Kemiskinan Terus Melanda, Butuh Solusi Nyata

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Kemiskinan Terus Melanda, Butuh Solusi Nyata

Oleh Dwi Maria, A.Md

(Member Tinta Pelopor)

 

Rakyat Papua tak henti di rundung masalah, baik dari segi kemiskinan, kelaparan, teror KKB, bahkan yang terbaru Papua di landa Gempa berkesinambungan. Padahal Papua merupakan wilayah yang kaya akan SDA nya. Nakun konflik serta kemelaratan masih menimpa saudara kita di sana. (cnnindonesia.com)

Indonesia, negara yang terkenal bak zamrut katulistiwa ini masih terus merana, karena kemiskinan yang masih terus menyebar diberbagai wilayah. Kekayaan sumber daya alam yang melimpah, nyatanya hingga kini belum mampu membuat rakyatnya hidup makmur. Cita-cita luhur kemerdekaan yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 untuk mensejahterakan rakyat masih jauh panggang dari api.
Sebagaimana dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mendata pada bulan maret 2022 jumlah penduduk miskin mencapai angka 26,16 juta orang atau 9,54 persen dari total keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia. Sedangkan Jawa Timur menempati urutan pertama dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 4.181 juta orang. (liputan6.com, 18/06/2022)

Sementara itu, Dinsos Surabaya mencatat, sedikitnya 23.532 warga di wilayah setempat yang masuk dalam data kemiskinan ekstrem. Menurut Anna Fajriatin (Kepala Dinsos kota Surabaya) menerangkan, bahwa kategori kemiskinan ekstrem adalah warga yang hidupnya berada di bawah garis kemiskinan. Parameter warga yang hidupnya berada di garis kemiskinan salah satunya adalah memiliki pengeluaran sekitar Rp690 ribu per kapita. Sedangkan parameter kemiskinan ekstrem adalah pengeluaran per kapita di bawah Rp358 ribu atau 11.933 perhari. (antaranews.com, 16/10/2022)

Mengapa kemiskinan ini terus melanda, dimana letak permasalahannya dan apa solusinya?

Akar masalah

Idealnya sebuah negara yang memiliki tanah yang subur dan sumber daya alam yang melimpah dengan aneka bahan tambang yang tersimpan di perut bumi, akan dengan mudah bisa mensejahterakan rakyatnya. Karena hasil dari SDA yang ada, bisa dijadikan sebagai modal dasar untuk mengurus semua kebutuhan rakyatnya. Namun sayang, yang terjadi justru kekayaan alam yang ada diserahkan pada para korporat sedang rakyat dibiarkan melarat.

Walhasil kekayaan hanya terpusat pada segelintir orang saja, sebagaimana yang dilaporan oleh Credit Suisse, sebuah perusahaan keuangan yang berpusat di Zurich Swiss, yang menyebut bahwa satu persen kelompok terkaya di Indonesia menguasai 53,5 persen kekayaan negara. Sedangkan lima persen golongan terkaya mengendalikan 71,8 persen kekayaan Indonesia, dan 10 persen kelompok terkaya mengontrol 77,9 persen dari total kekayaan. (m.republika.co.id, 16/10/2016)

Artinya kemiskinan yang terjadi di Indonesia lebih disebabkan oleh buruknya tata kelola negara, sebagai dampak dari penerapan kapitalisme demokrasi. Sistem demokrasi adalah sistem pemerintahan yang menjadikan manusia sebagai pemilik kedaulatan, dimana manusia bebas membuat aturan untuk mengatur kehidupannya.

Islam solusi nyata

Islam memiliki seperangkat aturan yang mewajibkan negara menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok per individu rakyat, baik sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Sistem ekonomi Islam juga mengatur kepemilikan; cara memperoleh, mengembangkan, dan memanfaatkan harta secara halal; kewajiban bekerja bagi laki-laki dewasa; kewajiban nafkah; sampai larangan menimbun harta. Bisa dipastikan jika semua ini diterapkan, maka kemiskinan dapat diatasi dengan mudah.

Selain itu, penerapan sistem sanksi yang tegas bagi siapa saja yang melalaikan kewajiban, mengambil harta yang bukan haknya, atau mengembangkan dan memanfaatkan harta dengan cara yang haram. Sanksi berat juga diberlakukan bagi penguasa korup yang bergandengan mesra dengan para korporat. Tidak ada yang kebal hukum dalam Islam. Bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda seandainya Fathimah binti Rasulullah mencuri, maka beliau sendiri yang akan menjatuhkan sanksi.

semua ini hanya akan terwujud dalam sistem Khilafah. Karena Khilafah merupakan satu-satunya institusi yang bisa menerapkan syariat Islam secara kaffah. Berharap kemiskinan yang makin meningkat bisa teratasi, maka segera campakkan demokrasi dan mari bersama-sama berjuang menegakkan Khilafah sebagai satu-satunya solusi nyata setiap masalah.

Wallahu’alam bishshawaab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *