Muslimah Stronger

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Muslimah Stronger

 

Oleh Nelliya Azzahra

(Novelis)

 

Hari ini kehidupan yang kita jalani terkadang mengundang tawa dan tak sedikit mengurai air mata. Di beberapa bagian, kita merasakan kian hari hidup terasa kian menyengsarakan. Dari mulai ekonomi, pendidikan, serta kesehatan yang tak ramah di kantong.

Bukan hanya itu. Dari segi keamanan pun senantiasa was-was sebab tidak adanya jaminan keselamatan. Sewaktu-waktu tindak kejahatan bisa terjadi dan menyasar siapa saja. Inilah potret kehidupan di sistem hari ini.

Dimana tidak ada penjagaan dan periayahah yang semestinya dilakukan oleh seorang pemimpin.

Sebagai hamba yang Allah berikan akal pikiran, tentu saja kita tidak boleh hanya berdiam diri ketika semua itu terjadi dan berpangku tangan. Menjadi penyeru atas kebenaran dan mencegah dari kemungkaran adalah sebuah kewajiban.

“Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar (melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu berdoa dan tidak dikabulkan (doa mereka).” (HR. Abu Dzar).

Amar Makruf nahyi mungkar tidak memilih dan memandang siapa mereka. Selagi Muslim, termasuk seorang pemimpin. Menyampaikan kebenaran dan mencegah dari sebuah kemungkaran memang terkadang pahit. Namun, kita harus berupaya kuat melakukannya. Selama yang kita sampaikan adalah perintah Allah dan Rasul-Nya.

Yakin dan tanamkan selalu dalam diri bahwa apa yang kita lakukan tidak akan sia-sia sama sekali. Insyaallah, akan membuahkan hasil. Bukankah Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan usaha hamba-hambanya?

Menjadi muslimah stonger meski harus menerima konsekuensi dari pilihan itu. Sebagaimana Fatimah Az-azzah Putri Rasulullah. Bagaimana dia dengan berani membela sang ayah di hadapan kaum kafir Quraisy saat mereka meletakkan kotoran unta di punggung Rasulullah kala itu.

Fatimah menunjukkan keberanian yang nyata dalam membela kebenaran. Menjadi muslimah stronger dengan terus menegakkan kebenaran. Memang tidak semudah membalik telapak tangan. Namun, ini bukan menjadi penghalang bagi kita untuk menegakkan kebenaran.

Setelah semua yang melelahkan di dunia ini. Setelah banyaknya air mata mengalir, yakin bahwa Allah sebagai sebaik-baik pembalas.

Dalam Al-Qur`an disebutkan,

“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya” (Qs. al-Zalzalah: 7-8).

Untukmu muslimah stronger di manapun berada. Tetaplah berjuang meski lelah. Meski terluka. Meski menangis karena lara.

Tuhanmu, Allah, senantiasa melihat setiap usaha yang kamu kerjakan.

Lelah, kesedihan, duka, bahagia, di dunia ini hanya sementara. Sebab dunia hanya tempat persinggahan. Suatu hari nanti kita akan kembali kepada kehidupan abadi. Di kehidupan setelah dunia ini.

Maka teguhkan hati. Mintalah kepada-Nya agar menyediakan sebaik-baiknya tempat kembali. Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.

“Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalam saleh, kelak akan kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.“ (TQS: an-Nisa:122).

Wallahu a’lam bishshawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *