WASPADAI OMICRON SEBAGAI WABAH PANDEMIC GELOMBANG KE-3

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Iin Rohmatin Abidah, S.Pd

 

Masyarakat dibuat kembali was-was dengan hadirnya Omicron sebagai varian terbaru dari Covid-19. Varian baru ini sudah terdeteksi di 57 negara. Dan dikabarkan bahwa penyebaran Omicron ini jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya.

Para ilmuwan di bidang kesehatan yang berasal dari beberapa negara, saat ini saling berlomba-lomba untuk mendeteksi bagaimana cara kerja varian baru tersebut terhadap tubuh manusia. Sehingga beberapa bukti menunjukkan bahwa jenis varian ini menimbulkan gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya.

Waspada terhadap Omicron

Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa fitur dari Omicron termasuk dalam penyebaran global dan sebagian besar mutasi menunjukkan bahwa itu berpengaruh besar terhadap perjalanan pandemi (dilansir dari CNBC Internasional, minggu, 12/12/21)

Covid-19 varian Omicron, pertama kali memang terdeteksi di Afrika Selatan. Akan tetapi saat ini jumlah negara yang melaporkan terkait deteksi Omicron di wilayahnya semakin bertambah banyak. Sehingga untuk saat ini dibutuhkan langkah preventif untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan dihadapi oleh masing-masing negara.

WHO meminta kepada semua negara untuk meningkatkan upaya kewaspadaan dan pengawasan serta lebih detail lagi dalam melaporkan pembaruan data terkait dengan kasus tersebut secara daring. Sehingga kondisi apapun yang akan terjadi maka masyarakat bisa mengantisipasinya.

Perubahan Arah Pandemi

WHO mengatakan bahwa covid-19 varian Omicron dapat mengubah arah pandemi yang kini telah menjadi krisis global.
Sebagian negara mungkin menganggap bahwa varian tersebut tidak terlalu berbahaya, namun pihak WHO sendiri pun menjelaskan bahwa mutasi jenis varian ini ternyata lebih jinak dan lebih mematikan.

Agar krisis global itu tidak benar-benar terjadi, WHO meminta kepada seluruh negara-negara di dunia untuk memberikan vaksin secepat mungkin kepada warganya masing-masing. Tindakan ini dianggap sebagai langkah kongkrit untuk melindungi masyarakat dari penyebaran infeksi varian Covid-19.

WHO mengkhawatirkan bahwa varian Omicron akan menjadi sebab munculnya wabah pandemic gelombang ke-3, karena tidak memadainya informasi dan penanganan yang diberikan oleh pemerintah.

Kegagalan Dunia dalam Menangani Pandemic

Berbagai upaya masing-masing negara dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Omicron sebagai varian terbaru dari Covid-19. Akan tetapi faktanya tidak bisa dipungkiri bahwa varian ini sudah menyebar di 57 negara dan bahkan untuk saat ini bisa jadi sudah melebihi dari jumlah tersebut.

Kebijakan di masing-masing negara yang berbeda-beda ternyata menjadi salah satu penyebab kegagalan dalam menangani pandemi ini. Sementara laju penyebarannya semakin tidak terkendali.

Kapitalisme juga sangat mempengaruhi kebijakan yang diambil pemerintah dalam menanggulangi pandemi. Sehingga negara yang sudah dipastikan terinfeksi Omicron tidak berani mengambil kebijakan untuk melockdown lokal negaranya dengan alasan kepentingan ekonomi.

Hal ini lah yang semakin membuktikan bahwa sistem yang ada di dunia saat ini, tidak mampu dan gagal dalam menangani pandemi Covid-19 ini secara global. Hanya sistem Islamlah yang bisa mengatasi dan menjadi solusi dalam menangani pandemi ini.

Wallahua’lam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *