Terorisme, Lagu Lama yang Akan Terus Dimainkan  

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Terorisme, Lagu Lama yang Akan Terus Dimainkan

Ermawati 

Kontributor Suara Inqilabi

 

Isu terorisme muncul kembali, masyarakat mulai resah lagi, pasalnya Densus 88 di wilayah Boyolali menangkap sejumlah orang yang diduga teroris, dengan barang bukti buku kajian dan senapan, namun ini bukan alasan yang jelas dari penangkapan tersebut.

Namun ini aneh, sebab Menurut Kades Mliwis tempat terjadinya penangkapan yang diduga teroris, selama ini T dikenal sosok warga yang baik. Ia mengatakan tak ada yang kontradiktif dengan masyarakat sekitarnya.

“Di masyarakat baik. Tidak aneh-aneh. Tidak ada kontradiktif sama masyarakat. Termasuk pengurus mushola juga di situ (tempat tinggalnya),” news.republika.co.id (28/1/2024

Aksi Penangkapan sejumlah orang terduga teroris ini masih menyisakan pertanyaan. Karena tidak ada kejelasan dalam penangkapan ini, tidak ada juga kondisi yang membuat keamanan terganggu selama ini. Istilah Teroris merupakan istilah yang dimaknai secara sepihak oleh penguasa, dan menyudutkan umat Islam, sebagaimana yang juga dilakukan oleh global, ‘Teroris’ selalu dinarasikan musuh negara, bahkan dunia, padahal sejatinya ada musuh yang benar-benar membahayakan kehidupan rakyat, yakni sekulerisme, pluralisme dan liberalisme, namun negara justru malah menyuburkannya.

Barat tidak akan berhenti sampai tujuannya menghancurkan Islam terealisasi, sehingga isu terorisme yang dulu tidak berpengaruh pada kaum muslim, sekarang mencoba di munculkan kembali, mencoba menggoyahkan kembali keimanan kaum muslim agar jauh dari Islam.

Perlu disadari pula, setiap kali ada isi teroris yang diangkat, pasti mengarah pada Islam atau kaum muslim yang selalu menjadi target orang yang ditanggap menjadi tersangka atau baru diduga teroris. Mengapa demikian? Sebab ini untuk mengopinikan pada halayak umum bahwa teroris pasti muslim, Namun nyatanya tidak. Sungguh pengaruh yang sangat besar ketika Presiden Bush menjalankan upaya global, untuk mengalahkan terorisme dan membela Amerika.

Aksi peledakan yang terjadi di setiap negara tidak semua muslim namun banyak juga non muslim yang melakukan itu tapi tidak dikatakan teroris. Aksi Presiden bush pada pemerintahannya melakukan serangan ke negara muslim yaitu Irak dan Afghanistan. Warga sipil banyak yang ditangkap dan dibunuh.

Barat mencoba membuat kaum muslim bingung, bahkan mengatakan yang tidak memberantas teroris, maka dia berpihak pada para teroris, yang berpihak pada barat makan dia bukan teroris. Di negeri ini setiap kali ada pengeboman, selalu yang disudutkan adalah muslim. Membuat masyarakat heran sebab yang dituduh bukan orang-orang yang dinilai tidak baik namun orang-orang yang baik, rajin ibadah, ramah dst.

Jelas sudah, isu terorisme selalu di sangkut pautkan penyebutannya untuk kaum muslim sebab ini sudah menjadi agenda Barat sebagai musuh Islam. Dalam menghancurkan Islam, menumbuhkan rasa benci pada diri kaum muslim sendiri terhadap Islam. Memberikan pemikiran-pemikiran yang berasal dari barat seperti sekulerisme, pluralisme dan liberalisme.

Islam memiliki definisi yang jelas siapa yang menjadi musuh negara dan membahayakan rakyat. Islam mewajibkan negara untuk melindungi rakyatnya dari berbagai bahaya, baik fisik maupun pemikiran, sebagai perwujudan fungsi negara sebagai junnah bagi rakyatnya.

Sejatinya kata teroris identik dengan kekerasan yang membahayakan orang lain, membunuh tanpa alasan, ini jelas haram dalam Islam dan sangat bertentangan, sehingga mana mungkin teroris dilakukan oleh kaum muslim?

Jangankan membunuh manusia, dzalim terhadap manusia atau sesama muslim saja tanpa ada alasan yang mendasar itu tidak pernah diajarkan dalam Islam. Dalam negara Islam atau kekhilafahan, tentu negara akan menjadi keamanan setiap warga negaranya, dan akan memberikan sanksi bagi siapapun yang melakukan pelanggaran hukum syara. Isu terorisme tidak akan berpengaruh bagi muslim jika muslim sadar dan terus bangkit, bahwa ini semua bentuk konspirasi Barat terhadap Islam.

WalLâhu a’lam Bish-shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *