Kapitalisme Menghasilkan Perusahaan yang Abai

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Kapitalisme Menghasilkan Perusahaan yang Abai

Aas K
Aktivis Muslimah

Lagi-lagi terjadi kecelakaan kerja, insiden meledaknya tungku pengolahan nikel di kawasan Indonesia Morowali. Ini disampaikan oleh Kepala Divisi Media Relations PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Dedi Kurniawan dalam keterangan tertulis yang dilansir media online VOA pada Minggu (24/12), Tungku pengolahan nikel itu meledak sekitar pukul 05.30 WITA saat dilakukan perbaikan tungku dan pemasangan plat bagian tungku di Pabrik pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). Insiden ini mengakibatkan korban meninggal dunia, terdiri atas tujuh tenaga kerja asal Indonesia, dan lima tenaga kerja asing.

Kecelakaan yang terjadi secara berulang dalam perusahaan, hal ini mengindikasikan adanya kelalaian dalam menjamin keselamatan para pekerja. Tidak dipungkiri, beginilah potret dalam sistem kapitalis saat ini yang hanya mementingkan keuntungan serta abai tanggung jawab dan pencegahan. Termasuk tidak tegasnya sanksi negara terhadap perusahaan, juga yang harus diingat adalah faktor kepemilikan saat ini dikuasai oleh asing. Sehingga, hanya mementingkan keuntungan mereka saja tanpa ada kepedulian dengan keselamatan pekerja.

Demikianlah kezaliman demi kezaliman yang terjadi jika urusan rakyat diatur dengan sistem kapitalisme, sangat berbeda dengan negara yang menerapkan sistem Islam. Islam begitu memperhatikan nyawa manusia termasuk para pekerja, jaminan keselamatan pekerja tercakup dalam akad ijarah atau perburuhan antara pekerja dan majikan atau perusahaan antara suatu jasa dengan adanya imbalan atau kompensasi tertentu. Karenanya baik pekerja maupun majikan harus sama-sama memahami rukun ijarah beserta hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Jaminan keselamatan pekerja adalah kewajiban majikan atau perusahaan yang mempekerjakannya, majikan atau perusahaan wajib menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi, defisiensi produktivitas kerja bahkan hilangnya nyawa. Tindakan ini dilakukan agar pekerja terhindar dari bahaya. Rasulullah saw. bersabda,

“Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain.” (HR. Ahmad)

Dalam sistem Islam, (khalifah) akan memastikan setiap perusahaan menjalankan kewajiban konsep kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 dan akan tegas memberikan sanksi kepada perusahaan yang lalai dari tanggung jawabnya. Dengan demikian, insiden seperti yang terjadi di ITS dan perusahaan sejenis bisa dicegah, bahkan lebih dari itu jika dilihat mereka adalah perusahaan yang menguasai sumber kekayaan alam. Dalam Islam sumber daya alam yang jumlahnya melimpah adalah harta milik umum atau sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Syariat Islam, yakni harta milik umum haram dikuasai dan dimonopoli oleh swasta, harta ini harus dikelola negara dan hasilnya diserahkan kepada rakyat dalam bentuk jaminan kebutuhan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

“Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)

Dengan demikian sumber daya alam akan dikelola oleh negara bukan swasta, hasilnya akan diberikan kepada rakyat, di sisi lain khalifah akan memastikan setiap warganya yang bekerja di bawah naungan perusahaan yang dikelola negara, mereka akan mendapatkan keselamatan kerja dan hak-haknya sebagai pegawai sehingga konsep K3 akan benar-benar diterapkan, tidak diabaikan demi mengejar keuntungan seperti yang dilakukan oleh perusahaan dalam negara kapitalisme.

Wallahu’alam bish-shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *