Islam Mengatasi Krisis Kepemimpinan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Islam Mengatasi Krisis Kepemimpinan

 

Oleh Firda Umayah

 

Saat ini, di Indonesia jumlah pemuda dan usia produktif lebih banyak daripada usia anak-anak dan lansia. Bonus demografi yang ada di Indonesia datang lebih cepat dari perkiraan pemerintah. Pada tahun 2020 saja, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia usia 15-64 tahun mencapai 70,7% dari total penduduk Indonesia (beritasatu.com, 02/03/2021).

Namun besarnya jumlah usia produktif tak lantas membuat bangsa ini berkembang dengan pesat. Perekonomian masyarakat yang masih banyak dibawah standar adalah salah satu buktinya. Sebanyak 68% jumlah penduduk masih sulit menjangkau gizi pangan karena faktor ekonomi.

Penyebab Minimnya Kepemimpinan Pemuda

Meski pemuda Indonesia memiliki banyak potensi, namun potensi itu juga tak lantas membuat pemuda memiliki kepemimpinan yang baik di tengah-tengah masyarakat. Masih banyak ditemukan pemuda yang salah arah dan membuat kondisi bangsa semakin buruk. Maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda, pergaulan bebas, dan perundungan yang semakin memprihatinkan merupakan sebagian contoh buruknya kondisi pemuda saat ini.

Kalaupun ada pemuda yang memiliki tingkat intelektualitas tinggi, tak semua pemuda itu memiliki pandangan “problem solving” untuk semua masalah yang terjadi. Sebagian dari pemuda justru bersikap abai dan tak peduli saat ada permasalahan yang menimpa di tengah-tengah masyarakat.

Inilah dampak dari penerapan sistem sekularisme. Sistem yang menjauhkan agama dari kehidupan ini membuat pemuda lebih memikirkan diri sendiri. Adanya paham individualisme kerap hadir di kalangan pemuda. Sehingga pemuda akan kesulitan untuk memahami permasalahan dasar yang terjadi saat ini. Pemuda hanya berpikir pragmatis tanpa berusaha mencari akar masalahnya.

Masalah ini juga diperparah dengan sistem pendidikan yang sekuler. Di mana hanya mampu melakukan transfer ilmu tanpa disertai pembinaan terhadap para generasi. Pemuda hanya digiring untuk melakukan kreativitas dan inovasi disertai diskusi-diskusi. Sehingga kalaupun ada pemuda yang unggul dalam keilmuan tertentu, maka itu juga tak lantas mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Sebab, keahlian pemuda hanya akan diarahkan menjadi pemenuh kebutuhan industri karena adanya “link and match” dalam dunia pendidikan dan industri.

Solusi Islam atas Krisis Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam Islam adalah hal yang harus diupayakan. Seseorang akan mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik jika ia memiliki taraf berpikir yang mendalam bahkan cemerlang dalam memandang segala sesuatu. Oleh karena itu, untuk menjadikan seseorang memiliki kepemimpinan yang baik, maka taraf berpikirnya harus diperbaiki dulu.

Berbicara tentang pemuda dan kepemimpinan, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar terwujud kepemimpinan yang sesuai dengan Islam. Kepemimpinan ini mencakup kepemimpinan berpikir dan bersikap. Sehingga diharapkan pemuda memahami betul apa yang harus dilakukan. Hal yang harus pertama dilakukan adalah melakukan pembinaan kepada para pemuda. Pembinaan ini disandarkan kepada akidah dan syariat Islam. Di mana pemuda harus memahami hakikat dari tujuan hidupnya.

Selanjutnya, pemuda harus memahami posisinya sebagai agen perubahan di tengah-tengah masyarakat. Sebab nasib bangsa dan negara selanjutnya bergantung pada pemuda saat ini. Posisi agen perubahan ini harus menjadikan Islam sebagai kaidah berpikir sekaligus kepemimpinan berpikir bagi pemuda.

Selain itu, pemuda juga harus diarahkan untuk mengoptimalkan diri agar bisa berkontribusi untuk kebangkitan Islam. Pemuda harus memahami bahwa sumber semua masalah saat ini adalah tidak diterapkannya Islam dalam kehidupan. Sehingga perlu adanya upaya mengembalikan kehidupan Islam di tengah-tengah masyarakat.

Penutup

Besar potensi pemuda saat ini hendaklah digunakan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan umat. Tak hanya itu, pemuda hendaknya juga menjadi garda terdepan untuk menyongsong perubahan sosial yang semua berada dalam sistem kapitalisme menuju sistem Islam dengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.

 

Wallahu a’lam Bishawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *