Tak Cukup Boikot Produk, Mari Boikot Ideologi Zionis 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tak Cukup Boikot Produk, Mari Boikot Ideologi Zionis 

Ika Suci

Kontributor Suara Inqilabi

 

Pastilah semua tahu boikot produk merupakan salah satu bentuk protes yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengepresikan ketidaksetujuan terhadap suatu perusahaan atau negara. Menjelang Ramadan, sejumlah perusahaan kurma asal Israel ketar-ketir produk buatannya tak laku di masyarakat. Pasalnya, ajakan boikot produk Israel masih terus menggema di dunia akibat perang dengan Palestina.

Mengutip Middle East Eye, Minggu (3/2) sepertiga dari total ekspor kurma produsen Israel dilakukan selama bulan Ramadan. “Kampanye iklan senilai USD 550.000 untuk mempromosikan kurma Medjool Israel dihentikan sebagai tanggapan atas ketakutan akan boikot,” tulis laporan itu. Pengawasan terhadap produk-produk Israel di kalangan muslim meningkat setelah pertumpahan darah di Gaza. Konflik tersebut telah mengakibatkan hampir 30.000 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 69.000 orang terluka oleh Israel hanya dalam waktu lima bulan. “Siapa pun yang mendekati rak tersebut dan melihat tulisannya ‘Buatan Israel’ akan berpikir dua kali,” kata seorang pengusaha yang memiliki hubungan dengan industri kurma. (kumparanbisnis, /03/03/2024).

Adapun Zionis adalah sebuah gerakan politik dan Ideologi yang berasal dari Israel yang bertujuan untuk membentuk negara Yahudi di Palestina. Ideologi ini sangat meresahkan, pasalnya berbagai konflik dan kekerasan di Timur Tengah terjadi bertahun-tahun. Bahkan penindasan terhadap rakyat Palestina tak luput dari Ideologi ini pun telah terjadi. Oleh karena itu, tak cukup dengan boikot produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan Zionis, tetapi juga perlu memboikot Ideologi tersebut.

Boikot produk memang dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian perusahaan-perusahaan tersebut, tetapi hal ini tidak akan mempengaruhi Ideologi yang diusung Zionis. Akan tetapi malah sebaliknya, Ideologi ini makin berkembang, Zionis semakin menggila dan rakyat Palestinapun semakin tertindas hingga menimbulkan dampak negatif dari segi apapun. Jika perlawan selamanya tidak dibarengin dengan aksi yang nyata, siapa lagi yang akan melindungi Umat untuk mendapatkan sebenar-benarnya perlindungan.

Oleh karena itu, seluruh umat Islam harus menyadari bahwa problem yang terjadi terhadap saudara kita di Palestina adalah problem umat Islam sedunia. Sebagai Muslim kita harus bersandar dalam satu akidah yang mengikat yaitu Islam. Palestina ibarat satu tubuh jika satu tubuh terluka maka harus segera diobati, begitupun terlukanya saudara kita di Palestina seharusnya bagian dari luka yang kita rasakan dan upayakan untuk segera bangkit dan sekaligus mencarikan solusi yang tuntas hingga ke akarnya.

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya seorang imam itu (laksana) perisai. Dia akan dijadikan perisai dan orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai perisai. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan adil, maka dengannya dia akan mendapatkan pahala. Namun, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/azab kerananya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Solusi Hakiki memerangi Ideologi Zionis hanya dengan ideologi juga. Yaitu ideologi Islam dibawah naungan Intitusi Daulah Islam (khilafah). Hanya Daulah Islam satu-satunya Intitusi yang dapat menggelorakan Jihad membebaskan Palestina. Namun peradaban ini (daulah islam) tidak akan tegak jika tanpa adanya dakwah pemikiran. Dakwah ini akan menjadikan Umat muslim memiliki dorongan Iman yang kuat dan tetap berpegang teguh pada akidah Islam, sehingga menjadikan Ideologi Islam sebagai Landasannya.

Ketika Umat menginginkan suatu keadilan pastilah tidak hanya sebelah pihak untuk bisa bangkit akan tetapi negarapun juga harus bisa menjadi perisai bagi perwujudan dari kebangkitan itu sendiri. Agar tujuan itu terwujud, kebangkitan itu harus di sadari dari setiap Individu umat Islam di seluruh dunia. Karena sejatinya, wajib untuk memahamkan dan menyadarkan saudara seimannya agar menyadari akan pentingnya dakwah pemikiran, yang menjadikan sebagai akidah Islam sebagai landasan.

Sejarah telah membuktikan 2/3 dunia telah di kuasai Islam dengan dibawah satu kepemimpinan yaitu khilafah. Kesadaran akan bangkit jika didasari dengan bangkitnya pemikiran, atas dasar itulah adanya keinginan umat untuk bersatu, dan khilafah akan terwujud dalam satu kepemimpinan. Hanya khilafahlah yang bisa menjadikan Islam sebagai Ideologinya dan saat itulah waktu yang tepat untuk menyelamatkan Palestina, karena dengan landasan Ideologi Islam menjadikan negara sebagai Junnah/ perisai bagi seluruh umat dan negara menjadi tegas dan Palestina dapat diselamatkan.

Wallahu’alam bish-shawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *