Tolak Timnas Israel, Muslim Anti Penjajahan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tolak Timnas Israel, Muslim Anti Penjajahan

Oleh Lisnawati

Pendidik Generasi

 

Bicara Piala Dunia khususnya sepak bola, maka euforia akan dirasakan oleh semua kalangan. Seperti yang sedang ramai diperbincangkan tentang rencana kedatangan Timnas Israel untuk mengikuti pertandingan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Dikutip oleh voaindonesia.com, Jumat (25/03/2023), Selang sepuluh hari setelah Gubernur Bali Wayan Koster mengirimkan surat resmi kepada Menteri Pemuda dan Olahraga untuk menolak Timnas Israel untuk bertanding di Bali dalam kompetisi Piala Dunia U-20, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengambil kebijakan serupa. Alasan kedua Gubernur adalah untuk menggaris bawahi dukungan dan komitmen bagi kemerdekaan Palestina.

Israel adalah negara penjajah yang melakukan penyerangan ke Palestina. Tidak heran kalau akhir-akhir ini ratusan umat muslim turun ke jalan untuk memprotes partisipasi tim Israel di Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena sebagai salah satu kewajiban seorang muslim adalah tegas melawan segala penindasan dan penjajahan. Dalam sistem sekularisme, negara-negara yang melakukan penyelenggaraan event olahraga Internasional ini menggunakan kesempatan sebagai pencarian keuntungan baik dari segi keuntungan politik antara yang pro dan kontra maupun dari keuntungan ekonomi.

Dari segi politik bisa dilihat pada semangat nasionalistik, terkadang dikaitkan dengan kemenangan atau kekalahan beberapa cabang olahraga di lapangan. Termasuk juga yang menolak datang nya Timnas Israel U-20 yang beranggapan mewujudkan Palestina merdeka sesuai petikan dari pernyataan Ganjar Pranowo sebagaimana dilaporkan surat kabar Kompas pada Jumat, (24/03/2023), “Sehingga penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bisa dilakukan tanpa mengorbankan komitmen panjang kita untuk mewujudkan Palestina merdeka, serta tetap menjaga kedamaian sosial-politik di dalam negeri Indonesia.” Sehingga masyarakat yang ada di dalam naungan partainya akan berusaha keras menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia.

Keuntungan dari segi ekonomi juga akan didapatkan dari berbagai sarana mulai keuntungan dari penyewaan hotel yang dipergunakan oleh para pemain sepak bola, pembayaran yang didapatkan dari tiket penonton. Sehingga mereka berbondong- bondong menonton sepak bola walaupun dengan harga tiket yang mahal, serta tempat-tempat yang didatangi wisatawan asing ketika ada Piala Dunia, hal ini sangatlah menguntungkan negara, tetapi potensi keuntungan ekonomi tersebut tidaklah sebanding dengan kejahatan yang dilakukan terhadap saudara muslim kita di Palestina.

Menghadapi Israel bukan sekadar mengutuk atau menolak kedatangan tim sepak bolanya tetapi dalam syariat Islam, kaum muslim wajib memerangi dan mengusir musuh kaum muslimin.

Ini semua tidak mungkin lahir dari para pemimpin dan penguasa yang sedari awal tidak mengkhidmatkan diri mereka dan kekuatan mereka untuk Islam. Dan tidak akan lahir dari negara yang sudah gagal, bahkan negara sekularisme yang hanya sekadar untuk menunjukkan solidaritas terhadap kaum muslim. Yang dibutuhkan kaum muslimin saat ini adalah adanya khilafah yang sedari awal atas dasar akidah Islam dikhidmatkan untuk menerapkan syariat serta melindungi Islam dan kaum muslim.

Dengan adanya sosok khalifah yang mengikuti manhaj kenabian untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi kaum muslim.

Wallahu a’lam bishshawab

 

 

 

 

 

 

 

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *