Palestina Terus Dijajah, Solusi Tuntas Hanya Islam Kaffah

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Palestina Terus Dijajah, Solusi Tuntas Hanya Islam Kaffah


Oleh Siti Rusmiati, S. Pd.
Pegiat Literasi Islam dan Pendidik Generasi

Jakarta, CNN Indonesia — Agresi Israel yang semakin membabi buta ke Jalur Gaza imbas peperangannya dengan Hamas kian mematik reaksi milisi pendukung Palestina di Timur Tengah untuk ikut melancarkan tindakan balasan. Terbaru, milisi Hizbullah di selatan Lebanon menembakkan puluhan roket ke Kota Kiryat Shmona Israel pada Kamis (2/11).

Jakarta, CNN Indonesia — Sebuah pesawat tak berawak (drone) militer Amerika Serikat ditembak jatuh di lepas pantai Yaman oleh pemberontak Houthi pada Rabu (8/11). Seorang pejabat Kementerian Pertahanan AS mengatakan drone MQ-9 Reaper sedang beroperasi di wilayah udara internasional dan perairan internasional ketika ditembak jatuh. Insiden ini terjadi ketika perang antara Hamas dan zionis Israel di jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.

Houti merupakan milisi Yaman. Houti sempat melancarkan beberapa serangan drone ke Israel dan banyak milisi-milisi lainnya yang semangat berjihad untuk membela Palestina seperti milisi Hizbullah yang berasal dari Lebanon.

Di tengah membisunya para penguasa negeri-negeri muslim terhadap penjajahan yang dilakukan zionis Israel pada Palestina, semangat jihad milisi Islam telah membara. Hal tersebut tumbuh tidak lain karena kesadaran atas kewajiban dalam membantu saudara muslim yang terus menerus dianiaya.

Sampai saat ini tidak ada satu pun negeri-negeri muslim yang mengirimkan tentara untuk membantu palestina dalam peperangan ini. Yang mereka lakukan hanyalah kecaman-kecaman yang tidak berarti. Bahkan kecaman yang dilontarkan seluruh negara terhadap perbuatan zionis hanya dianggap sebagai gonggongan anjing belaka yang tidak menyurutkan kebiadaban zionis dalam melancarkan aksi mereka.

Hal tersebut dikarenakan kecaman yang dilontarkan khususnya negeri-negeri muslim, berbanding terbalik dengan perbuatan yang mereka lakukan. Seperti negara Turki meski mengecam, faktanya sampai saat ini masih melakukan hubungan diplomatik yang baik dengan zionis Israel. Arab Saudi malah melakukan pesta tahunan dengan mengadakan konser musik yang sangat megah di tengah menderitanya muslim Palestina. Dan negeri -negeri muslim lainnya melakukan hubungan normalisasi. Hal tersebut dianggap sebagai penghianatan terhadap muslim Palestina.

Salah satu penyebab perpecahan khususnya negeri-negeri muslim saat ini tidak lain dikarenakan rasa nasionalisme yang ditanam dan disuburkan oleh kapitalisme. Dengan demikian, mereka mudah menguasai dan mengendalikan negeri-negeri muslim. Sementara itu, di balik perpecahan negeri-negeri muslim kapitalisme menjadikan Israel anak asuhnya. Sehingga semakin hari Israel semakin berani melakukan penyerangan terhadap kaum muslim.

Dengan demikian peperangan ini menjadi tidak seimbang karena peperangan yang terjadi antara milisi yang tidak didukung oleh negara lain bahkan oleh kepala negaranya sendiri sedangkan pihak penjajah didukung oleh negara adidaya yang menjadi penguasa dunia. Di sisi lain Islam menjadikan pembelaan terhadap saudara muslim yang sedang membutuhkan bantuan adalah suatu kewajiban yang harus dilaksakan muslim lainnya.

Seperti hadis Rasulullah saw.:

“Kaum muslim ibarat satu tubuh, jika ada anggota tubuh yang sakit. Maka semua akan merasakan sakit.” (H.R. Bukhori)

Dari hadits di atas jelaslah Islam tidak mengenal nasionalisme. Kaum muslimin tidak tersekat-sekat, melainkan bersatu layaknya satu tubuh.

Dan dalam Al Qur’an Allah berfirman:

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (Q.S. Al- Hujurat: 10)
Sebelum kejayaan Islam berhasil diruntuhkan oleh kaum munafik, Kaum muslimin bersatu di bawah naungan khilafah. Khilafah adalah negara yang menerapkan hukum Islam secara kaffah. Khilafah akan menjadi perisai bagi seluruh kaum muslim di dunia. Khilafah akan melindungi kaum muslim dari bahaya termasuk serangan musuh yang mengancam keselamatan.

Sebagaimana hadis Rasulullah saw.
“Sesungguhnya Al Imam (Khalifah) itu adalah perisai, dimana orang-orang akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan kekuasaannya.” (H.R. Bukhori, Muslim, Ahmad dan Abu Daud)

Dengan tegaknya khilafah, muslim Palestina tidak akan teraniaya dan terhinakan seperti saat ini. Karena khilafah akan melindungi dan memenuhi hak-hak semua kaum muslim di seluruh dunia. Keadaan yang terjadi pengeboman tempat tinggal, rumah sakit, sekolah dan fasilitas umum lainnya bahkan pengusiran penduduk tidak akan terjadi karena mereka akan mendapatkan perlindungan dari khilafah.

Khilafah akan menuntaskan semua permasalahan yang terjadi dengan solusi yang tepat. Tanah Palestina adalah tanah kharajiah milik kaum muslim yang berhasil di futuhat pada masa Khalifah Umar bin Khattab yang penuh perjuangan untuk mendapatkannya. Di bawah pimpinan panglima Salahuddin Al Ayyubi kaum muslim berhasil merebut tanah Al Quds dari tangan penjajah.

Semenjak itu, tanah Palestina sangat dijaga oleh para Khalifah dengan segenap jiwa raga. Seperti ultimatum yang dilontarkan oleh Sultan Hamid II yang dengan tegas menolak permintaan Teodore Hezrl yang meminta tanah Palestina.

Dengan demikian seharusnya arahan perjuangan kaum muslim untuk membela Palestina adalah dengan menegakkannya kembali Daulah khilafah sebagai negara pelindung bagi umat Islam. Karena hanya dengan khilafah Kaun muslim akan terlindungi dari kebiadaban zionis yahudi dan sekutunya.

Wallahualam bissawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *