Harga Beras Elit, tapi Petani Hidup Sulit

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Harga Beras Elit, tapi Petani Hidup Sulit

Oleh Sri Yuhanti 

Pegiat Literasi

 

Di tengah ekonomi yang semakin sulit rakyat Indonesia dibuat semakin menjerit dengan kenaikan harga-harga bahan pangan terutama si makanan pokok rakyat indonesia yaitu beras. Harga beras semakin mahal rakyat makin sulit memenuhi kebutuhan pokok.

Seharusnya petani hidup sejahtera bila harga beras mahal, tetapi pada kenyataannya kondisi para petani berbanding terbalik di tengah harga beras yang mahal. Petani tetap hidup dalam himpitan ekonomi. Ada yang salah dalam tata niaga di negeri ini, siapa yang patut bertanggung jawab pada fase ini? Jelas di sini ada mafia terselubung yang memanfaatkan keadaan untuk kepentingan pribadi. Seperti tidak ada gunanya saat stok beras di negeri ini aman tapi harga yang ditawarkan begitu mahal.

Semua akibat dari sistem kapitalis yang diterapkan di negeri ini, di mana semua ditumpangi oleh kepentingan pribadi yang notabene menyengsarakan rakyat. Negara yang seharusnya menjamin kesejahteraan rakyat tetapi pada kenyataannya tidak mampu menjadi pelindung untuk rakyat.

Semua ini adalah dampak penerapan sistem kapitalis dengan bentuk negara demokrasi, meski dikatakan kedaulatan ada ditangan rakyat realitanya rakyat tak berdaya ketika penguasa dan wakil rakyat (DPR) mengesahkan aturan yang merugikan rakyat. Negara akan tunduk dan patuh pada kepentingan kapitalis para pemilik modal dan kebijakan akan dibuat karena unsur kepentingan para pembuatnya.

Seperti yang sedang terjadi saat ini contohnya, impor beras tetap dilakukan oleh pemerintah, alhasil di tengah stok beras aman tapi harga tetap mahal. Mereka hanya menciptakan lapak baru untuk praktik korupsi semata bukan untuk kemaslahatan rakyat. para penguasa dan pejabat pemerintahan lupa akan tugas yang seharusnya yaitu menjadi wakil rakyat yang menyuarakan aspirasi rakyat untuk membela kepentingan rakyat. pada sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda “Tidaklah seorang hamba yang telah Allah beri wewenang untuk mengurus rakyat mati pada hari kematiannya, sementara dia dalam keadaan menipu rakyatnya, melainkan Allah akan mengharamkan atas dirinya syurga.” (HR Al Bukhari).

Semua akan berbeda apabila syariat Islam yang diterapkan, ini karena ideologi Islam yang benar dan sempurna, syariatnya memberikan perlindungan terhadap jiwa, harta, kehormatan dan keamanan dan negara. Pasti semua kebijakan akan berpihak untuk kepentingan rakyat agar rakyat hidup sejahtera, dan ini akan terwujud jika diterapkan sistem Islam secara kaffah tidak cukup hanya dengan memilih pemimpin yang beragama Islam saja karena tidak sedikit pemimpin yang beragama Islam pun ikut terperosok dalam kejahatan korupsi. Cara satu satunya dengan menerapkan sistem Islam secara kaffah dalam pemerintahan.

Wallahu’alam bish-shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *