Penangguhan Anggaran UNRWA, Minimnya Rasa Kemanusiaan Dunia

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Penangguhan Anggaran UNRWA, Minimnya Rasa Kemanusiaan Dunia

Suhirnan, S.Pd

(Aktivis Dakwah Muslimah)

 

Konflik antara Palestina dan Israel kini menjadi sorotan dunia. Sebelumnya konflik ini juga pernah terjadi sekitar tahun 1948-1949 dan hingga sekarang masih belum menemukan titik terang. Akibatnya anak-anak, wanita maupun lainnya menjadi korban dalam pertempuran tersebut. Tentu perkara ini banyak menelan korban hingga puluhan sampai jutaan orang. Di samping itu juga warga Palestina yang masih bertahan hidup sangat membutuhkan bantuan dana maupun logistik untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam kejadian ini United Nations Relief and Works Agency for Palestina Refugees in Near East (UNRWA) merupakan salah satu program lembaga kemanusiaan dari PBB yang sangat berperan penting dan masih aktif dalam membantu pengungsian di Palestina. Lembaga ini didirikan pada 8 Desember 1949 dengan fungsi sebagai badan operasional non politik yang bertanggungjawab terhadap pengungsian Palestina. Namun apa jadinya jika bantuan anggaran tersebut ditangguhan?

Dikutip dari www.bbc.com (30/1/2023) Sudah lebih dari 10 negara yang telah menangguhkan pendanaan UNRWA akibat dari tuduhan Israel yang mengklain bahwa ada 12 anggota UNRWA terlibat dalam serangan hamas terhadap negaranya pada 7 Oktober lalu. Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma, mengatakan bahwa tuduhan tersebut sangat serius dan telah mengambil tindakan luar biasa dengan memecat para staf. Sedangkan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan bahwa dari 12 orang terlibat, sembilan orang segera teridentifikasi dan telah diberhentikan oleh Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, satu orang dipastikan dan diidentifikasi dua orang lainnya sedang diklarifikasi.

Dilansir dari Voaindonesia.com (9/2/2024) Komisi hak-hak anak PBB menyerukan negara-negara donatur UNRWA untuk mempertimbangkan kembali keputusan penangguhan anggaran bagi badan itu di tengah situasi krisis yang mengancam anak-anak di Gaya. Setiap hari lebih dari 10 anak di Gaza kehilangan salah satu atau kedua kakinya karena terkena bom, sementara 17.000 anak kini hidup sendiri karena kedua orang tuanya tewas atau terpisah dari mereka.

Sungguh sangat mengerikan kondisi yang dialami warga Gaza hari ini. Setiap orang yang mendengar beritanya pasti bergetar hatinya, marah dan tidak terima terhadap perlakuan yang dilakukan orang-orang Israel tersebut. Disamping itu juga setiap sudut kota terlihat kehancuran yang nyata tidak ada lagi tempat berlindung yang aman, bangunan-bangun telah hancur dan rata, keluarga terpisah, kehilangan nyawa, trauma yang mendalam semua itu akibat dari kebrutalan tentara Zionis Yahudi laknatullah. Meski demikian dunia tidak memberikan solusi pasti atas permasalahan ini, seakan dunia diam saja hanya sekedar melakukan kecaman tanpa tindakan nyata dalam mengusut tuntas problematika ini.

Mirisnya lagi mereka memangkas dana sosial untuk muslim Palestina. Malah negara-negara pendonor bantun untuk warga Palestina ikut-ikutan menangguhkan anggaran dana tersebut. Hal ini memberikan gambaran bahwa dunia tidak memiliki empati, mengabaikan rasa kemanusiaan seolah merestui perubahan anggaran ini atas derita yang dirasakan warga Palestina. Ini membuktikan rusaknya tata kehidupan dan buruknya sistem kapitalisme hari ini.

Sungguh sangat berbanding terbalik dengan sistem Islam yang mengatur segala urusan umat berdasarkan syariat Allah. Satu-satunya sistem yang menjaga kemanan, keadilan dan menghargai darah manusia hanyalah sistem Islam. Allah SWT berfirman dalam Qs Al-Baqarah ayat 32 yang berbunyi :

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.”

Dalam firman Allah tersebut dijelaskan bahwa membunuh satu nyawa yang tidak berdosa sama halnya dengan menghilangkan nyawa seluruh umat manusia. Begitupun sabda Rasulullah SAW yang mengancam akan mengazab semua penghuni langit dan bumi bila bersekutu membunuh seorang muslim. Rasulullah bersabda: “Andai penduduk langit dan bumi berkumpul membunuh seorang muslim, sungguh Allah akan membanting wajah mereka dan melemparkannya ke dalam neraka.” (HR. Ath-Thabrani)

Olehnya itu setiap manusia wajib untuk dibela, terlebih lagi seorang muslim. Kemungkaran yang nyata menyerang muslim di Palestina harus diusut tuntas agar tidak terjadi lagi kerusakan di muka bumi ini. Satu-satunya solusi atas permasalahan tersebut ialah dengan bersatunya umat muslim di seluruh dunia untuk melawan kejahatan yang dilakukan Zionis Yahudi laknatullah terhadap muslim Palestina. Dalam Islam juga memiliki mekanisme dalam berperang salah satunya tidak akan membunuh anak-anak yang tidak berdosa maupun wanita sebagaimana disampaikan dalam hadits dari Ibu Umar ra, ia berkata “telah dijumpai wanita yang terbunuh dalam beberapa peperangan bersama Rasulullah Saw. Maka Rasulullah melarang membunuh wanita dan anak-anak. (hadits Muttafaq Alaih)

Wallahu a’lam bish-shawwab.

 

 

 

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *