Mengenang Kemenangan Islam di Bulan Ramadhan untuk Menorehkan Kemenangan Masa Kini

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Mengenang Kemenangan Islam di Bulan Ramadhan untuk Menorehkan Kemenangan Masa Kini

Nina Iryani S.Pd

Kontributor Suara Inqilabi

 

Jika hari Jum’at adalah sayyidul ayyam (induknya hari), maka bulan Ramadhan adalah sayyidu syuhur (induknya bulan).

Menilik sejarah kemenangan Islam dibulan Ramadhan, Islam agama sempurna nan paripurna mensejahterakan umat. Namun kini, aturan buatan manusia memporak-porandakan kesejahteraan itu menjadikan sekuler, pemisahan agama dari kehidupan yang mengagungkan harta, tahta dan syahwat semata. Padahal sistem ini hanya menyibukkan kita dengan sesuatu yang akan kita tinggalkan, sebab setelah kematian datang, ketiga hal tadi hanya menyita waktu tapi tak sempat menjadi berkah.

Menilik sejarah kemenangan Islam sebagai cermin kemenangan Islam di periode berikutnya, diantaranya:

1. Perang Badar Al-Qubro, yaitu pertempuran yang pertama terjadi dalam sejarah, perang ini berlangsung pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah.

2. Fatih Makkah, (penaklukan kota Makkah) yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW, pertempuran ini terjadi pada tanggal 10 Ramadhan tahun ke-8 Hijriyah.

3. Ma’rakah Buwaib, yaitu pertempuran antara kaum muslimin melawan Persia di daerah Buwaib, Irak, perang yang dipimpin oleh Mutsanna bin Haritsa ini terjadi pada bulan Ramadhan tahun 13 H.

4. Ma’rakah Qodisiah, yaitu peperangan yang terjadi pada bulan Ramadhan tahun 15, kaum muslimin dipimpin oleh Sa’ad bin Abi Waqas, melawan pasukan Persia di Qodishiah dan berhasil membawa kemenangan.

5. Ma’rakah Nuba, yaitu pertempuran yang terjadi pada bulan Ramadhan tahun 31 H. Umat Islam yang dipimpin oleh Abdullah bin Abi Sarh. Berhasil meraih kemenangan atas pasukan Koptik yaitu setelah mengepung ibu kota Dongola Nubia, di Selatan Mesir.

6. Penaklukan kota Rhodes, oleh kaum muslimin yang dipimpin oleh Junadah bin Abi Rodhes, itu adalah sebuah pulau yang terletak di Laut Tengah. Pulau ini sering digunakan oleh pasukan Romawi untuk menyerang kapal-kapal kaum muslimin, yang lewat diperairan tersebut. Penaklukan ini terjadi pada bulan Ramadhan tahun 53 H.

7. Penaklukan kota Andalus, yaitu pada tanggal 28 Ramadhan tahun 92 H. Kaum muslimin dipimpin oleh Tariq bin ziyad, melawan tentara Goth, di daratan Andalus itu atau sekarang disebut dengan Spanyol, dalam peperangan tersebut kaum muslimin, berhasil meraih kemenangan.

8. Penaklukan India dan Pakistan, oleh pasukan Islam dibawah komandan Qasim bin Muhammad Ats-Tsaqafi, peperangan ini terjadi pada bulan Ramadhan tahun 94 H.

9. Fathu Umuriyah, ( penaklukan kota Amuriyah) dari kekaisaran Bizantium, yaitu pada bulan Ramadhan tahun 223 penaklukan yang digagas oleh Khalifah Mu’tasim terjadi ketika raja Romawi menyerbu kaum muslimin dan memotong hidung serta telinga tahanan kaum muslim, mendengar kejadian tersebut, Khalifah Mu’tasim dengan segenap pasukannya berhasil menyerang pasukan Romawi dan menaklukan kota Amuriyah.

10. Penaklukan kota Sirakusa, pada bulan Ramadhan tahun 264 kota terbesar di Sisilia, itu berada dibawah kekuasaan Romawi dan setelah pengepungan yang berlangsung sembilan bulan, kota tersebut berhasil ditaklukan kaum muslimin dibawah pimpinan Ja’far bin Muhammad.

Allah berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

(TQS Al-Baqarah ayat 183).

Allah kemudian berfirman:

“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

(TQS. Al-Baqarah ayat 184).

Demikian Allah perlihatkan kemuliaan bulan Ramadhan, bulan yang bukan hanya mewajibkan kita berpuasa, tetapi juga mewajibkan kenangan kita umat Islam seperti sejarah Islam masa lalu, maka masa kini adalah kewajiban kita memenangkannya kembali.

Apa kabar Palestina yang hampir 100 tahun terjajah fisik? dunia masih diam membisu, penjajah dengan sekutunya setiap hari menghancurkan dan membunuh kaum muslim di sana. Apa kabar Indonesia dan negeri-negeri lain yang juga dijajah dengan pemikiran, gaya hidup, tontonan, makanan dan sebagainya dari sistem buatan penjajah?

Tidak heran, di berbagai negeri semakin banyak penyimpangan dan kejahatan yang semakin tidak malu untuk diumbar seperti bullying, membunuh manusia tidak berdosa, membela penjajah, korupsi merajalela, abai terhadap kesejahteraan masyarakat dan lain sebaginya. Mari bersatu, mari kita menorehkan sejarah untuk kemenangan Islam, bangkitnya umat demi kesejahteraan dan peradilan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan penerapan Islam kaffah dan meninggalkan sistem kapitalisme.

Wallahu’alam bish-shawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *