Remaja Masa Kini dan Pergaulan Bebas

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Remaja Masa Kini dan Pergaulan Bebas

Oleh Hera Fitriani

Mahasiswi dan Pegiat Literasi Dakwah

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyebut pemuda lah yang membuat sejarah di dalam agama dan bangsa. Dalam Al-Quran, katanya yang dimaksud pemuda ialah mereka yang punya prestasi, kepercayaan, ketegaran, dan visi ke depan

Namun, remaja saat ini alih-alih fokus pada visi ke depan dan prestasi, justru yang terjadi saat ini banyak remaja yang sibuk mengejar pupularitas, sibuk mencari pasangan lalu berkelana ke sana kemari dengan pasangannya mencari apa yang belum pernah mereka lakukan berdua, awal mungkin hanya pegangan tangan saja, beberapa Minggu kemudian ditambah dengan pelukan, lama kelamaan pasti akan menuntut untuk melakukan lebih.

Padahal Allah sudah berfirman dalam (Qs. Al-Isra:32)

“Dan janganlah kamu mendekati zina, itu sesungguhnya suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.”

Alhasil karena mengabaikan perintah Allah tinggal lah penyesalan tak berujung. Seperti yang dikutip dari Liputan6.com, Jakarta Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat usia remaja di Indonesia sudah pernah melakukan hubungan seksual di luar nikah. Paling muda direntang umur 14 hingga 15 tahun tercatat sebanyak 20 persen sudah melakukan hubungan seksual. Lalu, diikuti dengan usia 16 hingga 17 tahun sebesar 60 persen. Sedangkan di umur 19 sampai 20 tahun sebanyak 20 persen.

Sekretaris LPA Batam, Erry Syahrial tak menampik tingginya angka anak remaja yang sudah berhubungan seksual tersebut. Hal ini dinilai berdampak tingginya angka kasus pencabulan, pernikahan dini, hingga kasus penjualan atau pembuangan bayi. “Dari hubungan (seksual anak) itu akan menimbulkan persoalan. Seperti, anak wanita berhubungan yang menyebabkan permasalahan hukum bagi laki-lakinya,” kata Erry.

Selain itu, remaja yang sudah berhubungan seksual akan berdampak ke moralnya. Akibatnya, anak tidak fokus melanjutkan pendidikan hingga menentukan masa depan. “Anak itu nantinya akan tahu senang saja. Hingga masa depannya tidak terpikirkan,” kata Erry.

Miris, makin muda usia pelaku seks bebas. Tanda kerusakan perilaku yang sangat parah, yang bersumber dari rusaknya asas kehidupan. Pendidikan seks dan reproduksi yang ditawarkan sebagai solusi, hanya akan menambah parah persoalan karena lahir dari paradigma Barat yang bertentangan dengan Islam, paradigma Barat yang hanya memimirkan tentang kepuasan semata, yang memisahkan agama dari kehidupan.

Padahal Islam menjadikan akidah Islam sebagai landasan kehidupan, untuk kita terapkan bukan hanya di pelajari saja, aturan Islam yang memancarkan tata aturan kehidupan darinya. Penerapan mabda Islam dalam kehidupan menjaga kemuliaan generasi dan peradaban.

Semua aturan hidup yang tertata dan sesuai dengan fitrah manusia tidak akan terwujud kalau hanya individu saja, tapi aturan tersebut hanya bisa tegak oleh Daulah Khilafah, karena sejatinya khilafah adalah obat dari segala permasalahan.

Jika bukan Islam yang menjadi ideologi, dan yang menjadi kacamata hidup mustahil remaja yang mempunyai visi dan bermimpi tinggi akan terwujud.

Wallahualam bissawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *