Tanpa Islam, Rasa Aman di Dunia Tidak Pernah Ada

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tanpa Islam, Rasa Aman di Dunia Tidak Pernah Ada

Oleh Yauma Bunga Yusyananda
(Member Ksatria Aksara Kota Bandung)

Kerusuhan di Paris pada akhir Juni tahun 2023 ini menimbulkan kerusuhan lainnya, pasalnya ini dilatar belakangi oleh adanya penembakan secara jarak dekat pada remaja keturunan Aljazair oleh kepolisian. Polisi memang senantiasa menegur anak ini karena ia mengemudi tanpa Surat Izin Mengemudi, namun di beberapa berita setelah mengetahui bahwa wajah remaja ini memiliki keturunan timur tengah entah mengapa polisi menyodorkan senjata yang ia punya dan menembaknya dengan jarak dekat melalui jendela mobil yang terbuka sehingga mobil tersebut sempat terdorong dan masyarakat mencoba menyelamatkan remaja tersebut. Nama remaja tersebut menjadi perbincangan di Paris dan masyarakat Paris mencoba membelanya agar keadilan hadir untuknya, karena berbagai media menutupi kalau kasus ini atau penembakan yang seolah sengaja ini dikarenakan diskriminasi yang dilakukan oleh polisi yang seharusnya mampu memberikan rasa aman kepada warga nya. Nama remaja berumur 17 tahun tersebut adalah Nahel Marzouk, ia magang menjadi kurir dengan mengendarai mobil untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan ibunya karena ia memang hanya tinggal dengan Ibunya. Ia juga memiliki keturunan Aljazair dan Maroko.

Ternyata di tahun 1961, polisi Paris pernah melakukan Tindakan kekerasan terhadap orang-orang Aljazair. Warga Paris tidak puas dengan Tindakan polisi yang menyelesaikan masalah dengan Tindakan brutal ataupun rasisme terutama hingga menggunakan senjata dan kekerasan yang merenggut nyawa.

Nahel Marzouk tewas saat hendak diselamatkan dan kini sudah dimakamkan, saat hendak disemayamkan pengaluran jenazahnya dijaga oleh beberapa relawan dan untuk kondisi kota Paris saat ini menggunakan jam malam untuk meredam kerusuhan ini, karena timbul masalah-masalah lain seperti penjarahan barang-barang mewah, kerusuhan di tempat lain yang semula berpusat di Nanterre tempat penembakkan terjadi sekarang menyebar ke Marseille, Dijon, Lyon, hingga Toulouse karena masyarakat merasa ini saatnya mengemukakan pendapat dengan berdemonstrasi untuk meminta keadilan terhadap orang-orang pinggiran Paris. Fakta-fakta tersebut, penulis dapat dari berbagai media yang berkaitan dengan kerusuhan ini.

Dan kita sering melihat negara-negara besar seperti Amerika, Paris, Jerman, Rusia, Cina merupakan negara yang aman, damai, indah dan ditetapkan sebagai negara yang memiliki kemajuan baik dari segi pendidikan ataupun teknologi. Sehingga kita tidak akan berpikir bahwa negara -negara tersebut mudah menggunakan Tindakan yang represif untuk menyelesaikan masalah dengan masyarakatnya hingga berujung penembakan, bahkan di Amerika saja untuk penggunaan senjata menjadi hall umrah dan kita juga ingat beberapa kali kasus penembakan terjadi di negara adidaya tersebut.

Walau belum jelas apakah Nahel beragama muslim atau bukan, namun bagaimana jenazahnya dibawa ke Masjid di sekitar sana, ataupun keturunan yang kental dengan garis keislaman, maka kita dibukakan kembali bahwa jumlah muslim yang banyak di dunia, tidak mampu menunjukkan kekuatan apa-apa di dunia ini untuk menjaga nyawa muslim yang lain. Sudah menjadi rahasia umum, di berbagai belahan dunia lain bahwa konflik yang menewaskan banyaknya kaum muslimin, tidak dapat dihentikan begitu saja walau dominasi muslim dunia mencapai 2 miliar orang. Apa yang menjadi kekuatan agar keamanan dirasakan oleh muslim dan manusia lainnya dan perdamaian itu benar-benar nyata bukan sebatas melembaga mengatasnamakan kebebasan untuk bangsa-bangsa? Maka sejatinya kita harus mengakhiri perselisihan, permusuhan, diskriminasi dan hal-hal negatif lainnya kembali bahwa penyelesaiannya ada pada landasan berpikir yan benar tentang kehidupan ini, dan bagaimana cara menjalankan kehidupan ini dengan aturan yang sebenarnya bukan berasal dari pikiran serta nafsu manusia semata. Karena manusia tidak paham seluruhnya atas dirinya sendiri, dan yang memahami manusia serta alam secara utuh adalah Yang Maha Menciptakan dan Memelihara seluruh alam.

Maka kita kembalikan aturan yang ada, pada aturan yang mampu memanusiakan manusia yang sudah terbukti dalam sejarah selama kurang lebih 13 abad hanya ratusan catatan kriminalitas dan tidak ada penyelesaian masalah yang langsung dengan penembakan dengan asas yang tidak jelas, hingga sangat sedih jika apapun yang dikaitkan dengan muslim seolah perilakunya buruk dan pantas untuk untuk dihakimi dengan cara yang tidak manusiawi seperti pemusnahan massal (genosida) ataupun diskriminasi baik verbal ataupun fisik. Semua hak tersebut tentu tidak manusiawi, dan cara untuk menegakkan keadilan dengan memunculkan masalah lain dengan mengganggu ketertiban umum juga buka solusi, sehingga semua orang memang seolah konslet dengan cara berpikir mereka karena jauhnya mereka dengan tuntunan cara berpikir dan cara berkehidupan yang benar. Walau kita pahami bahwa Paris kental dengan agama selain Islam, maka tidak lain kita harus mengubah dulu cara berpikir yang benar dalam menyelesaikan masalah, dengan tidak menimbulkan masalah yang baru.

Dalam Islam kita harus kembali pada keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa ta’alaa, karena saat ini dunia seperti hilang tujuan, maka kitalah yang harus mengembalikan tujuan tersebut dengan meyakini Islam bukan sekedar agama namun Islam mampu mengatur kehidupan baik muslim dan muslimnya, karena Islam adalah jalan kehidupan bagi seluruh manusia yang membawa keberkahan dari langit dan bumi sehingga islam yang pengaturannya secara menyeluruh menyentuk berbagai aspek kehidupan termasuk didalamnya rasa aman akan mencipta kedamaian yang mendunia jika sudah tegak secara stabil dan dipahami hakikat menjalankannya, hal tersebut sudah dibuktikan sejarah dan dicontohkan oleh teladan terbaik umat manusia yaitu Rasulullah Muhammad Sholallhu’alaihi wa salam dan Islam dengan pengaturannya yang menyeluruh diyakini juga dengan landasan dalil Qur’an sebagai kitab yang terjaga semenjak turunnya dan semua itu berasal dari Allah Yang Maha Menjaga, Allah yang Maha mengetahui bagaimana memanusiakan manusia karena Allah yang menciptakanNya.

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (Terjemah Qur’an Surat Al ‘Araaf 96 )

Wallohu’alam bi ash showab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *