Listrik Naik, Rakyat Kena Imbas

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Listrik Naik, Rakyat Kena Imbas

 Siti Muksodah 

Kontributor Suara Inqilabi

 

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menetapkan tarif listrik untuk Maret 2024. Tarif listrik Maret ditetapkan bersamaan dengan pengumuman tarif listrik triwulan I pada Januari-Maret 2024. Tarif listrik sepanjang periode tersebut diputuskan tidak naik atau masih sama dengan triwulan IV pada Oktober-Desember 2023. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu mengatakan, pemerintah punya pertimbangan dalam penetapan tarif listrik Januari-Maret 2024. “Tarif listrik Januari sampai Maret 2024 diputuskan tetap untuk menjaga daya saing pelaku usaha, menjaga daya beli masyarakat dan menjaga tingkat inflasi di tahun yang baru,” ujar Jisman pada Desember 2023. Penetapan tarif listrik Januari-Maret 2024 sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2023 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PLN. (kompas.com, 23/02/2024).

Memang benar penyesuaian tarif tenaga Listrik dilakukan oleh pemerintah setiap tiga bulan sekali. Karena ada beberapa pertimbangan dalam penetapan tarif listrik. Seperti nilai tukar mata uang dollar AS terhadap mata uang rupiah (kurs), Indonesian Crude Price, inflasi dan/atau harga batu bara acuan. Inilah kado baru dari pemerintah untuk masyarakat setelah pesta demokrasi dalam sistem sekuler kapitalis. Yaitu kenaikan tarif listrik dan kenaikan harga sembako terutama beras semakin mencekik rakyat.

Naiknya tarif Listrik di saat harga pangan melonjak dapat menambah beban rakyat semakin berat. Apalagi ditambah dengan gelombang PHK. Membuat kehidupan rakyat semakin sulit. Ditambah lagi dalam sistem kapitalisme ini, negara hanya berperan sebagai regulator. Negara tidak berperan sebagai pelindung dan penjaga. Sehingga rakyat dibiarkan berjuang sendirian bagaikan anak ayam kehilangan induknya. Meskipun ada annggaran subsidi yang digelontorkan sejatinya hanya sekedar tambal sulam saja dan tidak bisa menjamin terpenuhinya kebutuhan rakyat.

Listrik merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan rakyat seharusnya diberikan dengan harga murah atau bahkan gratis. Untuk itu maka negara seharusnya mengelola sendiri kebutuhan energi rakyat ini. Namun sangat disayangkan hari ini pasokan Listrik PLN ternyata tergantung pada pasokan swasta. Padahal yang namanya perusahaan swasta pastinya orientasinya adalah keuntungan. Inilah hasilnya dari penerapan sistem kapitalis demokrasi.

Disisi lain ada sistem pemerintahan yang tidak akan memberikan peluang SDA dikelolah oleh asing dan aseng. Sistem yang bisa menjamin semua kebutuhan pokok rakyatnya terpenuhi dan terjangkau oleh setiap kepala individu rakyatnya. Termasuk kebutuhan energi. Sistem pemerintahan itu tak lain yaitu sistem pemerintahan islam (khilafah).

Dimana khilafah akan menjadikan negara sebagai raa’in yang akan menjamin kesejahteraan dengan berbagai mekanisme sesuai sistem ekonomi Islam. Khilafah juga akan menjamin terpenuhinya energi melalui pengelolaan SDA secara mandiri dan hasimya dikembalikan kepada rakyat dengan harga murah bahkan bisa gratis.

Wallahu’ alam bii showab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *