Tantangan dan Solusi dalam Ibadah Haji

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tantangan dan Solusi dalam Ibadah Haji

 

Oleh Nita Nuraeni, A.Md

Pendidik Generasi dan Aktivis Muslimah 

Ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang memiliki nilai dan makna yang sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia. Juga merupakan salah satu kewajiban bagi umat muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Setiap tahun, jutaan umat Islam dari berbagai negara datang ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji sebagai bagian dari kewajiban agama mereka. Namun, dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023, terdapat beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam.

Sebagaimana dilansir oleh kemenag.go.id, Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 M Subhan Cholid menjelaskan kebijakan penyediaan layanan katering mulai 2015 tidak terlepas juga dari perubahan kebijakan yang diberlakukan Pemerintah Arab Saudi. Sejak 2015, katering menjadi salah satu syarat dalam pelaksanaan elektronik haji (e-hajj), selain akomodasi dan transportasi.

Subhan Cholid juga menjelaskan, terhitung sejak 2015, layanan katering bagi jemaah haji Indonesia di Makkah sudah berjalan dalam tujuh kali musim haji. Sebab, Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji pada dua tahun masa pandemi, 2020 dan 2021. “Dalam rentang tujuh tahun itu, jumlah layanan katering di Makkah tidak selalu sama setiap musimnya,” terang Subhan Cholid di Makkah, Minggu (18/6/2023).

Adanya keterlambatan pengiriman makanan tahun ini merupakan permasalahan yang serius karena jemaah haji membutuhkan asupan nutrisi yang bergizi guna menjalankan ibadah haji dengan baik.

Salah satu permasalahan yang mungkin terjadi adalah adanya pengaruh sistem sekularisme dalam hal penyelenggaraan ibadah haji. Karena, sekularisme adalah memisahkan agama dari urusan negara, sehingga akan ada kemungkinan prinsip-prinsip agama, termasuk dalam hal syariat Islam tidaklah sepenuhnya diterapkan setiap kali penyelenggaraan ibadah haji. Hal ini sangatlah berpengaruh dalam kualitas pelayanan jemaah haji.

Koordinasi dan manajemen losgistik yang kurang efektif dalam proses pengadaan dan pengolahan serta pendistribusian makanan yang harus direncanakan secara matang melalui sistem yang terorganisir agar tidak menghambat proses tersebut.

Terbatasnya kapasitas dan infrastruktur juga menjadi salah satu alasan adanya keterlambatan dalam penyediaan dan pengiriman makanan. Transportasi juga tak luput dari permasalahan yang ada, kemacetan atau rute transportasi yang padat serta kurangnya kendaraan bisa menjadi hambatan dalam proses pengiriman.

Dalam Islam, setiap permasalahan yang dihadapi haruslah berdasarkan dengan syariat. Setiap individu akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt. Maka, pihak yang bertanggungjawab dalam proses penyelenggaraan ibadah haji perlu menyadari bahwasanya mereka memiliki tanggung jawab yang besar dalam hal moral dan agama terhadap para jemaah haji. Pelayanan yang baik harus mereka berikan kepada para jemaah haji guna memenuhi kewajiban yang diatur dalam syariat Islam.

 

Wallahualam bish-Shawaab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *