MUDIK AMAN DAN NYAMAN HANYA DENGAN PENERAPAN SYARIAH ISLAM 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

MUDIK AMAN DAN NYAMAN HANYA DENGAN PENERAPAN SYARIAH ISLAM 

 

Muryani

Ibu Rumah Tangga dan Pengemban Dakwah

Setiap tahun momen lebaran adalah momen yang ditunggu-tunggu bagi setiap kaum muslim momen di mana mereka menjadikannya sebagai ajang silaturahmi. Apalagi bagi mereka yang memang notabene perantau, di mana tidak setiap saat bisa pulang kampung, kadang mereka menggunakan momen lebaran saja agar dapat pulang kampung. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab kemacetan yang tidak dapat terhindarkan saat mudik lebaran, begitu pula dengan kecelakaan yang terjadi di jalan raya.

Bagi masyarakat memiliki finansial lebih tidak menjadikan mudik itu sesuatu yang menjadi masalah. Meraka bisa menggunakan alat transfortasi apapun yang mereka inginkan tanpa harus memikirkan uang, namun berbeda dengan masyarakat kelas menengah ke bawah yang ingin pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarga dan saudara, alat transfortasi yang menjadi kendala karena kemampuan keuangan yang mereka miliki. Maka yang dapat dijadikan salah satu rujukan adalah dengan mengendarai motor yang memiliki resiko dan bahaya lebih besar apalagi jika jarak yang di tempuh adalah jarak yang jauh .

Selama mudik lebaran 18-20 april 2023 Korps lalu lintas (korlantas) Polri mencatat ada 365 kecelakaan yang terjadi. Jumlah kecelakaan mudik tahun ini turun 63% dibanding tahun yang lalu, sebanyak 979 kasus dari total 365 kecelakaan tersebut terdapat 47 korban meninggal dunia, 33 korban luka berat, dan 503 korban luka ringan dan di antara mereka yang mengalami kecelakaan adalah mayoritas sepeda motor. (Kompas.com 21-4-2023).

Setiap momen lebaran kecelakaan lalu lintas dapat dipastikan terjadi setiap tahunnya. Pemerintah selalu mengupayakan agar kecelakaan yang terjadi di setiap tahun itu selalu berkurang. Ada 2 faktor yang menyebabkan kecelakaan terjadi di setiap momen lebaran.

Pertama infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya aman bagi pemudik. Menjelang arus mudik pemerintah biasanya akan melakukan perbaikan jalan agar para pemudik aman dan lancar pada faktanya perbaikan jalan yang dilakukan pemerintah tidak dilaakukan secara optimal dan totalitas karena mereka hanya memperbaiki jalan dengan menambal bagian yang rusak saja tidak dengan perbaikan secara total .

Hal ini membuktikan bahwa keseriusan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur publik seperti jalan raya yang aman dan nyaman masih setengah hati. Masih banyak peringatan hati-hati karena jalan bergelombang, tidak rata dan berlubang. Ini adalah salah satu bukti bahwa perbaikan jalan yang dilakukan pemerintah belum maksimal.

Yang kedua bagi masyarakat yang mempunyai penghasilan menengah ke bawah mudik dengan menggunakan motor adalah solusi karena lebih hemat biaya. Karena alasan itulah para masyarakat kelas menengah ke bawah menggunakan motor dengan alasan keuangan dan efisien waktu.

Selain faktor manusia seperti kelalaian, kecerobohan kelelahan dan sebagainya ada faktor lain yang turut andil dalam kecelakaan lalu lintas diantaranya adalah kondisi kendaraan yang tidak layak, kondisi lingkungan, jalan yang rusak tidak berfungsinya marka, rambu dan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau tabrakan hewan. Walaupun demikian tetap ada kelalaian pemerintah memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan yang melintasi jalan raya yang merupakan sarana umum yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah dengan menyediakan infrastruktur yang memadai.

Negara dalam hal ini adalah sebagai penguasa bertanggung jawab memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi rakyat untuk dapat menikmati sarana publik, Rasulullah saw bersabda,

“Imam/penguasa adalah raa’in dan penanggung jawab urusan rakyatnya.”(HR Bukhari)

Dalam sistem kapitalis, mengharapkan tanggung jawab total negara adalah sebuah impian semata. Tanggung jawab negara yang hakiki hanya akan ada dalam sistem Islam yang menerapkan syariah secara kaffah. Maka sudah seharusnya kita kembali kepada Islam.

Wallahua’lam Bishshawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *