Oleh: Sumeilina (Aktivis Muslimah Lubuklinggau)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Memasuki masa new normal, muncul kekhawatiran yang dirasakan para orangtua terkait kegiatan sekolah. Yakni, bagaimana keamanan terkait kesehatan anak-anak mereka nantinya.
Terkait hal itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan, hanya sekolah di zona hijau yang dapat kembali membuka pengajaran secara tatap muka di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Artinya sekolah tersebut dapat kembali buka untuk menerapkan kegiatan belajar mengajar.
Meski begitu, waktu dimulainya tahun ajaran baru belum diputuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
“Hanya sekolah di zona hijau yang dapat membuka sekolah dengan tatap muka. Tanggal pastinya menunggu pengumuman Mendikbud,” ujar Plt Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Hamid Muhammad saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (4/6/2020). (https://www.tribunnews.com/pendidikan/2020/06/05/kemendikbud-sekolah-di-zona-hijau-boleh-selenggarakan-pendidikan-metode-tatap-muka)
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait “new normal” kini telah di terapkan di berbagai kota-kota besar yang sebelumnya sudah menerapkan psbb, semula semua ditutup baik itu tempat hiburan, tempat ibadah, wisata, dan departemen store, kini semua nya sudah kembali dibuka dengan menerapkan new normal dan senantiasa memperhatikan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, selalu mencuci tangan, dan tetap social distancing/pshycal distancing. Namun ada yang masih membuat masyarakat resah dan bingung yaitu masalah kegiatan belajar mengajar di sekolah yang semula dengan sistem daring atau online kini pemerintah tengah mempertimbangkan untuk membuka kembali sekolah-sekolah namun hanya untuk daerah yang berada di zona hijau atau tidak ada nya yang terdampak covid-19.
Tentu saja hal ini menimbulkan keresahan bagi orang tua, mengingat banyaknya masyarakat yang menganggap kebijakan new normal ini bukanlah solusi dengan kepastian namun dianggap masih abu-abu, karena faktanya kini korban covid-19 justru semakin bertambah yang tentu saja menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua ketika sekolah dibuka kembali sekalipun berada di zona hijau.
Maka penting sekali tindakan tegas dari pemerintah untuk mengedukasi masyarakat mengingat masyarakat kini semakin mudah terkena serangan panik dikarenakan berita hoax atau data yang tidak transparan sehingga menimbulkan keraguan bagi oranng tua untuk melepaskan anaknya bersekolah kembali, maka penting bagi sebuah negara dalam menyiapkan berbagai persiapan terutama perihal pendidikan mengingat anak-anak adalah aset negara yang sangat berharga sehingga tidak bisa dengan cara semmbrono dalam mengatasi masalah yang kompleks ini.
Tentu saja peran negara dan kebijakan pemimpin yang adil, transparan, serta menyelamatkan inilah yang ditunggu masyarakat dan semua tidak akan pernah didapatkan di negeri demokrasi dengan hukum buatan manusia, dan kebijakan yang keluar hanyalah sekedar menenangkan tidak memberikan solusi mengakar, dan islam sudah jauh hari memberikan solusi yang tepat dari permasalahan ini yaitu mengutamakan keselamatan peserta didik, mengedukasi para orang tua tentang bagaimana menghadapi wabah yang benar, dan setiap kebijakan yang keluar dari pemimpin di bawah naungan islam pasti senantiasa di patuhi oleh masyarakatnya karena hukum yang berlaku mutlak dari Allah dan tidak bisa diganggu gugat.
Rasulullah ﷺ bersabda, “..Imam (Khalifah) raa’in (pengurus rakyat) dan dia bertanggungjawab terhadap rakyatnya”
(HR Ahmad, Bukhari)
Inilah hadist rasulullah saw yang menyatakan dengan tegas bahwa pemimpin lah yang seharusnya senantiasa mengurusi umatnya dari berbagai aspek termasuk masalah kesehatan dari masyarakatnya, dan itu semua hanya bisa didapatkan di sistem yang menerapkan hukum Allah yaitu khilafah islamiyah
Wallahu’alam bisshawab
