Ustaz Abdul Somad (UAS) mengonfirmasi kabar pengunduran dirinya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, Riau.
Kepada Republika.co.id, mubaligh tersebut menuturkan alasan utamanya melepaskan status PNS, yakni kesibukan di luar kampus.
Dalam satu hari, tidak jarang dirinya harus memenuhi berbagai janji mengisi ceramah-ceramah sesuai jadwal.
Padahal, seperti diketahui, seorang dosen PNS memiliki kewajiban harian yang tidak bisa ditunda-tunda atau diwakilkan kepada orang lain.
“Karena presensi di UIN (Sultan Syarif Kasim) wajib ada di kantor dari Senin hingga Jumat. Dari pukul 08.00 pagi hingga 04.00 sore. Saya khawatir, tidak dapat melaksanakan tugas. Maka dari itu, mengundurkan diri dari PNS,” ujar UAS saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (15/10) malam.
Peraih anugerah Tokoh Perubahan Republika 2017 itu mengakui padatnya agenda safari dakwah yang harus dihadirinya.
Sebagai contoh, hingga tahun 2021 mendatang, jadwal tausiyah UAS sudah penuh. Lokasi dakwah pun tersebar luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Namun, UAS enggan mengaitkan keputusannya tersebut dengan isu adanya tekanan-tekanan. Dia menuturkan, beberapa sahabatnya juga melakukan hal yang serupa, yakni menarik diri dari status PNS karena padatnya agenda dakwah di tengah masyarakat.
“Keluar dari PNS, sesuatu yang biasa. Ini juga dilakukan senior-senior saya, alumni al-Azhar. Seperti, Ustaz Gusrizal Gazahar. Beliau mundur dari PNS UIN Padang. Ustaz Fadil Rahmi, keluar dari Kemenag (Kementerian Agama) Aceh. Ustaz Irawan Taqwa keluar dari Kemenag Sumatra Selatan,” tutur dia.
Meskipun tak lagi berstatus pegawai negeri, UAS menegaskan, dirinya tetap terus berupaya menebar maslahat bagi bangsa dan negara, khususnya umat Islam. “Sebab, pengabdian pada umat dan negara tanpa batas,” simpul alumnus S-2 Darul Hadis Maroko itu.
Sumber: Republika