Oleh: Euis Laelawati (Pontianak-Kalbar)
Pemerintah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat mendapat pelatihan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi kota percontohan oleh Global Covenant of Mayors (GCoM) for Climate and Energy. Program GCoM Asia Project ini adalah inisiatif yang didanai sepenuhnya oleh Uni Eropa. Pontianak terpilih sebagai salah satu kota percontohan di Indonesia selain Tangerang, Minahasa Utara, dan Medan, sedangkan di seluruh Asia Tenggara ada 16 kota (Kalbar.antaranews, 11/1).
Bentuk kerjasama apapun dengan asing, seharusnya menjadikan pemerintah lebih waspada. Mengingat kajian-kajian tentang perubahan iklim diinisiasi oleh para pemimpin ideologi kapitalisme yang bernafsu mengeksploitasi sumber daya alam dan lingkungan dengan serakah.
Sejatinya perubahan iklim yang terjadi pada dunia saat ini adalah akibat kerakusan para kapitalis. Kebijakan lingkungan kapitalisme telah menciptakan jurang kesenjangan yang begitu dalam. Negara kapitalis terus mengeksploitasi SDA dan energi negara berkembang, kemudian mengkonsumsinya secara berlebihan. Sementara di sisi lain, negara berkembang hanya mendapatkan dampak buruknya. Akibatnya, segala kerusakan muncul. Mulai dari bencana alam hingga emisi gas rumah kaca.
Sebaliknya, Islam dalam bingkai Khilafah akan menjaga lingkungan dengan aturan yang benar. Khilafah tidak akan mengizinkan para kapitalis mengeksploitasi kekayaan alam dengan rakus. Sistem ekonomi Islam akan membagi dengan adil konsep kepemilikan.
Wallahua’lam bishawab.
