Oleh: Dinda Al Qarni (Member Pena Muslimah Cilacap)
Pandemi masih terus menghantui masyarakat Indonesia, hingga tenaga medis kewalahan menanganinya. Telebih lagi pasien yang memliki riwayat penyakit kronis akan semakin rentang terpapar covid-19. Sungguh miris, berbagai aturan dan anjuran pemerintah belum bisa sepenuhnya dijalankan oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang enggan mematuhi protokol kesehatan, apakah mungkin masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah? Yang akhir-akhir ini sering memberikan janji palsu.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra, mendorong pemerintah untuk menerapkan kebijakan yang radikal agar keluar dari lonjakan pandemi virus corona (Covid-19) saat ini.
Hermawan mengatakan pemerintah memiliki dua opsi yang bisa diambil saat ini, yakni PSBB ketat atau lockdown regional. Menurutnya, pilihan yang paling radikal adalah lockdown. (www.cnnindonesia.com )
Pemerintah sampai saat ini telah mengeluarkan berbagai cara untuk mengatasi masalah pandemi, dari yang dianggap ekstrim maupun radikal, namun masih saja belum bisa mengatasi pandemi. Jangankan menghilangkan pandemi, hanya untuk mengurangi lonjakan pasien covid pun tidak mampu. Inilah akibat dari aturan yang dibuat tidak sesuai dengan Islam.
Solusi dari semua permasalahan yang ada, hanya bisa diatasi dengan syariat Islam. Karena Islam satu-satunya agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Mencakup sistem politik, ekonomi, sosial semuanya telah diatur dalam Islam. Kesejahteraan hakiki akan terwujud dengan menerapkan syariat Islam secara sempurna dan menyeluruh.
Terkait dengan wabah yang terjadi di negeri ini, dulu pernah terjadi di zaman Rasulullah saw. dan Islam mampu menyelesaikan persoalan wabah tersebut. Sebagai umat Nabi Muhammad saw. sudah seharusnya mengikuti apa yang telah dicontohkan olehnya. Karena setiap apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. merupakan bimbingan wahyu dari Allah swt. pencipta langit dan bumi beserta isinya. Maka dari itu segerakanlah tegaknya syariat Islam di bumi milik Allah swt.
Wallahu’alam bish-shawab.
