam jajahan Inggris menderita kelaparan. Khilafah segera mengulurkan bantuannya. Bantuan untuk benar-benar membebaskan dari kelaparan. Bukan bantuan sebagai jalan mengikat dan memperkuat cengkeraman penjajahan negara kapitalisme global. Yang selalu datang menjerat atas nama ‘bantuan’.

Khilafah mengemban risalah dengan dakwah menyebarkan hidayah ke seluruh penjuru negeri. Khilafah menghilangkan semua bentuk penjajahan. Membebaskan manusia dari penghambaan kepada selainNya. Menjadikan generasi bertaqwa dan berkepribadian Islam serta mampu memimpin dunia. Sebagaimana firman Allah dalam QS An-Nuur : 55,

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”

Semoga tayangan perdana premiere Jejak Khilafah (JKDN) di Nusantara mampu membuka mata hati dan kesadaran umat. Sebagai bentuk upaya ‘rewriting’ dan ‘retelling’ hingga membuka pemahaman dan kesadaran umat untuk terus gigih dalam dakwah. Banyak jejak khilafah di seluruh dunia. Bahkan jejak itu ada di tempat berdiam kita. Semoga umat makin menyadarinya dan kian kokoh langkah dakwah menuju tegaknya khilafah. Aamiin.[]

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *