Konflik Palestina dan Persatuan Ummat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Konflik Palestina dan Persatuan Ummat

Oleh Diaz Ummu Ais

Kontributor Suara Inqilabi

 

Bumi Palestina kembali berduka. Zionis Yahudi laknatullah kembali melakukan penyerangan terhadap penduduk Palestina. Serangan ini mereka anggap sebagai balasan atas serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu. Namun zionis Yahudi terus melancarkan serangannya dengan membabi buta. Tak hanya menargetkan para pejuang Palestina, tetapi rakyat sipil pun ikut menjadi korban.

Penyerangan zionis Yahudi sudah lebih dari 30 hari. Korban meninggal dunia mencapai lebih dari 10.000 jiwa, kurang lebih 4.300an anak-anak dan 2.800an wanita. Korban luka mencapai lebih dari 28.800 orang. Tak hanya itu, korban juga berasal dari tenaga medis dan juga jurnalis. Serangan bertubi tersebut juga telah menghancurkan 262.000 rumah, 18 rumah sakit, 278 sekolah, 56 masjid serta 7 gereja. Ini bukan lagi konvlik atau perang, tapi genosida. Dimana warga sipil dan fasilitas umum sudah menjadi target zionis laknatullah.

Reaksi Publik

Serangan brutal yang dilakukan oleh zionis menuai banyak reaksi. Pada Jumat (27/10/2023) PBB menggelar Sidanga Majelis Umum di Gedung Majelis Umum PBB, Turtle Bay Manhattan Kota New York, Amerika Serikat. Sidang tersebut merupakan pertemuan sesi khusus darurat ke-10 yang digelar PBB. Diantara ratusan negara yang hadir, Indonesia juga turut serta dan memberikan suara. Dari sidang tersebut, tercatat 120 negara mendukung genjatan senjata antara Palestina dan zionis. Dan Indonesia adalah salah satu yang mendukung genjatan senjata tersebut. Sedangkan sebanyak 14 negara menyatakan menolak genjatan senjata dan sebanyak 45 negara abstain atau tidak memberikan suara.

Hal ini juga di respon oleh masyarakat dunia. Mulai dari mobilisasi dana hingga boikot produk pro zionis. Berbagai kalangan berbondong-bondong menggalang dana untuk membantu Palestina. Masyarakat juga beramai-ramai melakukan gerakan boikot produk-produk yang diketahui menyokong dana untuk zionis. Gerakan ini dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial. Dan digadang-gadang menjadi bentuk dukungan nyata masyarakat terhadap para korban dari Palestina dalam krisis Gaza hingga saat ini.

Aksi dukungan terhadap Palestina juga di gelar di berbagai negara. Jutaan masyarakat dunia yang pro-Palestina menyerukan penghentian aksi pemboman yang dilakukan zionis terhadap warga palestina di Gaza. Di Indonesia sendiri aksi bela Palestina di hadiri kurang lebih dua juta orang. Aksi serupa juga di gelar Amerika Serikat yang merupakan negara yang pemerintahannya mendukung penuh apa yang dilakukan oleh zionis Yahudi.

Saat ini mata dunia tertuju pada persoalan Palestina dan zionis Yahudi, berbagai kecaman datang dari beberapa petinggi negara yang berdiri membela Palestina. Dikutip dari tvOnenews.com, Turki akan melakukan berbagai cara untuk membawa pelanggaran HAM dan kejahatan perang yang dilakukan zionis ke Mahkamah Pidana Internasional.

Indonesia juga menyikapi serangan zionis ke wilayah Gaza, hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam Sidang Majelis Umum PBB tentang Palestina, Kamis (26/10/2023). Retna menyampaikan bahwa Indonesia mengedepankan penghindaran pada pembunuhan warga sipil tetap dikedepankan. Ia juga meminta agar bantuan kemanusiaan dapat diizinkan masuk ke Gaza dengan mudah dan cepat. CNBC Indonesia.

Bolivia menjadi negara pertama yang memutus hubungan diplomatik dengan zionis. “Pemerintah (Bolivia) telah menetapkan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Negara Israel, sebagai penolakan dan kecaman atas serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional yang dilakukan di Jalur Gaza,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia Freddy Mamani pada Selasa (31/10). Menteri Kepresidenan Bolivia Maria Nela Prada juga mengumumkan negaranya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. CNN Indonesia.

Tak Cukup Boikot dan Kecaman Dunia

Banyaknya tekanan, demo, boikot dan kecaman dunia Internasional ternyata tak menyurutkan kekejaman zionis terhadap Palestina. Serangan brutal tetap dilakukan. Bahkan Rumah Sakit yang pada saat itu dipenuhi korban dan pengungsi mengalami kebrutalan bom zionis. Beberapa truk bantuan yang berhasil masuk membawa obat-obatan dan logistik tak luput dari serangan. Akibat dari serangan tersebut korban yang berjatuhan semakin bertambah.

Menanggapi kecaman dunia Perdana Menteri zionis Benjamin Netanyahu menolak seruan internasional soal gencatan senjata dan stop bombardir Jalur Gaza, Palestina. “Keputusan kabinet cukup jelas – tak akan ada gencatan senjata hingga para sandera dikembalikan,” kata Netanyahu seperti dikutip dari Haaretz.

Kondisi ini memaksa warga sipil berpindah dari Gaza Utara ke selatan. Pada Selasa (7/11/2023), dengan mengibarkan bendera putih dan memegang bukti identitas tinggi-tinggi warga Gaza utara menempuh perjalanan ke selatan. Selama jeda empat jam yang diberikan pasukan zionis agar warga sipil mengosongkan Gaza Utara. PBB mengatakan awal pekan ini bahwa setidaknya 1,5 juta dari 2,3 juta penduduk Gaza telah meninggalkan rumah mereka sejak perang dimulai. CNBC Indonesia.

Palestina Butuh Persatuan Umat

Kondisi memprihatinkan yang dialami warga Palestina ternyata tidak serta merta membuat pemimpin-pemimpin negeri muslim untuk bergerak mengirimkan pasukan militer mereka membantu Palestina melawan tentara zionis. Yang mana wilayah mereka sebenarnya berdekatan dengan Palestina.

Seperti diketahui, banyak dari negeri-negri muslim telah menjalin hubungan diplomatik dengan zionis Yahudi. Diantaranya, Uni Emirat Arab, Mesir, Bahrain, Sudan, Yordania dan lainnya. Hal ini membuat negeri-negeri muslim hanya mampu mengirimkan bantuan dan mengecam apa yang dilakukan zionis Yahudi. Dan bertambah beresiko ketika zionis Yahudi mendapat dukungan dari Amerika Serikat yang merupakan negara adidaya.

Solusi satu-satunya hanyalah adanya kekuatan besar yang mampu menandingi kekuatan zionis Yahudi. Hal ini tidak akan terwujud jika kaum muslim masih tersekat oleh nasional state atau negara bangsa. Pelestina membutuhkan persatuan seluruh kaum muslim di dunia. Sehingga akan terhimpun kekuatan besar. Kekuatan ini hanya akan terwujud melalui tegaknya Khilafah. Kaum muslim harus bersama-sama mewujudkan kebangkitan melalui dakwah. Berdakwah menyeru dan menyadarkan umat pentingnya persatuan umat dalam naungan khilafah. Karena sudah terbukti ribuan tahun kaum muslim terjaga marwahnya dalam khilafah.

Wallahu’alam bish-shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *