Islam Atasi Stunting dari Akarnya

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Islam Atasi Stunting dari Akarnya

Ulfah Sari Sakti,S.Pi

(Jurnalis Muslimah Kendari)

Berbagai kebijakan atasi stunting telah dilakukan pemerintah, hasilnya belum tampak nyata. Teranyar kampanye gemar makan ikan oleh Menteri Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK), Muhadjir Effendi. Menurut Menko PMK, pemerintah daerah perlu terus menggencarkan kampanye untuk mengajak masyarakat gemar makan ikan guna mencegah dan menurunkan prevalensi stunting. “Ikan memiliki kandungan protein hewani yang sangat tinggi yang sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan otak anak,” kata Muhadjir.

Lanjutnya, pemenuhan pola makan bergizi seimbang yang kaya akan protein hewani akan bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama dalam mendukung upaya pencegahan stunting.
“Masyarakat perlu diingatkan bahwa zat gizi yang terkandung di dalam ikan dapat berperan besar dalam perkembangan otak dan merangsang pertumbuhan sel otak di masa balita dan pada 1.000 hari pertama kehidupan sebagai masa emas pertumbuhan anak,” kata dia.

Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK, Jelsi Natalia Marampa menambahkan, Kemenko PMK juga mendorong Puskesmas dan Posyandu yang ada di setiap daerah untuk berperan aktif dalam melakukan penyuluhan, edukasi, dan pendampingan bagi para calon ibu dan juga ibu yang memiliki balita. (tirto.id/12/3/2023).

Atas himbauan tersebut, daerah melakukan kampanye gemar makan ikan, Seperti yang dilakukan Pemkot Serang melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3). Pihaknya menggelar acara safari gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) di sentra industri kecil menengah (IKM) Kelurahan Margaluyu Kecamatan Kasemen.
Lebih lanjut, berdasarkan informasi yang diterima Syafrudin, di Kelurahan Margaluyu Kecamatan Kasemen terdapat 42 anak yang mengalai stunting yang harus segera diatasi. Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan untuk mencegah terjadinya stunting. (bisnisbanten.com/9/3/2023).

Perlu diketahui, di Indonesia dua per tiga wilayahnya  adalah lautan, idealnya kebutuhan protein hewani laut masyarakatnya terpenuhi. Tetapi faktanya sumber protein hewani negeri ini seperti berbagai jenis ikan dan udang lebih dijadikan bahan komoditi ekspor ke luar negeri, dibanding untuk dikonsumsi dalam negeri.

Inilah buah dari penerapan sistem Kapitalis-Sekuler yang menjadikan materi sebagai asasnya. Semua potensi yang dianggap menghasilkan akan diekspolitasi atas nama masyarakat, tetapi kenyataanaya hanya menguntungkan pihak tertentu.
Sungguh menyedihkan, negara maritim yang kaya akan potensi hewani, masyarakatnya hanya mengkonsumsi sisa-sisa dari hasil ekspor. Tidak heran stunting pun terjadi. Diperparah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi dan tanpa solusi.

Kemiskinan tumbuh subur karena pengelolaan sumberdaya alam oleh pihak asing/aseng, sehingga masyarakat lagi-lagi hanya mendapat sisa dan dampak dari pengelolaan tersebut. Berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah, lebih berpihak kepada korporasi/investor, bukan masyarakat.
Kalau sudah begini, jangan salahkan masyarakat untuk memilih mengganti sistem pemerintahan menjadi sistem Islam. Karena pemerintah Islam telah berhasil mensejahterakan umat selama 13 abad.

Masyarakat merindukan terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan papan secara gratis dan berkualitas. Yang mana pemerintah Islam meri’ayah (mengurusi) semua kebutuhan masyarakat misalnya stunting dengan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, serta memenuhi kebutuhan pekerjaan para kepala keluarga, agar mereka dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.

Pemerintah Islam akan menyediakan pekerjaan kepada para kepala keluarga, jika kepala keluarga telah meninggal atau terjadi perceraian maka keluarga tersebut akan ditanggung oleh keluarga terdekatnya yang mampu, jika tidak memiliki keluarga terdekat yang mampu maka negara yang akan mengambil alih peran tersebut.

Dengan terpenuhinya kebutuhan sehari-hari masyarakat, sekaligus asupan gizi yang cukup dan berkualitas, tentunya tidak akan ada lagi kasus stunting. Begitulah pemerintah Islam mengurusi kebutuhan masyarakat. Semoga saja sistem Islam kembali tegak.

Wallahu’alam bishawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *