Oleh: Vonny Rafika (Aktivis Muslimah dari Surabaya)
Revisi Konten Pelajaran terkait Khilafah dan Jihad
Kementerian Agama (Kemenag) melakukan revisi terhadap konten ajaran terkait khilafah dan jihad dalam pelajaran agama Islam di madrasah. Hal itu ditegaskan dalam Surat Edaran B-4339.4/DJ.I/Dt.I.I/PP.00/12/2019 yang ditandatangani Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag Ahmad Umar.
Dalam salinan surat yang diterima CNNIndonesia.com disebutkan bahwa Kemenag melakukan revisi terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar (KI-KD) untuk pengarusutamaan moderasi beragama serta pencegahan paham radikalisme di satuan pendidikan madrasah.
“Kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar Tahun Pelajaran 2019/2020. Terkait KI-KD yang membahas tentang Pemerintahan Islam (Khilafah) dan Jihad yang tercantum dalam KMA 165 Tahun 2014 dinyatakan tidak berlaku dan telah diperbaui dalam KMA 183 Tahun 2019. Implementasi KI-KD dalam pembelajaran dan penilaian hasil belajar Tahun Pelaharan 2019/2020 mengacu pada Kl-KD yang tercantum dalam KMA 183 Tahun 2019,” tulis surat yang diterbitkan pada 4 Desember 2019. (CNNIndonesia.com).
Penghapusan Konten Ajaran Khilafah dan Jihad ; Menyalahi Ajaran Islam
Kalau ciptaan manusia memiliki aturan pakai, yang mana aturan itu sebagai petunjuk/pedoman menggunakan produk tersebut. Harusnya, kita sebagai ciptaan Allah juga memliki aturan. Lantas bagaimana tatkala sebuah produk tak digunakan sesuai buku petunjuk??? Tentu saja rusak dan tidak bertahan lama!
Sama seperti kita, kita pun ciptaan. Ciptaan Allah. Kita tidak muncul begitu saja. Kita terlahir dari orang tua yang memiliki silsilah keluarga yang akan berujung pada Nabi Adam as. Sebagai ciptaan tentu kita punya aturan pakai / pedoman hidup. Pun berlaku kepada Nabi Adam as. juga di beri aturan, dilarang mendekati pohon yg Allah larang. Namun, iblis menyesatkan Beliau as.
Setiap aturan memiliki konsekuensi, maka diturunkanlah Nabi Adam as. beserta istrinya ke bumi. Dan di beri ujian sebagai khalifah di muka bumi. Aturan sama halnya cara pemenuhan sekaligus outamatic maintenance bagi manusia agar tidak terjadi sebuah damage dalam kehidupannya.
Lantas bagaimana jika aturan yang Allah tetapkan, digantikan dengan aturan lain dengan alasan bahwa aturan yang mereka (orang dzolim itu) buat lebih baik dari pada aturan Allah?
Bagaimana mungkin ciptaan membuat aturan untuk diri mereka sendiri dengan dalih bahwa mereka lebih tau dan paham daripada Allah Azza wa Jalla sebagai Pencipta-Nya??
Sebuah tanya sederhana pun muncul, bagaimana Anda bisa menurut pada aturan pencipta smartphone dalam pengguna ponsel Anda, tetapi Anda “durhaka” pada aturan Allah dan menggunakan aturan lain dalam menjalani kehidupan yang Allah berikan? Bukankah ini sebuah kemunduran berpikir yang cukup signifikan?
Bahkan dengan lancangnya mewacanakan menghapus pelajaran syariat Allah tentang jihad dan khilafah dari Pendidikan madrasah Indonesia. Lha, kita ini siapa?
Demi Allah Anda bisa melakukan itu hanya pada kurikulum pendidikan di Indonesia. Tapi tidak pada ajaran Islam yang sudah jelas tertera pada Al-Qur’an dan As sunnah.
Wallahu ‘alam bi ash shawwab.