Oleh: Muthmainnah Kurdi
begitu indah panorama pagi
Menyisakan kabut putih semalam
Embun-embun bening bergelayut
Semburat berkilau diujung dedaunan
tersenyum sang bagaskara membagikan cahya hangatnya
Berbaris riuh sekawanan angsa putih
Berkokok ayam-ayam bersahutan
Riuh berebut makanan
Tak jemu mata memandang kerumunan
Di antara ada yang tak mampu mengambil jatah makan
Berdesakan saling mematuk menggemaskan
Setahun menanti datangmu
Bulan mulia Ramadan
Merindu Syahdumu setiap waktu
Tak jemu menanti bilakah bersua
Tak terasa senja hampir menjemput
Dan mentaripun memudarkan pendarnya
Ramai bocah-bocah berlarian
Berwajah ceria sumringah
Dengan kitab suci erat dalam pelukan
Bersarung berkerudung berbaju kurung
Binar mata suka cita terindra nyata
Saling tersenyum bergandeng tangan
Alunan ayat-ayat suci lirih mengalun
Sejuki hati mengaliri nadi
Hangat terasa menjalar seluruh tubuh
Bulir-bulir hangat itu membasahi pipi
menyelinap haru menundukkan angkuh
menghancurkan karang hati
Aduhai Rabb pemilik jagat
Kuasamu menembus batas
Apalah daya si papa iman ini
Tanpa ridhaMu tak berdaya hamba
Tanpa ridhaMu terbuang entah ke mana
Tanpa kasih sayangMu percuma hidup
Duhai Rabb cahya itu menembus dalam
Hingga ke dalam palung terdalam
Lemah tubuhku terhuyung
Tengadah tanganku gemetar menghiba
Tak terucap pinta yang bergumul
Karena Bahagia begitu memuncak
Muadzin memanggil ke rumahMu
Pertanda awal masuk beribadah
Beringsut bocah-bocah berlarian berebut
Bergantian mengambil air wudhu
Usai sudah penantian panjang
Bertemu suka cita syahdunya Ramadan
Merindumu Ramadan
jauh sebelum datangmu berharap
Bukan saja aku yang kosong iman
Menangisi jumpa denganmu
Karna bahagia yang memuncak
Menghujam setiap hati yang fakir
Malam pertama muliamu menjelang
Berduyun-duyun hambaMu berbarengan
Beriring berjalan tak terpisah
Seakan tak mau berjauhan
Bersama menongsong ramadhan yang dirindu
Bertasbih bertahmid dan bertakbir
Kumandang ayat-ayatmu bergemuruh
Menyentak malas yang lama melingkar
Memusnah Congkak yang menghalang
Memusnah segala angkara yang yang meradang
Memusnah jejak ingkar yang membenak
Memusnah tabiat buruk setiap insan
Duhai ramadhan datangmu dirindu
Setiap isnsan yang menhamba
Tiada daya tanpa cintaNya
Tiada daya tanpa rengkuh kasihNya
Tiada daya tanpa kasih yang tak berbilang
Tiada daya tanpa peluk yang merekat
Duhai Rabb hanya padaMU meluruh syukur
Duhai pemilik raga pemilik jagat
Sujudku tak beringsut hanya untukMu
Sujudku mnghancur menembus kallbu kerasku
Sujudku tak membilang jumlah
Sujudku menuntas rindu yang mematri