MINIM ANTISIPASI KASUS DBD, MENGANCAM KESELAMATAN GENERASI

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

MINIM ANTISIPASI KASUS DBD, MENGANCAM KESELAMATAN GENERASI

Anna Franicasari

Aktifis dakwah

 

Agama memainkan peran penting pada kehidupan dan pengalaman manusia,Agama berperan sentral dalam menentukan kehidupan seseorang. Agar jiwa tetap positif dan sehat, sangat dianjurkan untuk selalu mengikuti semua aturan dan larangan agama khususnya dalam Islam seperti sholat, dzikir, doa dan kegiatan lain yang menenangkan jiwa seseorang.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ

Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi sesuatu (penyakit) yang terdapat dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin. (QS. Yunus 57)

Musim penghujan tiba ,pada saat ini masyarakat diperlukan untuk selalu siapsiaga dalam kasus DBD disebabkan oleh virus Dengue, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes. Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya DBD banyak timbul genangan-genangan air di sekitar pemukiman seperti talang air, ban bekas,karena kepadatan populasi nyamuk penular.

Gejala awal demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung, kadang disertai adanya tanda-tanda perdarahan, pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian. Menteri kesehatan menghimbau pemerintah daerah untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas. Sosialisasi kepada masyarakat untuk melaksanakan kegiatan PSN 3M. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air dan masih banyak lagi.

Perilaku hidup sehat sangat dianjurkan,guna mengantisipasi terjadinya DBD pada anak-anak umumnya. Kasus DBD di Indonesia terus meningkat tiap tahun nya. Dikarenakan perubahan iklim dengan suhu yang memanas serta fenomena El Nino membuat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat signifikan. DBD terbesar terjadi pada usia remaja dan anak-anak yaitu usia 16-25 tahun sebanyak 342 orang dan usia 1-15 tahun sebanyak 272 orang.

Bukti kegagalan sistem kapitalisme Sistem pelayanan kesehatan berbasis komersialisasi. Kesehatan menjadi jasa yang dikomersialkan. Sehsrusnya negara menyiapkan mekanisme sarana RS dan pelayanan gratis pada masyarakat. Namun dengan sistem yang berlaku saat ini kesehatan menjadi sangat mahal dan membebani masyarakat, fasilitas terbatas, pelayanan yang diterima tak sama. Jika sudah terlanjur sakit dan dirawat maka akan butuh biaya yang besar untuk pulih kembali. Upaya pencegahan pun menjadi pilihan, namun ternyata hal itu tidak bisa diserahkan secara mandiri. Butuh dukungan sistem yang mumpuni.

Semua ini lebih dari cukup untuk membuktikan kegagalan kapitalisme dalam merespon persoalan kehidupan khususnya masalah DBD. Upaya pencegahan bahkan pengobatan perlu dilakukan segera. Namun harus dengan pijakan yang benar, bukan dengan paradigma sekuler kapitalistik.

Paradigma Islam yang shahih, syariat akan diterapkan dalam bingkai Khilafah dan mampu mewujudkan keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh jiwa. Khalifah sebagai pemimpin tunggal memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengurusi rakyatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang artinya:

“Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya (HR. Bukhori)

Dari sisi kebijakan sistem kesehatan yang diimplementasikan, penguasa akan membangun fasilitas umum pencegah penyakit dan fasilitas pengobatan bagi yang sakit. Semuanya dapat diakses dengan mudah, murah, bahkan gratis. Tenaga kesehatan yang memadai dan sesuai dengan kompetensinya untuk melayani rakyat. Bukan semata-mata untuk menjual jasa pada rakyat. Dengan pengelolaan tata ruang dan kebersihan kota agar masyarakat makin terdorong untuk menerapkan pola hidup sehat. Negara akan memetakan daerah yang rawan terkena genangan air dan membuat kebijakan tegas terkait izin pendirian bangunan di wilayah tersebut. Semuanya didukung penuh oleh keuangan dari baitul mal yang kuat dan stabil. Baitul mal memiliki tiga pos pemasukan yakni fa’i dan kharaj, kepemilikan umum, dan sedekah. Pembelanjaan dilakukan sesuai dengan pos-posnya. Tentu pengambilan kebijakan didasarkan pada sistem politik Islam yang terikat dengan halal haram.

Dengan sistem Islam urusan menjaga kesehatan termasuk lingkungan, bukan hanya mengandalkan tiap individu dalam masyarakat. Negara juga harus menyiapkan upaya pencegahan dengan teknologi unggul dan merata disemua wilayah daulah islam.

Wallahu alam bish-shawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *