Sudah Lima Bulan Gaza Berpuasa, Bagaimana dengan Puasa Kita di Sini? 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Sudah Lima Bulan Gaza Berpuasa, Bagaimana dengan Puasa Kita di Sini? 

Meti Nur Hidayah 

(Aktivis Muslimah Brebes)

 

Sedikit mengingatkan bagi kita semua, semoga dari judul ini menjadi pengingat untuk meningkatkan kepedulian kita kepada sesama. Dan ini harus kita lakukan!

Saudara kita di Gaza sudah lima bulan puasa, ini terhitung dr 7 Oktober 2023. Yang sejatinya, tragedi ini sudah dimulai sejak 1948 lalu. Artinya, sudah 75 tahun lebih Palestina terutama di Gaza dalam kependudukan Zionis Israel. Mereka dibombardir oleh Zionis. Dibantai dengan sengaja.

Dan yang paling mengerikan, sudah hilang rasa kemanusiaan adalah Zionis melancarkan aksi bombardirnya tidak hanya dengan senjata tapi dengan strategi membuat kelaparan (starving).

Setidaknya, beginilah fakta di Gaza sekarang. Tidak hanya di Palestina bagian selatan, bagian utarapun semua dilanda kelaparan. Terutama momen sahur, Zionis melancarkan serangan bomnya. Di wilayah tanah Syam dan sekitar (Mesir dll), bulan puasa ada tradisi membangunkan orang untuk sahur yaitu Al Musyaharati. Namun di Palestina, terutama Gaza. Seorang bapak berteriak ke Al Musyaharati untuk merendahkan suaranya, kenapa?? Karena agar anak-anak mereka tidak bangun sahur. Sebab tidak ada makanan apapun untuk sahur. Jadi mereka berpuasa tanpa sahur. Di sisi lain, para penguasa dan pemimpin negeri-negeri kaum muslim, tetaplah mereka berpuasa. Bahkan mereka terlibat dalam genosida. Yang pasti, masyarakat Gaza tidak akan memaafkan atas keheningan mereka.

Jika kita renungkan kembali tentang tragedi kemanusiaan Gaza. Berusaha untuk menghilangkan sekat-sekat nation state, berdoa dan bersatu dalam kekuatan. Mencari seorang pemimpin umat Islam yang berani membebaskannya. Adakah hari wahai kawan?

Adapun salah satu yang diincar dan sasaran untuk menjadi target serangan bombardir adalah para jurnalis. Kenapa? Supaya suara kebiadaban dan kekejaman Zionis dan negara Amerika distop dan dihentikan. Diganti dengan para buzzer yg mendukung agenda genosida Zionis Irael dan AS tersebut.

Nah, jika di Gaza demikian kondisi Ramadhannya. Bagaimana dengan kita????Bagaimana mana puasa kita??? Kita masih bisa sahur kan??? Kita masih bisa tiduran di rumah kan?? Kita masih bisa makan berbuka kan?? Kita masih bisa menjalani ramdhan dengan tenang kan??? Inilah saatnya kita renungkan bersama!!

Nikmat kesempatan yang Allah berikan untuk menjalani Ramadhan dengan penuh kebaikan masih Allah tetapkan untuk kita. Jangan sampai terlewatkan. Jangan sampai terlenakan. Jangan hanya sebatas puasa, tanpa ada ketaatan totalitas yang dijalankan. Sudahkan kita rencanakan ramadhan kita dengan program-program kebaikan yang konek dengan tujuan Allah memerintahkan kewajiban puasa ini pada kita? Jika sudah, mari kita optimalkan untuk menjalankannya, lalu evaluasi dan teruslah ulang dan tingkatkan program-program kebaikan yang sudah kita lakukan hingga kita benar-benar layak menjadi hamba yang dimenangkan saat ramadhan usai.

Jangan sampai generasi mengisi ramadhannya dengan kemaksiatan. Seperti yang terjadi di kecamatan Larangan kabupaten Brebes, 16 remaja malah diamankan di malam ramadhan karena berencana melalukan perang sarung.(arahpantura.com/20-3-2024)

Sementara itu, hasil razia polisi di malam bulan ramadhan di salah kafe-kafe dan tempat karaoke di Brebes, polisi sita ratusan botol miras dari berbagai merk. (panturapost.com/19-3-2024)

Waspada ya kawan..karena itu semua bukan lagi terjadi dengan jumlah hitungan jari. Namun hari ini, generasi telah jauh memaknai ramadhannya sesuai tuntunan agama. Lebih-lebih lagi, mereka begitu jauh menjadikan kondisi yang melanda Palestina sebagai renungan.

So..mumpung ramadhan masih tersisa, jadikan waktu-waktunya sebagai momen terbaik untuk menjalani ketaatan. Mumpung masih ada kesempatan. Masa muda penuh dengan harapan. Semoga amal kebaikan berlimpah kita dapatkan. Allahumma aamiin.

Wallahu’alam bish-shawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *