Menelaah Murtadnya Sukmawati Soekarno Putri

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh Athiefa Dienillah (Ibu Pemerhati Masalah Sosial)

 

Putri Presiden Proklamator Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri akan menjalani ritual pindah agama dari agama Islam ke Hindu. Pelaksanaan ritual tersebut, akan digelar di Kawasan Sukarno Center Heritage di Bale Agung Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Selasa (26/10) mendatang.

(CNN Indonesia, 22/10/2021)

 

Suara.com (23/10/2021) merangkum beberapa perilaku Sukmawati yang sering memicu kontrovesi ditengah masyarakat Indonesia.

 

1. Kontroversi Puisi Berjudul ‘Ibu Indonesia’

 

Puisi yang dibacakan Sukmawati, dianggap melecehkan umat Islam, dibacakan diacara 29 tahun Anne Avanti berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Menyandingkan syariat Islam dengan sari konde, adalah sesuatu yang dirasa tidak pantas.

“Kalau saya harus jujur dia lebih parah dari Ahok” ujar Denny di Markas Polda Metro Jaya.

 

2. Penggunaan ijazah palsu

 

mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif dari Partai Nasional Indonesia Marhaenisme untuk Pemilihan Umum 2009. Ijazah yang disertakan Sukmawati dalam melengkapi berkas dianggap sebagai ijazah palsu.

 

KPU dan Badan Pengawas Pemilu mendapat kepastian hal tersebut dari pihak SMA Negeri 3 Setiabudhi Jakarta, bahwa Sukmawati tidak pernah menamatkan sekolahnya di SMAN 3 Setiabudi, Padahal saat mendaftar sebagai caleg, Sukmawati melampirkan ijazah SMAN 3 Jakarta untuk kelulusan 1970.

 

3. Tuduhan Penistaan Agama

 

Pada 15 November 2019, Sukmawati Soekarnoputri dilaporkan atas dugaan penistaan agama akibat pernyatannya yang membandingkan Nabi Muhammad dengan sang ayah, Soekarno. Pernyataan itu ia utarakan dalam acara diskusi bertajuk “Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme”.

 

Melihat rekam jejak perilaku Sukmawati yang demikian, maka merupakan sesuatu yang ‘wajar’ bila hari ini ia memilih untuk murtad dari agama Islam. Kebencian terhadap Islam, seolah sesuatu yang jelas ia nampakan. Jadi dengan alasan apa ia mencoba mempertahankan agamanya?

 

Dalam QS. An Nahl : 2, jelas Allah menyatakan, bahwa agama Islam diwahyukan kepada hamba hamba-Nya yang dikehendaki Allah Swt. Saat hari ini ia proklamirkan kemurtadannya, maka jelas kita paham ia bukan orang yang dikehendaki Allah ada dalam barisan hamba-Nya yang mendapat petunjuk Allah bukan?

 

“Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: “Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku”.

 

Maka tak perlu gonjang ganjing memperbincangkan masalah kemurtadan ini. Karena dalam Islam murtad adalah aib yang sanksinya adalah mati. Jadi harusnya, jangan bangga menjadi murtadin.

 

Penyebab murtad dalam pandangan Islam.

 

Faktor keluarga

Kepala Sukarno Center di Bali Arya mengatakan perpindahan Sukmawati ke agama Hindu sudah melalui proses yang panjang. Pihaknya juga menyampaikan pindahnya Sukmawati Soekarnoputri ke agama Hindu sudah melalui proses persetujuan dengan keluarga (suarabogor.id, 23/10/2021)

 

Mengutip dari terkini.id_jaringan suara.com, sabtu 23/10/2021, Kepala Sukarno mengatakan, “Beliau (Sukmawati) memutuskan tepat di usia yang ke-70 tanggal 26 Oktober besok, ia akan berpindah ke agama eyangnya, ibunda bung Karno Ida Ayu Nyoman Rai Srimben. Beliau memutuskan untuk kembali ke Hindu Dharma”

 

Sungguh benar apa yang disabdakan oleh Rasul Saw,

Dari Abu Hurairah, Nabi Saw bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah. Orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi.

 

Faktor Lingkungan

 

Selain faktor keluarga, faktor lain penyebab murtadnya seseorang adalah lingkungan yang melingkupinya. Seseorang akan dikenali dari temannya.

Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

“(Agama) seseorang (dikenal) dari agama temannya maka perhatikanlah siapa temanmu.” (As Shahihah 927)

 

Ibnu Mas’ud berkata :

 

“Nilailah seseorang itu dengan siapa ia berteman karena seorang Muslim akan mengikuti Muslim yang lain dan seorang fajir akan mengikuti orang fajir yang lainnya.” (Al Ibanah 2/477 nomor 502 dan Syarhus Sunnah Al Baghawi 13/70)

 

Dalam okezone.com 22/10/2021 , Kepala Sukarno center Arya wedakarna mengatakan, “Kalau saya sebagai saksi perjuangan beliau. Melihat beliau itu seoertinya kok selama ini suka dengan Hindu dan Bali. Selalu minta datang ke Pura pura, sudah puluhan tahun ini dan duka membaca kitab suci Hindu, suka berdiskusi dengan para biksu, para pendeta dan pemangku kami”

 

Jadi bisa dipahami, murtadnya Sukmawati adalah pilihan yang diambil karena ia memang berada dilingkungan mereka. Berpindah agama seolah permainan dan senda gurau saja. Sungguh mereka adalah orang orang yang tertipu kehidupan dunia. Seperti yang difirmankan Allah dalam QS Al-A’raf 51,

 

(Mereka) orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Maka pada hari ini (Kiamat), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu melupakan pertemuan hari ini, dan karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami. Naudzubillah mindzalik.

 

Faktor sistem/negara

 

Persoalan murtad dalam islam adalah persoalan yang membutuhkan campur tangan negara didalamnya. Negara bertanggungjawab atas rakyatnya termasuk dalam hal menjaga aqidahnya. Disebutkan dalam hadits,

 

“Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR al-Bukhari)

 

Karenanya negara harus turun tangan jika ada warganya yang murtad. Mulai dari menasehati nya, memberinya waktu, hingga menghukumnya dengan hukum mati jika tak mau kembali lagi kepangkuan Islam.

 

Sayangnya kita tidak hidup dalam sistem yang menerapkan hukum Islam, maka hari ini kita disuguhi tontonan ‘aib’ yang justru diramaikan. Seolah hal tersebut merupakan sebuah ‘kebanggaan’. Padahal sanksi hukum bagi mereka yang murtad adalah kematian.

 

Wallahu alam.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *