Oleh : Lutfia Tunisa (Pontianak)
Sampah merupakan persoalan yang tak ada habisnya. Setiap hari jumlahnya semakin banyak. Baik itu sampah yang berasal dari rumah tangga maupun sampah yang dihasilkan dari rumah makan, perhotelan, rumah sakit, dan sampah industri.
Masyarakat terus dibuat resah. Wajar, karna sampah khususnya sampah plastik memiliki bahaya dan dampak yang besar bagi kesehatan karna bisa memicu berbagai macam penyakit seperti kanker dan penyakit lainnya. Pencemaran lingkungan juga menjadi salah satu dampak yang kemudian menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat.
Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ( HPSN) beberapa waktu yang lalu, Syamhudi selaku ketua Kreasi Sungai Putat melalui keterangan tertulisnya menyebutkan HPSN merupakan hari peringatan tahunan dengan mengusung tema Indonesia Bebas Sampah. Hal ini menjadi motivasi sekaligus cambuk bagi pemerintah maupun civitas peduli lingkungan. (suarakalbar.co.id, 23/2)
Fakta ini tentunya menjadi tugas seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah dapat segera menyelesaikan problem sampah yang membuat resah. Harus ada solusi paradigmatik dan sistematis. Masyarakat diberikan pemahaman agar selalu menjaga kebersihan dan hal itu dilakukan atas dorongan keimanan serta keterikatan pada hukum Syara’. Serta yang paling terpenting adalah kemampuan negara menyediakan pasilitas kebersihan, infrastruktur pengelolaan sampah moderen, dan keteladanan.
Wallahua’lam bishawab.
