1 Abad Tanpa Khilafah

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Balqis Rachmat, S.Pd

 

Jalan- jalan ke kota mekkah, jangan lupa berkunjung ke ka’bah. Mari berjuang tegakkan khilafah, karena itu janji Allah!!

Sebait Pantun ini adalah ajakan untuk umat Islam. Berjuang bersama menegakkan khilafah, yang merupakan janji Allah. Seorang muslim sejati sepatutnya menyambut baik ajakan ini tanpa membenci bahkan ikut-ikutan mengkriminalisasinya. Para ulama menyebut Khilafah sebagai taj al-furudh (mahkota kewajiban). Dengan Khilafah, semua kewajiban di dalam agama Islam akan tertunaikan.

Tanpa Khilafah, syariat Islam tak bisa diterapkan secara kafah. Bahkan penyebaran risalah Islam ke seluruh dunia dengan dakwah dan jihad fi sabilillah terhenti. Selain itu, tanpa Khilafah, banyak kerugian yang menimpa umat Islam dan dunia secara umum.

Tepatnya 3 maret pada tahun 1924. Sekitar 100 tahun yang lalu umat Islam telah kehilangan perisai mereka, induk mereka serta pelindung mereka, yaitu Daulah Khilafah. Ini bukan hanya bencana yang meyisakan banyak korban namun juga malapetaka hancurnya tatanan kehidupan umat Islam.

Akibat ulah dari Mustafa Kemal Atartuk, yang menjadi antek barat. Ia adalah keturunan yahudi yang lahir di Salanik atau Salonika (1880 M / 1296 H). Bencinya dia pada bangsa Arab, bukan tanpa alasan, tapi karena memang darah yang mengalir ditubuhnya adalah Yahudi tulen. Yahudi Daunamah sebutannya yaitu kaum yahudi yang berpura – pura memeluk agama Islam, dan dia adalah orang yang paling bertanggung jawab atas runtuhnya Khilafah Islamiyah.

Dari sinilah, awal mula umat Islam dijauhkan dari ajaran agamanya sendiri. Semangat jihad dari kaum muslim sudah mulai luntur, umat Islam tanpa khilafah bagaikan anak ayam kehilangan induknya dimana mereka terpecah belah menjadi negara – negara kecil dan dipimpin oleh penguasa – penguasa yang zhalim, kekayaan alam mereka dikuasai oleh para kapitalis dan antek penguasa, bahkan harga diri umat muslim di cabik – cabik.

Seabad kehidupan kaum muslim tanpa khilafah. Selama itu pula kaum muslim merasakan nestapa  hilangnya perisai, yaitu khilafah.  Khilafah menjaga kemuliaan kaum Muslim dan melindungi mereka dari marabahaya. Hal itu terbukti sepanjang eksistensi kekuasaan Islam selama tidak kurang dari 13 abad.

Mari kita tengok nash-nash syariat baik di dalam Alquran maupun Assunnah tentang janji kemenangan dan kembali tegaknya Khilafah. Ada banyak nash yang mengangkat itu. Di antaranya, dalam QS An Nur: 55 Allah nyatakan ‘ Allah akan memberi kemenangan berupa tegaknya kembali kekhilafahan kepada orang yang beriman dan beramal shalih..’. juga di dalam hadis riwayat Ahmad, kaum Muslim akan mengalami 5 masa,…tsumma takuunu khilafah ala minhajin nubuwwah..’

Allah tidak akan mengingkari janjiNya. Saat Rasulullah menyampaikan kabar gembira kembalinya Khilafah. Sebagai solusi setiap problem. Saat ini kita punya problem individual, bermasyarakat dan bahkan Negara kita juga menghadapi beragam krisis. Bukan hanya negeri kita tapi dunia juga sedang menghadapi krisis global apalagi di tengah pandemi covid-19 saat ini. Beragam solusi coba ditawarkan namun tidak berujung penyelesaian malah muncul masalah baru sebagai ikutan.

Mulai dari bencana yang datang silih berganti akibat ulah para pemilik modal,  utang negara yang semakin membengkak di tengah kemiskinan yang mendera, ketundukan negeri-negeri muslim terhadap tekanan kafir penjajah, fitnah ektrimisme membuat islamphobiah, hilangnya keadilan di tengah umat, dimana-mana penindasan terjadi, hilangnya keimanan, keikhlasan, sikap dan moral yang terpuji yang menyebabkan kejahatan merajalela, bahkan pengkriminalisasian syariat Allah bahkan para pengembannya dakwah.

Semua aturan yang dibuat penguasa tidak lepas dari kepentingan pribadi dan golongannya, rawan memunculkan pertentangan dan tidak akan sanggup mewujudkan maslahat bersama apalagi menjadi rahmat bagi seluruh alam. Sebaliknya aturan dari Sang Khaliq adalah yang terbaik karena bersumber dari Dzat Yang Mahatahu. Tinggal kita gali dan kita sajikan sebagai tawaran nyata mengakhiri beragam krisis individual, lokal dan internasional. Khilafah dan sistem Islam sebagai solusi bukan hanya berbasis imani tapi sudah teruji nyata dalam pemberlakuan Khilafah dan mampu me-ri’ayah dunia sepanjang hampir 13 abad.

Sudah cukup lama umat hidup tanpa mahkota kewajiban. Berbagai kesulitan dirasakan umat Islam karena ketiadaan Khilafah.

Kaum muslimin telah lama kehilangan semua ini. Sungguh, tegaknya Khilafah adalah kebaikan, kemuliaan bagi umat Islam. Sebaliknya, Khilafah adalah keburukan, kehinaan, dan kekalahan bagi musuh-musuh Islam.

Khilafahlah yang akan membebaskan negeri-negeri kaum muslim yang diduduki, menyatukan umat Islam yang tercerai-berai, dan mengembalikan hak-hak kaum muslimin yang hilang, butuh perjuangan umat Islam untuk mengupayakan penegakannya.

Keadilan Islam akan menyelimuti semua umat manusia yang sebelumnya terpanggang api kezaliman dan kerusakan kapitalisme. Tidak hanya untuk kaum muslim saja, melainkan untuk semua umat manusia.

Dibutuhkan kesungguhan dan keyakinan yang kokoh untuk mengembalikannya. Tidak bisa diwujudkan dengan hanya menunggu, berpangku tangan, atau diam atas setiap kezaliman yang terjadi akibat penerapan sistem kapitalisme.

Khilafah bukanlah ide ilusi yang disuarakan kaum muslim, namun tegaknya adalah keniscayaan yang akan terwujud. Kita harus bersungguh-sungguh untuk memperoleh pertolongan Allah. kerugian terbesar didapatkan umat Islam jika terus hidup tanpa Khilafah. Penderitaan kian bertambah, jauh dari aturan Sang Pencipta. Wallahu A’lam bi shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *