ANAK DALAM BALUTAN SEKULARISME

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

PEREMPUAN DAN ANAK DALAM BALUTAN SEKULARISME

 

Oleh Puji Yuli

(Kontributor Suara Inqilabi)

 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyoroti masih cukup tingginya kasus kekerasan pada perempuan dan anak di wilayah yang dipimpinnya. Berdasarkan data Simphoni Kementerian PPPA , pada periode 1 Januari 2022 hingga 25 Oktober 2022, terdapat 690 kasus kekerasan pada perempuan. “Adapun kasus kekerasan pada anak tercatat sebanyak 895 kasus , ” ujarnya, Selasa (8/11/2022). Dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan tersebut, Khofifah pun mengokohkan Satgas Penanganan Masalah Perempuan dan Anak (Satgas PMPA) Jatim. (https://m.republika.co.id/amp/rl23p4430)

Perempuan dan anak ini mengalami bahaya dalam balutan sekularisme. Dimana, masih tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi sepanjang tahun 2022. Seperti kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), kasus bullying pada anak anak maupun kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap perempuan dan anak. Padahal kalau kita ketahui, perempuan dan anak anak itu mempunyai peran penting dalam kemajuan suatu bangsa. Apa jadinya bangsa ini apabila adanya bahaya yang terus mengintai pada perempuan dan anak dalam balutan sekularisme?

Inilah fakta bahaya yang mengintai perempuan dan anak dalam balutan sekularisme saat ini di beberapa negeri muslim. Padahal peran perempuan begitu penting sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Sedangkan anak anak itu berperan penting sebagai calon pemimpin suatu bangsa yang berkepribadian Islam dan berakhlakul karimah. Tentunya belum cukup untuk menangani bahaya yang mengintai pada perempuan dan anak dalam balutan sekularisme itu hanya dengan pembentukan Satgas PMPA . Perlunya kerjasama yang sinergis antara keluarga, masyarakat dan utamanya negara untuk berperan aktif menanggani bahaya yang mengintai pada perempuan dan anak dalam balutan sekularisme.

Oleh karena itu, perlunya negara untuk menjadikan Islam sebagai pedoman dalam mengatasi masalah bahaya perempuan dan anak dalam balutan sekularisme. Dimana, sungguh mulia ajaran Islam dan Alquran yang mengatur terkait peran perempuan dan anak dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan negara. Islam sangat melindungi perempuan dan anak anak dalam bahaya fisik maupun bahaya pemikiran. Seperti adanya pemisahan agama dan kehidupan (sekularisme) yang saat ini marak mempengaruhi pemikiran masyarakat khususnya perempuan dan anak. Itu bisa diselesaikan oleh negara dengan mengambil Islam dan Alquran sebagai landasannya.

Dengan Islam dan Alquran yang mempunyai aturan lengkap terkait pergaulan dan sosial maupun terkait pendidikan diharapkan bisa menjadi solusi atas perempuan dan anak dalam balutan sekularisme. Karena kita yakin bahwa perempuan dan anak itu bisa mulia dengan Islam yang sudah terbukti di masa Rasulullah SAW dan para sahabat . Selain itu, kita yakin bahwa Islam itu bisa menjadi Rahmat bagi alam semesta termasuk perempuan dan anak.

Wallahu a’lam Bishawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *