Budaya Kekerasan pada Generasi Melanda, Cermin Bobroknya Sistem yang Ada

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Budaya Kekerasan pada Generasi Melanda, Cermin Bobroknya Sistem yang Ada

Mery Isneini S.Pd

(Praktisi Pendidikan)

Kasus kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini semakin menggila saja, bagaimana tidak hampir setiap hari kita dicekoki dengan berita-berita kriminalitas lebih-lebih dilakukan oleh para generasi muda kita. Generasi muda yang harusnya berkontribusi untuk membangun peradaban ini justru malah menjadi sampah masyarakat dengan melakukan tindakan kriminalitas yang sangat keji dan tidak bermoral. Dangkalnya pemahaman agama dan lemahnya iman serta pengaruh pergaulan yang buruk menjadikan generasi muda ini tidak mempunyai filter dalam melakukan sesuatu. Mereka terjebak dalam hawa nafsu sesaat tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya.

Kasus yang lagi viral saat ini yaitu penganiayaan yang sangat keji yang terjadi di perumahan Pesanggrahan Jakarta Selatan pada senin tanggal 20 Februari 2023 sekitar pukul 20.30 WIB dilakukan oleh anak pejabat pajak Mario Dandy Satriyo terhadap korban anak petinggi GP Ansor Jonathan Latumahina yang tersebar luas di media sosial yang mengakibatkan korban mengalami koma yang muaranya berasal dari masalah wanita.

Kasus ini merupakan tindakan amoral yang sangat keji , bagaimana tidak penganiayaan dilakukan tanpa ada kasihan sama sekali dengan korban sehingga korban babak belur dan mengalami koma yang harus di rawat intensif di rumah sakit. Selain itu di Bone Selawesi Selatan juga terjadi kasusu perkosaan terhadap siswi SMP yang mengakibatkan korban meninggal setelah dirawat 5 hari di rumah sakit lagi-lagi pelakunya adalah anak muda usia belasan, sangat miris anak muda yang harusnya semangat-semangatnya sekolah justru terjebak dalam perbuatan kriminal yang merenggut nyawa korban.

Solusi Tambal Sulam Mampukah Menyelesaikan Persoalan?

Banyaknya rentetan kasus kekerasan yang menimpa anak muda saat ini,sebenarnya dari pihak Negara sudah melakukan upaya preventif sebagaimana yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) telah menerbitkan Laporan Hasil Pengolahan dan Analisis Data Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) pada tahun 2021 kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan 10.263 individu. Kementerian PPPA sudah melakukan sosialisasi, edukasi dan advokasi yang bekerjasama dengan pemerintah daerah, stakeholder dan lainnya untuk ikut dalam perjuangan melawan kekerasan.

Nampaknya upaya yang sudah dilakukan oleh Negara ini hanya menjadi solusi tambal sulam yang belum mampu menyelesaikan persolan kekerasan terhadap generasi muda saat ini, nyatanya kekerasan masih saja terjadi dimana-mana dengan berbagai motif yang kadang hanya masalah sepele. Dari upaya yang dudah dilakukan yang belum menunjukkan adanya keberhasilan menunjukkan bahwa solusi tersebut hanya solusi parsial yang belum mampu menuntaskan persoalan sampai ke akar-akarnya.

Gagalnya Sistem Penddidikan Saat Ini Mencetak Generasi Islami

Tidak bisa dipungkiri bahwa sistem pendidikan yang ada saat ini belum mampu mencetak generasi menjadi generasi Islami. Porsi yang hanya 2 jam pelajaran mata pelajaran agama yang ada di sekolah dirasa sangat kurang untuk menanamkan keimanan pada siswa alhasil generasi islam yang bertaqwa sangat jauh dari harapan. Ditambah peran keluarga yang juga sangat minim memberikan edukasi keagamaan terhadap anak dan rusaknya masyarakat di semua lini. Semua itu adalah buah dari kehidupan yang berdasar  sekulerisme, yang memisahkan agama dari kehidupan.

Islam Solusi Hakiki Mengatasi Kekerasan Pada Generasi

Islam menjadikan akidah Islam sebagai asas seluruh aspek kehidupan, Aturan aturan yang ada di dalam Islam yang berasal dari sang pencipta sudah tentu cocok dengan makhluk ciptaannya. Di dalam Islam membentuk generasi yang bertaqwa adalah tanggung jawab Negara.

Dengan sistem pendidikan yang berlandaskan syariat Islam akan mampu membentuk generasi yang bersyakhsiyah Islam karena visi pendidikan tidak hanya untuk kesuksesan dunia tetapi juga kesuksesan akhirat,sehingga menyadari dunia adalah tempat menanam kebaikan untuk dipanen di akherat kelak. Hal ini akan menjaga setiap individu untuk selalu menjaga perilaku selalu sesuai dengan aturan Allah dan Rasul-Nya. Islam juga mewajibkan masyarakat dan negara sebagai pilar yang menjaga umat selalu dalam kebaikan. Hal ini bisa terwujud apabila syariat Islam di terapkan untuk mengatur kehidupan.

Allahu’alam bishawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *