Menilik Merebaknya HIV/AIDS di Kota Banjar

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Menilik Merebaknya HIV/AIDS di Kota Banjar

Oleh Nina Iryani S.Pd

Kontributor Suara Inqilabi

 

Kebersihan adalah pangkal kesehatan. Bersih jasmani, rohani, tempat dan keadaan masyarakat sekitar bahkan negara pun perlu menerapkan pola hidup bersih menuju kesehatan.

Pola makan sehat, aktifitas sehat, pola pikir sehat, jiwa yang sehat, lingkungan, masyarakat bahkan negara yang sehat menjadi pionir penting impian seluruh manusia di muka bumi ini.

Siapa orang yang tidak ingin bersih dan sehat? Semua menginginkannya. Hanya saja, ketidakpuasan, keegoisan, emosi dan tata kelola hati, pikiran, penyaluran syahwat, pergaulan, bahkan perilaku menyimpang lainnya menjadi yang utama bagi sebagian manusia yang kecewa terhadap keadaan. Dalam menghadapi Hal tersebut, tidak didampingi kualitas iman, logika dan pola pikir menuju kehidupan mendatang.

Oleh karena itu, terjadi penyimpangan dari logika dan imannya, sehingga terjadi kesalahan dalam bertindak. Selanjutnya, menyebabkan sakitnya mental, rusaknya perilaku, penyakit fisik berat bahkan sampai mengakibatkan kematian.

Baru-baru ini, di Kota Banjar pun demikian. Tontonan yang jadi tuntunan generasi muda tanpa penyaringan, buram membedakan mana halal dan mana haram, seolah tidak jelas mana benar mana salah. Sehingga pergaulan pun menjadi kacau.
Kerusakan pola pikir, tontonan, sikap, pergaulan, dan perasaan, akhirnya timbullah penyimpangan.

Anak-anak batita sampai yang sudah tua renta jadi korban semua kekacauan ini. Mulai dari narkoba, sex bebas, minuman keras yang dijual bebas, LGBTQ+ dan lain-lain berujung pada berbagai penyakit kelamin, frustasi, HIV/AIDS bahkan kematian.

Harapanrakyat com, – Ketua Ikatan Dokter (IDI) Kota Banjar, Fuad Hanif mengungkapkan bahwa kasus orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di kota Banjar, jumlahnya terus bertambah. Bahkan menurutnya Jawa Barat sendiri masuk 5 besar nasional. Sehingga harus ada upaya pencegahan sejak dini.

Oleh karena itu, untuk menekan angka tersebut, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) bersama (IDI), kota Banjar gencar melakukan sosialisasi penanganan HIV/AIDS dan LGBT.
Salah satunya dengan melaksanakan sosialisasi di SMA Negeri 1 Banjar, Jum’at (18/8/2023), dengan cara safari keliling ke sekolah-sekolah. Adapun targetnya adalah para pelajar Sekolah Menengah ke Atas (SMA).

Kasus ODHA di kota Banjar bertambah, ini jumlahnya sampai Juli 2023, Fuad mengatakan,

“Beberapa materi yang dipaparkan, diantaranya tentang bagaimana cara penularan HIV, perjalanan virus HIV sampai menjadi AIDS. Kemudian gejala dari penderita HIV sampai AIDS dan upaya pencegahannya.”

“Edukasi yang kami sampaikan, terkait bagaimana para pelajar ini, memahami bahaya HIV/AIDS dan cara pencegahannya,” kata Fuad kepada Harapanrakyat.com. Jum’at (18/8/2023).

“Saya rasa masih kurang ya untuk sosialisasi ini. Karena harus banyak edukasi dari komite penanggulangan AIDS KPA. Ini kita juga berkolaborasi dengan KPA.” Ujarnya.

Sementara itu, pelaksanaan program KPA kota Banjar, Syahid Burhani mengatakan, berdasarkan data yang ada di KPA, dari Januari sampai Juli 2023, terjadi penambahan kasus ODHA, sebanyak 34 orang.

“Data sampai pada bulan Juli itu, terdapat penambahan sebanyak 34 kasus. Laki-laki 25 orang dan perempuan 9 orang. Kami juga akan melanjutkan, validasi data dengan Dinas Kesehatan.” Katanya. (Muhlisin/R5/H.R-Online/).

Begitu banyak upaya yang telah dilakukan oleh IDI dan KPA guna menekan laju pertumbuhan penularan penyakit HIV/AIDS, namun nyatanya tiap tahun korban masih mengalami peningkatan.

Karena, ternyata terdapat banyak alasan sebagai faktor-faktor penularan tersebut terus terjadi. Diantaranya:
1) Tontonan pornografi dan porno aksi yang sangat mudah di akses diberbagai web dan situs-situs legal pemerintah,
2) Tontonan sinetron, iklan-iklan yang kurang berkualitas bagi para penikmat TV, internet, dan radio,
3) Perilaku para pejabat negara yang mencontohkan aksi tidak baik, seperti pernah terjadi kasus saat rapat negara, ada pejabat yang malah sedang nonton pornografi dan porno aksi,
4) Lingkungan masyarakat yang tidak sehat mulai dari penggunaan kata-kata kasar, perilaku abai terhadap anak-anak yang berpakaian serba terbuka, pacaran dan sebagainya,
5) Abai atau terlalu sibuknya orang tua di rumah terhadap anak-anaknya selama di rumah, seperti bekerja dengan jam kerja tinggi hingga jarang dirumah, anak mengakses apa saja, bergaul dengan siapa saja bahkan orang tua di rumah tidak tahu, dan sebaginya,
6) Kurangnya pendidikan agama di sekolah,
7) Kurangnya keterbukaan anak terhadap orang tua dan guru (tidak bersedia curhat atau lebih percaya pada temannya daripada pada orang tua dan guru).

Berdasarkan Qur’an surat Yunus ayat 44:

“Sesungguhnya Allah tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat dzalim pada diri mereka sendiri.”

Dalam sebuah Hadits Qudsi, Rosulullah SAW pernah menyampaikan:

“Sesungguhnya Allah SWT berfirman pada hari kiamat, “Hai anak Adam, Aku sakit, tetapi kamu tidak menjenguk-Ku, ” Dia berkata “Wahai Rabbku, bagaimana aku menjenguk-Mu padahal Engkau adalah Rabb semesta alam?” Dia berfirman “Tahukah kamu bahwa hamba-Ku si fulan sakit tapi kamu tidak menjenguknya. Tahukah kamu jika kamu menjenguknya, kamu akan mendapati aku berada di sisinya.” (H.R Muslim).

Demikian pula Rasullullah SAW bersabda:

“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali oleh orang mukmin yaitu jika ia mendapat kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapatkan kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya.”(H.R Muslim).

Demikian Islam sebagai solusi tuntas hadapi berbagai urusan umat, aturannya dari Allah, untuk manusia, agar manusia kembali pada-Nya dalam keadaan bahagia dunia dan akhirat.

Pendidikan agama adalah tameng terbaik mewujudkan generasi hebat, generasi sehat, generasi gemilang.
Islam rahmatan lil ‘alamiin, tanpa Islam kacau pergaulan, tanpa Islam bermunculan penyakit dan kejahatan.

Saatnya kembali pada Islam, hentikan sistem kapitalis, entaskan HIV/AIDS, tutup rapat semua celah kebatilan. Banjar sehat, Indonesia jaya, dunia menjadi aman.

Wallahu’alam bishshawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *