Tarif Listrik Naik, Masyarakat Semakin Tercekik

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tarif Listrik Naik, Masyarakat Semakin Tercekik

Yuni Ummu Ilyas

Kontributor Suara Inqilabi

 

Di tengah sulit kehidupan masyarakat saat ini, Tarif listrik dikabarkan akan mengalami kenaikan. Kalau hal itu terjadi sungguh akan menambah kesengsaraan masyarakat. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menetapkan tarif Dasar listrik (TDL) bulan Maret 2024.

Tarif Listrik Maret di tetapkan bersamaan pengumuman Tarif Listrik triwulan 1 Januari – Maret 2024. Hal ini diumumkan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jusman P Hutajulu, beliau mengatakan bahwa Pemerintah punya pertimbangan dalam menetapkan tarif listrik bulan Januari – Maret 2024. Kebijakan untuk tidak mengubah TDL tahun 2024 ini berlaku terhadap 13 golongan bersubsidi dan 25 golongan non subsidi . Penetapan tersebut sesuai dengan Penetapan Menteri SDM no 8 tahun 2023. Beliau juga mengatakan “Tarif listrik Januari sampai Maret 2024 diputuskan tetap untuk menjaga daya saing pelaku usaha, menjaga daya beli masyarakat dan menjaga tingkat inflasi di tahun yang baru,” ujar Jisman pada Desember 2023. (kompas.com.2024/02/23)

Mengacu pada Peraturan Menteri ESDM menyebutkan setiap tiga bulan selalu ada penyesuaian TDL, kalau saat ini belum ada kenaikan maka rakyat jangan senang dulu, karena pemerintah tidak menjamin akan ada kenaikan tidak setelah Juni 2024.

Kondisi ini tidak bisa dilepaskan dampak sumber energi listrik seperti batu bara yang dikuasai oleh individu atau swasta . Sistem kapitalisme yang diterapkan membuat PLN harus membeli dengan harga mahal terhadap swasta, tahun 2023 kebutuhan batu bara sampai 161,2 juta ton, yaitu 83 juta ton untuk kebutuhan PLTU milik PLN dan 78,2 juta ton untuk PLTU milik swasta di seluruh Indonesia.

Indonesia mempunyai sumber energi listrik yang melimpah namun dikuasai oleh swasta. Sehingga negara harus membeli batu bara untuk mencukupi listrik di dalam negeri, wajar kalau tarif listrik tidak bisa murah. Akibatnya listrik, BBM rakyat harus bayar.

Masyarakat Semakin Sengsara

Saat ini masyarakat sedang mengalami kesulitan hidup, beras sebagai kebutuhan pokok harganya terus naik, ketika ada operasi sembako murah antrian mengular. Belum lagi kebutuhan pokok lainya yang juga semakin mahal.

Semua ini karena sistem yang diterapkan saat ini, sistem kapitalisme sekuler telah mencampakkan aturan Allah SWT. mengizinkan hajat hidup orang banyak seperti Sumber Daya Alam, Sumber Enegi Listrik boleh dikuasai oleh perorangan/ swasta. Maka yang terjadi hidup masyarakat semakin sulit dan sengsara. Allah SWT. Berfirman:

وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى

“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”

Ayat tersebut menunjukkan, betapa manusia akan kesulitan didalam hidupnya ketika berpaling dari aturan Allah SWT. Yang seharusnya hidup di dunia ini, umat wajib mematuhi seluruh aturan aturan Allah baik didalam Al-Qur’an maupun hadits.

Islam Solusinya

Islam sebagai agama sekaligus memiliki aturan didalam kehidupan, dalam Islam penguasa adalah _raa’in_( pelayan ) bagi rakyatnya, urusan energi listrik negara mengupayakan menyediakan energi murah bahkan gratis. Karena negara akan mengelola dan semua akan dikembalikan kepada rakyat.

Pengelolaan sumber pembangkit listrik yaitu batu bara dan layanan listrik ( PLN) yang menggurusi harusnya negara. Tidak boleh di dalam Islam dikelola oleh individu atau swasta. Hukumnya haram di dalam Islam sumber energi dimonopoli oleh pihak tertentu. Karena termasuk kepemilikan umum.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

“Umat Islam berserikat terhadap tiga perkara yaitu, air, padang rumput dan api dan harganya haram. (HR. Abu Daud dan Ahmad )

Oleh karena itu tugas negara akan senantiasa mengawasi pendistribusian sumber energi bisa dirasakan oleh masyarakat. Kebutuhan dasar seperti listrik, jalan, pendidikan, kesehatan, keamanan yang gratis dan berkualitas akan bisa dirasakan oleh umat, kondisi seperti ini ketika negara menerapkan Islam sebagai sistem kehidupan dalam institusi negara Khil4f4h.

Wallahu ‘alam bish-shawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *